Kebetulan kantor saya lagi angkat kasus ini jadi topik utama (ngalahin kasusnya Djoko Tjandra), jadi nggak ada salahnya saya juga ikutan untuk ngobrolin di sini. Kebetulan apa yang saya tulis di sini berdasarkan laporan reporter kantor dan pernyataan Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Karyawan Metro TV, Yodi Prabowo (24) ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Menurut Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, mayat Yodi ditemukan pada pukul 11.45 WIB. Berdasarkan data yang dikumpulkan, mayat Yodi ditemukan tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir Tol JORR. Pasca penemuan mayat tersebut Polres Jaksel mengambil alih kasusnya. Sayangnya, saat itu TKP sudah terkontaminasi karena banyak warga yang datang melihat sebelum polisi datang.
Saat memeriksa mayat dan TKP, polisi menemukan beberapa hal:
- Ada dua luka besar di tubuh korban, yaitu di leher korban dan perut korban dekat paru-paru diduga menggunakan senjata tajam
- Ada sebilah pisau di samping mayat. Diduga kuat yang mengakhiri nyawanya.
- Semua barang bawaan korban tetap utuh. Ada motor laptop, ponsel, dan barang berharga lainnya. (Jadi bukan perampokan atau begal yah).
- Beberapa meter dari lokasi penemuan mayat, ada sebuah warung makan. Saat anjing pelacak diturunkan, anjing itu bergerak dari arah tkp sampai ke ke warung tersebut. Ini menjelaskan korban lewati jalur itu untuk ke warung atau sebaliknya.
Dan ada beberapa temuan lainnya yang tidak diungkap ke media.
Kasus ini mulai menjadi perhatian publik ketika sang kekasih mengungkapkan beberapa fakta kepada wartawan
1. Suci Fitri, kekasih Yodi Prabowo, berbicara ke wartawan (sebelum dia dipanggil sebagai saksi sama polisi), bila ada perubahan sikap dari kekasihnya sebelum ditemukan tewas.
"Memang sebelumnya kan dia habis libur empat hari, dua hari cuti, dua hari libur dan habis itu agak beda dia sikapnya. Saya juga kurang tahu, saya tanya ada apa? Belum mau cerita dia," kata Suci kepada wartawan, Minggu (12/7/2020).
"Kayak orang pengen cerita tapi tuh ditahan. Kalau dia sih orangnya sama teman-teman orangnya pendiam, tapi kalau sama saya tipe bawel," ungkap Suci.
2. Pada Selasa (7/7/2020) Yodi meminta izin bekerja kepada keluarga seperti hari-hari biasanya dan juga ikut nongkrong bersama rekan-rekannya di Metro TV. Pada Rabu (8/7/2020) barulah Yodi tidak masuk ke kantor dan keluarganya mulai mencarinya.
3. Suci mengungkapkan kemungkinan ada orang ketiga dalam hubungannya. Ada indikasi kalau korban dikejar cewek lain berinisial L.
"Sempat ada orang ketiga yang suka sama dia, satu kantor. Mungkin karena dia sakit hati kali saya juga nggak tahu motifnya apa cuma belum banyak bukti. Aku tuh cerita teman almarhum dekat sama cewe ini ada kaya hal buruk yang buat pikirannya dia yang bikin nggak karuan itu," kata Suci.
4. Polisi mulai memanggil saksi. Ada seputar 34 orang yang diperiksa oleh polisi. Termasuk orang ketiga yang dimaksud, serta terakhir pemred Metro TV juga ke kantor polisi. (Datang hari jumat 24/7/2020).
5. Beredar rumor kalau Yodi juga memiliki indikasi menjadi penyuka sesama jenis.
Dengan adanya cerita tersebut, polisi pun mempunyai dugaan saat itu kalau pelaku dibunuh. Tinggal mencari bukti-buktinya.
Namun, seiring berjalannya penyidikan, ada beberapa hal yang membuat polisi bungung. Hal ini karena kasus ini seperti puzzle yang pecah. Motif yang tidak ketemu, barang bukti yang kurang mendukung, dan keterangan saksi yang gak nemuin titik temu.
Ada beberapa indikasinya.
1. Polisi melakukan cross examining, dan menemukan ada kemungkinan kekasih korban berbohong. Karena ada beberapa kesaksian dari pihak lain yang nggak klop sama pernyataan kekasih korban.
2. Polisi mendatangi ulang TKP. Di TKP, polisi menemukan beberapa fakta baru.
- Ada rambut di TKp. Saat diperiksa itu rambut korban.
- Lokasi ditemukanya korban ternyata ada jalur yang sering dilalui korban tiap hari. Pemilik warung ternyata mengenal korban.
3. Polisi memeriksa pisau korban dan barang bukti lainnya. Ternyata sidik jari yang ditemukan di pisau itu cuma milik korban.
Saat inilah polisi mulai menduga kemungkinan bundir.
Kabar selanjutnya terungkap saat press conference tadi siang, Sabtu, 25 Juli 2020. Semua barbuk dan fakta pun diungkapkan polisi.
4. Polisi memeriksa ponsel dan whatsapp korban, tidak ditemukan pesan yang aneh.
5. Polisi menemukan nota belanja dari ace hardware tentang pembelian pisau seharga 89 ribu.
6. Polisi mendatangi Ace Hardware dan memeriksa CCTV, ternyata Yodi sempat membeli pisau itu seorang diri.
7. Dokter forensik memberikan keterangan mengejutkan. Di dalam darah korban ditemukan senyawa narkotika amphetamine.
8. Polisi mengungkapkan bila salah satu saksi menyebutkan kalau si Yodi sempat hendak melakukan tes HIV.
9. Salah satu saksi juga menyebutkan bila Yodi sering terlihat berhalusinasi serta sering terlihat depresi.
10. Dan akhirnya polisi mengeluarkan pernyataan kalau Yodi kemungkinan bunuh diri.
Tentu ini menjadi perhatian publik. Masih banyak yak tak percaya kalau Yodi bunuh diri. Apa mungkin seseorang bunuh diri dengan menusuk lehernya dan bagian perut ke arah dada.
Salah satunya orang tua korban. Ibu korban menyatakan tak mungkin korban menusuk lehernya di sebelah kiri, sementara Yodi tidak kidal.
Karena fakta inilah, saya mencoba menghubungi Ferdinand Andi Lolo, kriminolog UI menanyakan tiga hal.
1. Apa pernah ada orang yang bunuh diri dengan pisau di leher? Kenapa dia tidak pilih itu? Iya menjawab hal itu mungkin saja terjadi. Itu adalah opsi, meski nggak umum.
2. Bagaimana tanggapannya tentang pernyataan ibu korban kalo gak mungkin melakukan itu tanpa menggunakan tangan kiri? Jawabannya itu mungkin saja terjadi. Karena tidak diketahui kondisi psikologi Yodi seperti apa saat itu. Selain itu pemilihan lokasi disebut wajar saja.
3. Tanggapan tentang fakta terbaru yang diungkap polisi? Sang kriminolog menyebutkan polisi jangan langsung menutup perkara. Karena masih bisa jadi kejadian bunuh diri direkayasa. Mending mencari bukti baru sebelum menutup perkara.
Jadi intinya, kasus ini masih gantung. Karena polisi belum menutup kasusnya dan memberi kesempatan kepada siapa saja yang lunya bukti baru.
M. Fadli
Asred salah satu media daring.
Kredit foto:
1. Editor Metro TV Yodi Prabowo (istimewa)
2. Tkp penemuan mayat (Istimewa)
3. Kondisi mayat saat ditemukan (@jktinfo26)
4. Rekaman CCTV saat Yodi membeli pisau. (Indozone)
5. Press conference di Polda Metro Jaya (indozone).