Senin, 20 Mei 2024

Proyek Manusia Abadi, Ketika Manusia Melawan Kematian

 


Sumber Gambar

Sama seperti makhluk lainnya, manusia memiliki batasan hidup atau umur di dunia ini. Manusia sudah pasti akan menemui ajalnya suatu saat nanti karena tubuh tidak bisa terus bertahan dan lama-lama akan mengalami kerusakan. Sehingga manusia tak bisa menghindar dari sakit, usia tua hingga berakhir pada kematian.

Umumnya, rata-rata usia manusia khususnya di Indonesia bisa mencapai 70-80. Walau ada sebagian yang bisa mencapai umur lebih daripada itu. Panjang atau pendeknya hidup manusia semua itu tergantung pada kualitas hidupnya. Umur akan semakin panjang apabila kita melakukan gaya hidup yang sehat, begitu pula sebaliknya.

Namun bagaimana kalau ada manusia abadi yang tidak bisa mati? Terdengar seperti dongeng dan kalau dipikir lagi, hal-hal semacam ini memang hanya ada di dongeng. Lantas apakah manusia bisa hidup abadi? Menurut para ilmuwan, ada kemungkinannya! Tak main-main, bahkan mereka sudah membuat proyek ambisius untuk merealisasikan mimpi ini.


Sumber Gambar

Salah satunya adalah perusahaan teknologi yang bernama Alto Lab. Mereka tengah mengembangkan kemungkinan manusia untuk melakukan pemrograman ulang biologis atau peremajaan sel. Karena pada dasarnya, sel-sel bisa memperbaiki bagian tubuh bahkan menyembuhkan penyakit. Maka sel-sel juga bisa meremajakan dirinya sendiri.

Tak tanggung-tanggung, proyek ini juga didanai oleh Jeff Bezos si pendiri Amazon. Ia menyuntikkan dana sekitar 3 miliar US dollar demi merealisasikan proyek ini. Bersama timnya, Alto Lab akan melakukan percobaan untuk melawaan penuaan yang terjadi pada manusia. Bagaimana caranya? Masih belum diketahui, kita lihat apakah mereka berhasil atau tidak.


Sumber Gambar

Mungkin, untuk hal semacam ini nanotechology bisa menjadi jawabannya. Teknologi super kecil berskala nano ini bisa saja masuk ke dalam aliran darah manusia dan mulai membunuh semua sumber penyakit yang ada di tubuh kita. Bahkan mungkin, nantotech bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan memperbaiki sistem tubuh yang mulai lemah akibat penuaan.

Lalu bisa saja kalau nanti nanotech tersebut akan selamanya berada di dalam tubuh manusia sebagai suatu sistem keamanan. Jadi, peran metabolisme dan imun akan sedikit terbantu dengan keberadaan teknologi ini di dalam tubuh kita.


Sumber Gambar

Lebih canggih lagi, akan lebih hebat kalau nanotech itu sendiri bisa dikendalikan oleh manusianya melalui alat pengendali yang dikendalikan dari luar. Sehingga manusia bisa menggunakan teknologi ini sesuai kebutuhannya. Misalnya membakar lemak, kolesterol dan lain sebagainya.


Sumber Gambar

Tapi bagaimana kalau nanotech-nya eror? Nah, ini dia PR-nya.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar