“ Babo, rezim sudah berlaku lebih kejam dari Soeharto.”
“ Berapa usia kamu “
“ 35 tahun. Ada apa Babo?
“ Ok. Artinya usia kamu sama dengan anak saya. Era Soeharto, ormas semacam FPI itu tidak dibubarkan oleh sekian menteri dan pejabat tinggi negara. Tetapi cukup satu lembaga saja. Yaitu Pangkopkamtip. Di setiap Pangdam ada Laksus. Hanya lembaga itu saja. Selesai semua urusan ormas semacam FPI. Bukan hanya ormas hilang, termasuk pengurusnya hilang dari bumi. “
“ Tetapi UUD 45, Pasal 28 menyebutkan, Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
“ Benar. Maksud kamu ?
“ Artinya hak semua orang untuk membuat Ormas. Itu hak dijamin oleh konstitusi. “
“ Salah. Bukan oleh konstitusi atau UUD 45 tetapi oleh UU. Baca baik baik UUD 45 pasal 28. Disitu disebutkan, “ ditetapkan dengan UU. Artinya jangan lihat UUD 45 tetapi lihat UU. “
“ Ya saya tahu. Itu UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dalam Pasal 24 ayat (1) UU HAM, “Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-maksud damai.” clear ya. Salahnya dimana ?
“ FPI menolak asas tunggal Pancasila. Itu bertentangan dengan UU Ormas”
“ Ah Babo, sotoy. UU Ormas itu ngawur. Bisa bisanya Jokowi aja. Pinteran sedikitlah Babo. Pancasila sebagai idiologi tidak ada dasar konstitusi. Dalam UU 45 tidak ada itu. Pancasila itu bukan sebagai sumber hukum positip”
“ Ya saya paham. Namun dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Pasal 2, Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat. Nah UU Ormas menyebutkan keharusan setiap ormas mempunyai asas Pancasila. Artinya kalau dalam AD/ART tidak mengakui Pancasila, maka ormas itu tidak sah atau ilegal. Dianggap sebagai ormas terlarang.”
“ Saya tanya babo. Apakah islam itu arti Pancasila.”
“ Pendapat kamu apa ?
“ Ya tidak ada dalam islam itu yang anti Pancasila. Babo harus ngaji lagi. Umat islam lebih paham Pancasila daripada orang kafir.”
“ Ok kalau begitu, kenapa FPI engga ubah AD/ART nya menjadi Pancasila. Kan selesai masalahnya. Tidak perlu ada pembubaran.”
“ Tetapi kalau kita ubah Pancasila, itu artinya kita akui ajaran selain islam”
“ Loh, katanya Pancasila tidak bertentangan dengan Islam.”
“ Saya tanya babo sekarang. Apakah Babo ikhlas agama islam berganti Pancasila “
“ Pancasila bukan agama. Pancasila pandangan hidup bernegara da berbangsa, yang kita akui tidak berbeda dengan Islam. Menerima pancasila bukan berarti pindah agama. Paham ya.”
“ UU Ormas, Pasal 61, pembubaran harus melalui proses peringatan tertulis, penghentian kegiatan, dan pencabutan status badan hukum.”
“ Benar. Itu kalau FPI statusnya ormas legal. Kan sejak Juni 2019 udah engga ada izin. Mendagri tidak memperpanjang SKT karena bertentangan dengan UU Ormas 2017. Artinya kan sekarang FPI bukan ormas lagi. Tidak berlaku pasal 61 UU Ormas.”
“ Tetapi selama ini kita aman saja. Kenapa baru sekarang dibubarkan.”
“ Tidak dibubarkan bukan berarti boleh. Pemerintah berharap FPI menghormati UU. Harusnya FPI kalau tidak ingin ubah AD/ART, ya bubarkan sendiri saja. Hentikan semua aktifitas atas nama FPI. Kan selesai masalahnya. Engga perlu ribut, dan bikin pemeritah repot.”
“ Kalau FPI dibubarkan, kan bisa buat ormas lagi.”
“ Silahkan. Tetapi kalau AD/ART tidak Pancasila, maka semua aktifitasnya ilegal.”
“ Emang dilarang orang kumpul kumpul ?“
“ Engga dilarang. Tetapi izin keramaian harus ada. Polisi dan aparat pemerintah pasti tidak akan keluarkan izin kalau ormas yang ajukan tanpa izin atau tidak berasaskan Pancasila..”
“ Pancasila lagi! Ah sudahlah. Saya hanya kasihan nasip Babo diakhirat nanti. Neraka tempatnya. Tobatlah.”
“ Terimakasih. Udahan ya.”