Minggu, 30 Agustus 2020

Belajar Matematika, Buat Apa?


Beberapa hari ini di temlen saya sliweran status orang tua yang puyeng ngajarin anaknya matematika. Matematika SD yg masih basic banget lho ya, bukan yang ndakik-ndakik macam logaritma, trigonometri apalagi kalkulus. 

Saya lebih tertarik baca komennya. Ada yang ngasih solusi cara penyelesaian, ada yg curhat juga, tetapi banyak orangtua yang menggugat: buat apa sih anak-anak belajar ngitung KPK, FPB, luas bangun, volume dan lain-lain? Kalo memang dalam kehidupan gak dipake, ngapain susah-susah belajar? 

***

Mungkin kita semua tidak menyadari, bahwa cara kita berpikir dan bertindak selama ini adalah hasil dari proses belajar, yang dimulai dari bayi hingga dewasa. 

Belajar tambah-kurang, kali-bagi serta rentetannya sejak SD hingga kuliah adalah proses untuk MENSTIMULASI OTAK agar terbentuk kemampuan berpikir LOGIC-MATEMATIS. Jadi tidak semata-mata agar pandai berhitung atau menemukan rumus. 

Trus apa gunanya mempunyai kemampuan berpikir logic matematis? Ini lho, saya kasih contoh beberapa ilustrasi yang ada di sekitar kita belakangan ini. 

1. Kemampuan membaca angka dan data. 

Di masa-masa pandemi seperti ini, jika ingin lebih aware tentang Covid-19, mau tak mau  harus menggumuli tabel data dengan banyak parameter serta berderet grafik statistik. 

Coba buka akun FB atau twitter Kawal Covid-19 atau Lapor-Covid'19. Atau jika ingin tahu posisi Indonesia di negara-negara dunia, coba google data worldometers. 

Buat yang kurang punya kemampuan logic-matematis, maka akan kewalahan harus mencerna angka sebanyak ini, memilih untuk mengabaikannya. Dan pasti akan mudah dibuat bahagia dengan narasi seperti "Angka Kesembuhan C19 RI lebih tinggi dari rata-rata dunia", kemudian menyepelekan protokol kesehatan. Padahal narasi ini sungguh sesat karena mengambil data secara "cherry picking". Tidak melihat data secara komprehensif. 

2. Kemampuan berhitung

Misalnya dalam situasi hendak membeli sesuatu, dananya kurang tetapi punya kemampuan menyicil sampai sekian rupiah perbulan.

Orang kurang logic matematis: 
Ambil cicilan yang DPnya kecil dan jangka waktu pinjamannya panjang, tanpa menghitung berapa total bunga pinjaman yang harus ia bayar. Sampai suatu saat karena satu hal, dia tidak mampu lagi membayar cicilan. Baru sadar jika selama ini sebagian besar ia membayar bunganya saja, bukan pokok pinjamannya. Kemudian alih-alih mengutuki dirinya sendiri yang tidak pernah menghitung skema pinjaman at the first place, malah teriak-teriak: ini jebakan riba! Trus maramara sama orang Bank. Sing pekok sopo, sing disalahno sopo 😝

Orang yang punya logic-matematis:
Dihitung skema pinjamannya. Kemudian dengan penuh kesadaran dia punya pilihan untuk tetap meminjam dengan DP kecil jangka waktu pinjaman panjang tapi resiko bayar total bunga yang besar, atau menabung dulu sampai bisa bayar setidaknya 50% harga barang kemudian mengambil pinjaman jangka waktu pendek sehingga cicilan dan bunga kecil, atau menyusun financial plan agar barang tersebut bisa terbeli secara cash beberapa tahun lagi. Semua keputusan dibuat berdasarkan angka, bukan halu. 

3. Kemampuan menghubungkan satu data dengan data yang lain, kemudian membuat suatu kesimpulan berdasarkan data tersebut. 

Ini nyambung di kemampuan no 1 tadi, but another level.

Jika membaca semua data yang ada di tabel dan grafik statistik covid 19, maka jika dicermati data satu sama lain saling berhubungan. Satu data adalah konfirmasi dari data yang lain. Setelah membandingkan semua parameternya, kita bisa membuat "grade" berapa baik (atau seberapa buruk?) negara kita dalam menangani covid dibanding dengan negara lain. Jadi kita tidak lagi melihat Indonesia masih lebih baik dibandingkan 26 negara yang jumlah kasus positipnya lebih banyak.

Sebenernya masih banyak sih gunanya, cuma aku males mikir. Wetengku luweee...  😭😭😭

Intinya, orang punya kemampuan logic-matematis akan menganalisis data dengan menggunakan logika dan mencari hubungan sebab-akibat. Orang seperti ini tidak akan memandang sebuah informasi secara subyektif, tapi mereka akan mencari fakta yang jelas dan data untuk memperkuat fakta. Serta melakukan observasi. Dari situ mereka akan membuat kesimpulan yang obyektif. 

Lak seneng to punya anak yang mampu berpikir seperti ini... 

Makanya buibu dan pakbapak... hanya karena kita tidak bagus dalam matematika, jangan lantas men-discourage anak-anak untuk belajar matematika. Karena proses belajar matematika adalah stimulasi otak agar anak mempunyai kemampuan berpikir logic-matematis. Kemampuan ini pasti akan berguna baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk bangsa dan negara. 

Ayo dorong anak untuk lebih memahami dan menyukai matematika.

Jumat, 28 Agustus 2020

Proyek Kapal Selam Indonesia Sempat Mau Disuntik Mati


Jum'at, 28-08-2020
TSM-Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengungkapkan pembangunan kapal selam di dalam negeri Kapal Selam Alugoro kelas 209 sempat mengalami kendala. Saat awal-awal pembangunan proyek ini ada opsi untuk membatalkan proyek ini alias 'disuntik mati'.

"Dalam perjalanan waktu, program tersebut tidak semulus seperti diharapkan. Banyak kendala menimpa, sebagian besar justru terjadi di pihak kita, sampai-sampai muncul opsi untuk membatalkan pembuatan kapal selam tersebut dan diganti kapal jenis lain. Ada juga dorongan kuat untuk membeli kapal selam yang sudah jadi dari negara lain, Rusia diantaranya," kata Luhut seperti dikutip dari akun media sosialnya, Jumat (28/8).

Saat itu, Luhut masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), ia mengungkapkan bahwa Direksi PT PAL sempat datang kepadanya dan menuturkan berbagai kesulitan dalam dalam pembuatan kapal selam di Indonesia. Namun, ketika tahu bahwa ujung dari kerjasama tersebut adalah melatih kemampuan bangsa untuk membuat kapal selam sendiri, maka Luhut total mendukung rencana mereka.

"Saya waktu itu percaya bahwa esok Indonesia mempunyai alutsista yang canggih tetapi buatan dalam negeri. Karya asli anak bangsa dan bukan hanya impor melulu." sebutnya.

Meski diklaim sebagai buatan anak bangsa, nyatanya pengembangan kapal selam ini dibuat berdasarkan kerjasama dengan sejumlah negara. Ada juga ikut campus Thyssenkrupp Marine Systems, Jerman.

Selain itu, dijalin kesepakatan kontrak dengan Korea Selatan, dijanjikan bahwa satu kapal selam dibangun sepenuhnya di Korea Selatan. Kapal selam kedua separuh bagian dibangun oleh para teknisi PT PAL di Korea Selatan, dan kapal selam ketiga sepenuhnya dibangun oleh pakar-pakar dari Indonesia di Surabaya.

Sembari memantau progresnya, Luhut menyebut ketika melakukan kunjungan ke Surabaya, Ia selalu sempatkan mampir ke PT PAL pada awal 2020. Dalam kunjungannya itu, Direktur Utama PT Pal Budiman Saleh membanggakan produksi anak buahnya. Di antaranya dalam klaim las-lasan zero-defect, alias tanpa cacat sedikit pun dalam proses pengelasan kapal selama yang merupakan bagian tersulit pembangunan kapal selam.

"Saya turut bangga karena di tempat asalnya, las-lasan demikian terkadang banyak yang harus diulang karena ada kesalahan atau kurang rata," paparnya. (Ferry Sandi)

Posting oleh: Sustiana Herru
Sumber teks: cnbcindonesia.com

Selasa, 18 Agustus 2020

Apakah Kritik harus Berujung penjara?


Jerinx SID


Pada dasarnya mengkritik itu boleh saja, kebebasan berpendapat bukan berarti bebas berbicara seenaknya tetap ada norma kesopan-satunan yg wajib dijaga. lalu bisakah kita mengkritik tanpa melanggar norma-norma tersebut jawabannya adalah BISA BANGET, bagaimana caranya? cukup hindari menggunakan kata-kata yg merendahkan atau mudahnya, jangan gunakan kata-kata yg akan membuat anda marah jika kata-kata tersebut di tujukan pada orang tua anda. simple kan?

tenaga kesehatan ada yg tidak bisa memeluk anaknya selama berbulan-bulan, ada yg gagal menikah, bahkan ada yg meninggal. ya benar tenaga kesehatan juga manusia ada saja yg nakal atau melakukan kesalahan, ya mungkin ada perusahaan farmasi yg tidak benar tapi bukan berarti anda bisa ngomong seenaknya menuduh sana sini tanpa bukti. BUKAN HANYA anda yg mengalami kesulitan selama pandemi. semua orang juga ingin hidup normal memangnya enak kerja seharian dengan menggunakan APD?

Nah mengenai kampanye jrx yg terkesan menentang protokol kesehatan di klaim untuk memperjuangkan rakyat kecil. jrx bersuara agar kita tidak perlu takut pada covid 19 tidak perlu menggunakan masker karena masker adalah simbol tirani dll bahkan sempat panas dengan mbok niluh djelantik. jrx berjuang agar warga bisa hidup bebas seperti sebelum pandemi. menurut saya sekilas gerakan ini terkesan heroik dan sangat memihak rakyat kecil padahal gerakan ini justru bisa saja berdampak buruk pada pariwisata Bali.

Bali tentu ingin segera menarik wisatawan untuk berkunjung agar ekonomi segera pulih, nah agar dilirik oleh wisatawan entah itu mancanegara atau wisatawan lokal tentu harus ada jaminan yg dipenuhi, tidak beda jauh dengan menjual barang selain jaminan kualitas tentu harus ada jaminan keamanan.

"VISIT BALI, DON'T WORRY DIJAMIN AMAN KARENA SELURUH STAFF HOTEL, GUIDE, PETUGAS BAHKAN WARGANYA DISIPLIN MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN"

ATAU

"VISIT BALI, DON'T WORRY TIDAK PERLU TAKUT DENGAN COVID-19 KARENA TINGKAT KEMATIAN HANYA 5%"

tingkat kematian 5% inilah yg paling sering saya dapat jika berdebat dengan mereka yg percaya teori konspirasi entah benar atau tidak saya tidak tau.

dari 2 tagline diatas kira-kira mana yg bisa menarik wisatawan? belum lagi jika Bali mendapat travel warning karena di cap tidak aman. iya pariwisata di buka tapi masalahnya cukupkah jumlah wisatawan yg datang? cukupkah uang yg mengalir masuk? cukupkah tamu yg datang agar setidaknya hotel-hotel bisa membayar gaji pegawainya?


JJ


Wadaw! Uang Khusus Kemerdekaan RI Dijual Rp 1,3 Juta di Toko Online

Wadaw! Uang Khusus Kemerdekaan RI Dijual Rp 1,3 Juta di Toko Online

Uang edisi khusus Kemerdekaan pecahan Rp 75.000 baru diterbitkan satu hari lalu. Namun sudah ada pedagang di toko online yang menjual uang tersebut dengan harga Rp 1 jutaan.

Dari pantauan detikcom, di tiga marketplace yakni Bukalapak, Shopee dan Tokopedia ada akun yang menawarkan uang tersebut.

Misalnya dari sebuah toko di Surabaya ini menjual uang baru Rp 75.000 edisi kemerdekaan RI 75 tahun dengan harga Rp 1.375.000.

Dari keterangan disebutkan pembeli harus melakukan pre order lebih dulu dan akan dikirim dalam 7 hari.

HANYA ADA 1 UNIT!!

SIAPA CEPAT DIA DAPAT!!

RARE ITEM!! LANGKA!!!

Bank Indonesia mengumumkan telah meluncurkan mata uang baru pecahan Rp 75.000 pada Senin (17/8/2020).

Penerbitan mata uang baru Rp 75.000 ini khusus dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia.

Mata uang dengan dominan warna merah dan putih ini bergambar proklamator Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

Terdapat sejumlah filosofi dalam mata uang baru Rp 75.000 tersebut.

Wadaw! Uang Khusus Kemerdekaan RI Dijual Rp 1,3 Juta di Toko Online

Kemudian di marketplace Bukalapak ada pelapak yang menjual uang edisi khusus ini dengan harga Rp 50 juta per lembarnya. Toko tersebut berasal di Balikpapan ini menuliskan deskripsi jika uang tersebut masih original. "Original, mulus, masih dalam plastik bawaan dari Bank Indonesia".

Wadaw! Uang Khusus Kemerdekaan RI Dijual Rp 1,3 Juta di Toko Online

Kemudian di Tokopedia seorang penjual dari kota Surabaya juga mematok harga Rp 1.370.000 per lembar.

Deskripsi UANG BARU 75 TUJUH PULUH LIMA EDISI KEMERDEKAAN RI

HANYA ADA 2 UNIT!!
SIAPA CEPAT DIA DAPAT!!
RARE ITEM!! LANGKA!!!

Bank Indonesia mengumumkan telah meluncurkan mata uang baru pecahan Rp 75.000 pada Senin (17/8/2020).

Penerbitan mata uang baru Rp 75.000 ini khusus dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia.

Mata uang dengan dominan warna merah dan putih ini bergambar proklamator Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

Terdapat sejumlah filosofi dalam mata uang baru Rp 75.000 tersebut.

Tulis Biarpun Babi Haram Aku Tetap Makan, Aksi Gadis Ini Picu Perdebatan

Tulis Biarpun Babi Haram Aku Tetap Makan, Aksi Gadis Ini Picu Perdebatan
Seorang gadis mengaku islam tetap makan meskipun babi halal. - (Twitter/@recehtapisayang)


SuaraJogja.id - Aksi seorang gadis yang mengaku berKTP Islam lalu menuliskan tetap makan dan babi haram, jadi perdebatan warganet.

Dikutip dari akun Twitter @recehtapisayang. Tampak seorang gadis mengenakan kaus putih bergaris hitam yang tengah duduk di depan kamera. Selanjutnya, gadis itu menunjukkan KTPnya.

Ia menuliskan dalam video itu bahwa dalam kolom agama di KTP-nya tertulis agama Islam. Selanjutnya, ia juga menunjukkan dirinya tengah makan sambil menulis bahwa babi haram .

Sejak diunggah Selasa (18/8/2020), video tersebut sudah ditayangkan lebih dari 57 ribu kali. Ada seribu lebih warganet yang menekan tombol suka dan ratusan komentar yang ditinggalkan.

Tulis Biarpun Babi Haram Aku Tetap Makan, Aksi Gadis Ini Picu Perdebatan

Lihat aksi membingungkan gadis makan babi DISINI

https://mobile.


Warganet memperdebatkan pernyataan gadis itu, apakah benar gadis itu bermaksud mengatakan ia mengkonsumsi daging babi atau hanya bercanda saja.

"'Walaupun babi haram, aku tetap makan.' Ya kan bener, dia tetep makan. Orang dia bukan makan babi," tulis akun @adhisaputraa_.

"Benar kok captionnya biarpun babi haram, Aku tetap makan. Emang benar dia makan babi walaupun itu cuma caption, mancing untuk orang-orang perhatiin dia biar banyak like dan comment padahal yang dia makan gak tau daging rusa daging ayam atau daging vampir," komentar akun @Novi72020379
.
Sementara akun @kamusalahorang berkomentar,
"Halah cuma pengen viral. Belum tentu juga itu babi. Tampangnya aja yang tampolable."

"Wkwkwk, demi komen ngegas otakpun di kesampingkan," tulis akun @andypujianto7 menanggapi.



https://jogja.suara.com/read/2020/08...batan?page=all

Polisi Khawatir Jerinx Berulah Lagi, Penangguhan Penahanannya Ditolak

Polisi Khawatir Jerinx Berulah Lagi, Penangguhan Penahanannya Ditolak

Pengajuan penangguhan penahanan Jerinx SID ditolak Polda Bali. Penangguhan penahanan tersebut diajukan oleh keluarga dan kuasa hukum Jerinx SID.

Penolakan penangguhan ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Bali Kombes Syamsi. Menurut Syamsi dikhawatirkan Jerinx akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Ditolak," kata Syamsi saat digubungi detikcom, Selasa (18/8/2020).

Lebih lanjut Syamsi memaparkan alasan penangguhan penahanan Jerinx SID ditolak, yaitu karena dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya," tambah Syamsi.

Sebelumnya keluarga dan kuasa hukum Jerinx SID melakukan penangguhan penahan ke Polda Bali, Jumat (14/8/2020). Jerinx SID ditahan di rutan Polda Bali terkait ujaran kebencian 'IDI Kacung WHO'.

detik sumber berita

Begini Filosofi Uang Pecahan Rp 75 Ribu yang Dirilis BI


Begini Filosofi Uang Pecahan Rp 75 Ribu yang Dirilis BI


Uang Rp 75 ribu

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bank Indonesia baru saja merilis uang baru pecahan Rp 75 ribu untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 pada 17 Agustus 2020.


Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, desain uang pecahan Rp 75 ribu ini memiliki beberapa filosofi mendalam, salah satunya adalah bentuk rasa syukur atas anugerah kemerdekaan.


Perry berkata, hal itu tertuang pada gambar pengibaran bendera saat proklamasi 17 Agustus 1945 silam. Pasangan proklamator Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta juga kembali dipilih menghiasi halaman depan uang kertas RI sebagai ikon proklamasi kemerdekaan RI.


Bedanya, di uang pecahan ini juga disertai gambaran pegunungan. Ini memiliki filosofi pembuka dan permulaan lembaran baru bagi Indonesia.


Kemudian, Perry menyebut filosofi kedua adalah kebhinekaan, yang tergambar lewat anak-anak Indonesia dengan pakaian adat yang mewakili Indonesia barat, tengah juga timur.


Uang juga dihiasi beragam kain nusantara dari tenun gringsing Bali, batik kawung Jawa, dan songket Sumatera Selatan. Terakhir, harapan menyongsong masa depan gemilang. Di lembaran uang juga disertai jembatan komunikasi NKRI, peta Indonesia pada bola dunia yang melambangkan peran strategis Indonesia secara global.


“Rupiah sebagai mata uang tidak hanya berperan sebagai alat pembayar yang sah tapi lebih penting lagi adalah sebagai lambang kedaulatan negara dan wujud kemandirian bangsa,” kata Perry di Jakarta, Senin 17 Agustus 2020.


Kamis, 06 Agustus 2020

Kekacauan Berpikir seorang romo Ignas Tari MSF.


Dibaca pelan-pelan... 



Saya mendapat dua halaman majalah hidup ini dari seorang kawan, Romo Otto Gusti Madung SVD yang kritis menyikapi tulisan romo Ignas Tari MSF yang katanya alumni dari Jerman. Sebenarnya saya sedang menolak membaca majalah hidup terkait dengan sikap Pemred majalah hidup pada tanggal 21 Juni 2020 menurunkan atau mencabut berita tentang kasus Kekerasan Seksual di paroki St Herkulanus Depok yang dituliskan di Hidup online oleh wartawannya pada 18 Juni 2020.   Alasan Pemred majalah  hidup, romo Hari Pr bahwa berita itu diturunkan untuk  perbaikan penulisan bahasanya. Tetapi sampai sekarang tulisan yang katanya mau diperbaiki itu tidak pernah dimuat lagi di Hidup online

Saya perlu menanggapi tulisan Romo Ignas Tari MSF di majalah hidup ini karena saya adalah Kuasa Hukum anak-anak paroki St Herkulanus yang menjadi korban kekerasan seksual.   Bagi saya Romo Ignas Tari MSF  menulis dan menanggapi penanganan  kasus kekerasan seksual di paroki St Herkulanus secara kacau dan dalam kekacauan berpikir. Dalam tulisannya ini Romo Ignas menuliskan bahwa gereja harus berpihak pada korban. Tapi romo Ignas Tari MSF di bagian awal  menuliskan lagi bahwa tidak semua yang benar kita katakan. Begitu pula berkaitan dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak di paroki St Herkulanus Depok mengatakan bahwa itu seharusnya bisa diselesaikan secara internal di gereja. Selain itu dalam penanganan kasus sensitif  seperti kasus di St Herkulanus Depok, romo Ignas Tari MSF juga mengatakan bahwa gereja harus bisa menjaga kerahasiaan. Bagi romo Ignas Tari MSF kewajiban menjaga kerahasiaan itu ada dari informasi yang didapatkannya seperti dalam pengakuan dosa dan diskusi internal. Sikap menutupi seperti disampaikan romo  Ignas Tari MSF ini banyak juga dianut para romo bahkan umat. Saya alami juga banyak tekanan dan menerima banyak kritik karena melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak paroki St Herkulanus ke polisi. Tapi bagi saya kita gereja harus berpihak pada korban dan berpihak menegakan keadilan dengan menyuarakan kebenaran. 

Kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak paroki St Herkulanus adalah sebuah kejahatan pidana, kejahatan kemanusiaan dan harus diselesaikan oleh otoritas hukum setempat (hukum nasional) secara terbuka. Jadi tidak benar jika kasus kekerasan seksual harus diselesaikan secara tertutup (atau menutupinya) di internal gereja? Kasus kekerasan seksual harus dibuka dan ditangani, diselesaikan secara hukum agar memutus rantai kejahatan kekerasan seksual berikutnya - mencegah terjadi jatuh korban  berikutnya - membangun efek jera dan menghukum si pelaku secara hukum. Atas dasar inilah kami mengambil sikap melaporkan kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak paroki St Herkulanus ke Kepolisian agar diselesaikan secara hukum.Jadi tidak benar dan sepertinya terjadi kekacauan berpikir romo Ignas Tari MSF karena mencampur adukan antara otoritas  hukum pidana nasional dengan internal gereja. Bisa jadi memang cara berpikir romo Ignas Tari MSF ini yang dipilih oleh banyak para romo lainnya yang selama ini menutupi kasus kekerasan seksual di sekitaran kita, gereja. Bagaimana mau berpihak pada korban dan menyelesaikan secara tuntas  jika kasusnya ditutupi melalui diskusi di internal gereja?  Terbongkarnya kasus kekerasan seksual di paroki St Herkulanus adalah puncak gunung es atas kasus  yang sama sebelum ini. Terjadinya terus dan berlanjutnya perilaku melakukan pelecehan, pencabulan dan kekerasaan seksual di sekitaran kita, gereja karena penyelesaian dan sikapnya seperti dituliskan oleh romo Ignas Tari MSF yakni  ditutup dengan membicarakannya  di internal. Mari hentikan tindakan menutupi kasus pelecehan, pencabulan dan  kekerasan seksual di sekitaran kita, gereja sebagaimana di perintahkan oleh Bapak Suci Paus Fransiskus. Dalam dokumen Gerejawi nomor 110 Votus Estis Lux Mundi, Paus memerintahkan semua kasus kekerasan seksual yang terjadi di gereja dilakukan  penyelesaiannya dengan menyerahkannya  pada otoritas hukum setempat (lokal atau hukum nasional). Jadi barang siapa menutupi kasus pelecehan, pencabulan dan kekerasan seksual di lingkup gereja berarti dia melawan Bapak Suci Paus Fransiskus. Bagaimana mau berpihak pada korban jika tidak menyuarakan kebenaran? Bagaimana mau menyelamatkan secara hukum jika hanya dibicarakan di internal gereja? Bagaimana berpihak pada korban  jika memuat tulisan yang menutupi kasus yang jelas dilarang oleh Bapak Suci Paus Fransiskus.

Jakarta, 6 Agustus 2020
Azas Tigor Nainggolan
Kuasa Hukum Korban