Rabu, 10 April 2024

Pajak

 


Zaman dulu pajak itu substansinya palak. Raja atau bangsawan penguasa mengumpulkan uang dari rakyat dengan paksa. Kalau tidak mau bayar, akan dimasukkan ke penjara, bahkan dibunuh. Uang hasil pungutan dipakai untuk membiayai hidup mewah raja beserta keluarga dan kroninya.

Karena konsepnya seperti itu maka ada larangan Nabi, agar tidak memungut pajak, dan larangan bekerja sebagai pemungut pajak.
Di masa modern ini pajak sangat berbeda konsepnya. Pajak dikumpulkan untuk membuayai operasi negara, serta untuk membangun berbagai fasilitas. Tanpa pajak, negara tidak bisa beroperasi. Pajak juga jadi instrumen pemerataan: orang kaya dipajaki untuk memberi subsidi kepada orang miskin.
Konsep pajak modern seperti ini tidak dipahami oleh kaum tekstual literalis seperti Khaleed Basalamah. Dia mengatakan haram memungut pajak dengan referensi abad VII.
Sekali lagi saya katakan, orang boleh beriman, meyakini apa saja yang mau dia yakini. Tapi kalau dia mau hidup berbasis iman itu tanpa memahami konsep hidup modern, dia akan jadi gangguan bagi orang lain. Seperti orang naik unta di jalan tol. Mengganggu, serta berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.

Senin, 01 April 2024

Makhluk Hidup yang Bisa Berubah Jadi Zombie karena Jamur Cordyceps

 Jamur Cordyceps

Dikenal karena film The Last of Us, bukan manusia yang dapat diubah menjadi zombie oleh jamur Cordyceps melainkan makhluk hidup yang satu ini


The Last Of Us, publik tengah dibuat heboh dengan film yang diadopsi dari sebuah games PlayStation populer dengan nama yang sama.

Film Hollywood tersebut pertama kali rilis di HBO pada tanggal 15 Januari 2023, dan ditonton oleh 4,7 juta penonton AS untuk episode pertamanya karena film The Last Of Us memiliki 9 episode yang tayang pada setiap hari Senin.

Film yang diproduksi oleh Sony Pictures Television yang bekerjasama dengan PlayStation Productions tersebut juga tidak luput disorot oleh warganet karena keterlibatan seorang aktris senior Christine Hakim yang berperan sebagai ilmuwan bernama Ratna Pertiwi yang diminta untuk meneliti jamur Cordyceps dan menemukan vaksinnya karena jamur Cordyceps dapat mengubah manusia menjadi zombie.

Adanya film The Last Of Us tersebut membuat bertanya-tanya banyak orang termasuk TS, apakah ada jamur yang bernama Cordyceps, dan apakah benar jamur tersebut dapat mengubah manusia menjadi zombie?




Usut punya usut dari berbagai sumber artikel yang TS baca, jamur Cordyceps ternyata memiliki nama asli Ophiocordyceps unilateralis. Jamur Cordyceps tumbuh di hutan-hutan tropis termasuk di Indonesia, tergolong dalam genus jamur parasit yang tumbuh pada larva serangga terutama pada semut.

Jika pada film The Last Of Us jamur Cordyceps dapat mengubah manusia menjadi zombie ternyata itu hanya fantasi dari sang penulis skenario film tersebut GanSis, karena pada faktanya bukan manusia yang dapat diubah menjadi zombie oleh jamur yang satu ini, melainkan hewan-hewan jenis serangga dan salah satunya adalah semut.

Infeksi jamur Cordyceps pada semut dapat menjadikan semut menjadi halusinasi, keluar dari lingkaran koloninya untuk mencari makan dan mencari pasangan dengan tinggal di tempat lembab dimana jamur Cordyceps dapat tumbuh sampai akhirnya semut mati karena tumbuhnya jamur pada bagian kepala, dan jamur Cordyceps menginfeksi semut-semut yang lain.

Meskipun jamur Cordyceps berbahaya bagi semut dan dapat menjadikannya sebagai zombie, ternyata jamur ini memiliki manfaat baik bagi manusia.

Diketahui pengobatan tradisional China menjadikan jamur Cordyceps sebagai bahan dasar ramuan yang bermanfaat untuk mengontrol gula darah, memperlambat penuaan, mencegah tumor, meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan masa otot.

Kenapa Langit Terkadang Berwarna Ungu?

 

Kenapa Langit Terkadang Berwarna Ungu?


Ilustrasi. Sumber: Di sini


Langit berwarna ungu terjadi karena adanya pembelahan spektrum cahaya yang disebabkan oleh udara yang terpolarisasi. Ini terjadi ketika cahaya matahari dibelah oleh partikel-partikel di udara seperti debu atau es, yang mengarahkan cahaya ke arah yang berbeda. Hal ini menyebabkan cahaya yang berbeda-beda panjang gelombangnya menyebar ke dalam arah yang berbeda, membuat warna-warna spektrum muncul di langit.

Bagaimana cara gelombang cahaya bergerak?

Gelombang cahaya bergerak melalui ruang hampa dengan kecepatan cahaya konstan, yaitu sekitar 299.792.458 meter per detik. Gelombang cahaya dapat dianggap sebagai medan elektromagnetik yang menyebar dari sumber cahaya. Medan ini terdiri dari dua komponen: medan listrik dan medan magnetik. Kedua medan ini bergerak secara transversal (melingkar) terhadap arah perambatan cahaya. Dalam medium yang berbeda, kecepatan cahaya dapat berubah, sehingga cahaya dapat melambat atau mempercepat ketika melewati batas antara dua medium.

Peran sudut atau angle dalam gelombang cahaya

Sudut atau angle berperan dalam beberapa fenomena yang terkait dengan gelombang cahaya, diantaranya:

Refleksi: saat gelombang cahaya mengenai permukaan yang licin, sebagian dari cahaya akan diteruskan ke dalam medium yang sama, sementara sebagian lainnya akan dipantulkan. Sudut dari cahaya yang mengenai permukaan dibandingkan dengan garis normal ditentukan oleh besar sudut pantulan.

Refraksi: saat gelombang cahaya melewati batas antara dua medium dengan indeks bias yang berbeda, cahaya akan melambat atau mempercepat dan mengubah arah perambatannya. Sudut dari cahaya yang melewati batas dibandingkan dengan garis normal ditentukan oleh besarnya sudut refraksi.

Interferensi: saat dua atau lebih gelombang cahaya berinteraksi, maka akan terjadi interferensi yang ditentukan oleh perbedaan fase dari gelombang tersebut. Sudut antara dua gelombang dapat mempengaruhi besar interferensi yang terjadi.

Difraksi: saat gelombang cahaya melewati celah yang sempit atau melalui lubang yang kecil, cahaya akan menyebar dan menyebar seperti difraksi. Sudut dari cahaya yang melewati celah atau lubang dibandingkan dengan garis normal ditentukan oleh besarnya sudut difraksi.

Faktor lain yang menyebabkan langit berwarna ungu

Selain pembelahan spektrum cahaya yang disebabkan oleh udara yang terpolarisasi, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan langit berwarna ungu, diantaranya:

Polusi udara: Partikel-partikel di udara seperti asap, debu, dan gas-gas dapat menyebabkan pembelahan spektrum cahaya yang sama seperti yang terjadi pada fenomena alami.

Cuaca: saat cuaca buruk seperti kabut atau hujan es, partikel-partikel di udara dapat menyebabkan pembelahan spektrum cahaya yang sama seperti yang terjadi pada fenomena alami.

Keberadaan vulkanik: saat letusan vulkanik terjadi, ash dan debu vulkanik dapat menyebar ke udara dan menyebabkan langit berwarna ungu.

Keberadaan cahaya pendar: saat cahaya pendar seperti cahaya lampu penerangan jalan atau cahaya pendar dari kendaraan bermotor, cahaya tersebut dapat menyebar ke udara dan menyebabkan langit berwarna ungu.

Keberadaan obyek astronomis: saat ada obyek astronomis seperti planet atau bintang yang berada di dekat horizon, cahaya dari obyek tersebut dapat menyebar ke udara dan menyebabkan langit berwarna ungu.


Referensi tulisan: treehugger.com




Heboh Isu Gerhana Matahari Selama 3 Hari di Tanggal 8 April, Begini Penjelasan BMKG!



Sumber Gambar

Gerhana Matahari Total (GMT) pada 8 April 2024: Fakta dan Penjelasan

Pada tanggal 8 April 2024, kita akan menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Namun, mari kita bahas lebih lanjut mengenai isu yang beredar bahwa gerhana ini akan membuat bumi gelap selama tiga hari.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

1. Gerhana Matahari Total (GMT): Pada tanggal tersebut, terjadi gerhana matahari di mana bulan akan sepenuhnya menutupi matahari. Namun, perlu dicatat bahwa Indonesia tidak berada dalam jalur totalitas gerhana ini.

2. Durasi Gerhana: Gerhana matahari hanya berlangsung selama beberapa menit saja, bukan selama tiga hari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa efek gelap dari gerhana hanya terjadi dalam waktu singkat.

3. Lokasi Pengamatan: Gerhana dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, bagian tengah Amerika Serikat, dan bagian timur Kanada. Kota yang terlewati jalur GMT dengan durasi totalitas terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.

Bantahan Terhadap Isu Bumi Gelap

1. BMKG: BMKG membantah bahwa gerhana matahari total akan membuat bumi gelap selama tiga hari. Informasi yang beredar simpang siur dan tidak benar.

2. Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN: Prof. Dr. Thomas Djamaluddin MSc juga membantah klaim bahwa bumi akan diliputi kegelapan selama tiga hari pada 8 April 2024. Ia menjelaskan bahwa bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun lalu karena tumpukan asteroid besar, tetapi saat ini tidak ada ancaman asteroid sebesar itu.

Jadi, tidak perlu khawatir, Bumi tidak akan gelap selama tiga hari akibat gerhana matahari pada 8 April 2024. Fenomena ini adalah momen langka yang patut kita saksikan dengan keterbukaan dan kekaguman. 🌞🌑

Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga bayangan bulan menutupi sebagian atau seluruh permukaan matahari. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

1. Gerhana Matahari Total (GMT): Pada saat gerhana total, bulan sepenuhnya menutupi matahari. Ini hanya terjadi di wilayah tertentu di bumi dan hanya berlangsung beberapa menit.

2. Gerhana Matahari Sebagian (GMS): Pada saat gerhana sebagian, bulan hanya menutupi sebagian permukaan matahari. Ini lebih umum terjadi dan dapat diamati dari berbagai lokasi di bumi.

3. Mekanisme: Ketika bulan bergerak di antara bumi dan matahari, bayangan bulan jatuh ke permukaan bumi. Ini mengakibatkan penurunan intensitas cahaya matahari yang mencapai bumi selama periode gerhana.

4. Keamanan: Penting untuk selalu menggunakan perlindungan mata khusus saat mengamati gerhana matahari, terutama selama gerhana sebagian. Melihat matahari langsung tanpa perlindungan dapat merusak mata.

Ingatlah bahwa gerhana matahari adalah fenomena alam yang menarik dan patut diamati dengan keterbukaan dan kekaguman. 🌞🌑

Link Referensi




Sabtu, 23 Maret 2024

Suku Tolaki

 

Suku Tolaki adalah etnis terbesar yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara. Suku Tolaki merupakan etnis yang berdiam di jazirah tenggara pulau Sulawesi. Suku Tolaki merupakan suku asli daerah Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka.
Suku Tolaki tersebar di 7 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Tenggara yang meliputi Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur.
Masyarakat Tolaki sejak zaman prasejarah telah memiliki jejak peradaban, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan arkeologi di beberapa gua atau kumapo di Konawe bagian utara maupun beberapa gua yang ada di daerah ini. Lokasi situs gua-gua di daerah ini umumnya terletak di Konawe bagian Utara seperti Asera, Lasolo, Wiwirano, Langgikima, Lamonae, diantaranya gua Tanggalasi, gua Tengkorak I, gua Tengkorak II, gua Anawai Ngguluri, gua Wawosabano, gua Tenggere dan gua Kelelawar serta masih banyak situs gua prasejarah yang belum teridentifikasi.
Dari hasil penelitian tim Balai Arkeologi Makassar dari tinggalan materi uji artefak di Wiwirano berupa sampel dengan menggunakan metode uji karbon 14 di laboratorium Arkeologi Miami University Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa daripada artefak di Wiwirano Konawe Utara berumur sekitar 7000 tahun yang lalu atau dengan evidensi ini maka peradaban Tolaki di Konawe telah berlangsung sejak 5000 tahun Sebelum Masehi. Di dalam gua-gua tersebut menyimpan banyak artefak baik tengkorak manusia, alat kerja seperti alat-alat berburu, benda pemujaan, guci, tempayan, gerabah, porselin baik itu buatan China, Thailand, VOC, Hindia Belanda, batu pemujaan, terdapat beberapa gambar atau adegan misalnya binatang, tapak tangan, gambar berburu, gambar sampan atau perahu, gambar manusia, gambar perahu atau sampan, patung, terakota, dan sebagainya. Secara linguistik bahasa Tolaki merupakan atau masuk kedalam rumpun bahasa Austronesia, secara Antropologi manusia Tolaki merupakan Ras Mongoloid, yang datang ditempat ini melalui jalur migrasi dari Asia Timur, masuk daerah Sulawesi, hingga masuk daratan Sulawesi Tenggara.
Sebelum kerajaan Konawe muncul, telah ada beberapa kerajaan kecil yaitu: Padangguni berkedudukan di Abuki pada saat itu yang menjadi rajanya adalah mokole Bunduwula. Kerajaan Besulutu di Besulutu dengan rajanya bernama Mombeeti, dan kerajaan Wawolesea di Toreo dengan rajanya Wasangga. Berdasarkan oral tradition atau tradisi lisan masyarakat Tolaki jauh sebelum kerajaan Konawe terbentuk.
Sumber:Manan, Fajria Novart (1986). Sistem Kepemimpinan Dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Sulawesi Tenggara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
 

Jumat, 22 Maret 2024

PENDEKAR WANITA TIONGKOK DARI DINASTI SONG DI ACEH

 


TIDAK tahu persis apakah Putrou Neng selincah pendekar wanita bibi Lung atau pendekar wanita berjulukan angsa putih di serial kungfu 80an.
Tapi bagi seantero penduduk Aceh - terutama di kampung Blang Pulo, Aceh Utara. Pendekar wanita dengan sebutan Panglima Putrou Neng ini cukup terkenal.
Di samping mempunyai cerita yang bukan main dan lain dari yang lain. Nama aslinya: Nian Niko Kian Khi. Pendekar wanita asal Tiongkok ini bersama 2.000 orang pasukannya berlayar menuju selatan.
Berlabuhlah dia kemudian di pesisir timur Aceh. Berhasil menaklukkan beberapa daerah di tepi pantai, Kian Khi akhirnya menguasai kerajaan Lamuri di Aceh Besar dari tahun 1050 -1069 masehi.
Daerah kekuasaannya semakin besar, Kian Khi akhirnya menetap di Blang Pulo dan membuat basis pertahanannya di Blang Lancang.
Tempat terakhir ini kini terkenal sebagai proyek LNG. Itu Janda Muda Dikabarkan pula ketika Putrou Neng menginginkan daerah kekuasaan yang lebih luas lagi lalu menyerbu kerajaan Peureulak di Aceh Timur, kali ini ia terpaksa harus menundukkan kepalanya pada Panglima Syeh Abdullah Kan'an. Kemudian Syeh yang baik hati itu mengajak damai si pendekar wanita tersebut. Dari panglima Peureulak inilah kemudian Kian Khi diberi gelar Panglima Putrou Neng. Dia kemudian menetap di Blang Pulo. Hidup tenang dan lebih jinak. Karena dia rupawan, tidaklah heran jika begitu banyak putera Aceh tergila-gila padanya.
Sadar bahwa dia cantik, Putrou Neng mengajukan beberapa syarat berat. Bahwa siapa-siapa yang ingin memperisterinya, harus membawa mas kawin seguci besar. Syarat ini rupanya bukan jadi halangan bagi pemuda Aceh saat itu, terutama kaum bangsawannya. Kabarnya banyak yang berlomba untuk mempersuntingnya. Dari sekian banyak yang antri, yang beruntung adalah seorang pemuda tampan. Meurah Johan namanya, putera Raja Adi Gaunali dari kerajaan Lingga, Aceh Tengah. Tanggal dan pesta besar pun ditetapkan harinya.
Alkisah, Meurah Johan yang disangka bernasib untung, tertimpa nasib buntung. Ketika dia akan mengecap manisnya malam pengantin, kesialan telah melandanya. Keesokan hari. orang banyak gempar. Meurah Johan kedapatan kaku tubuhnya sudah, di atas pelaminan pengantin. Kematiannya cukup misterius dan mereka yang memandikan tubuh Meurah Johan mendapatkan bahwa kemaluan Meurah Johan jadi kebiru-biruan.
Mungkin karena saat itu belum ada cara bedah mayat, Meurah Johan dikuburkan secara besar-besaran, sama seperti sehari dia dikukuhkan jadi suami Pitrou Neng. Bisik-bisik tentang kematian Meurah Johan segera lenyap, ketika mata orang banyak dialihkan ke si janda muda, Putrou Neng. Begitu ada lamaran yang berkenan di hatinya, tentu dengan syarat yang harus dipenuhi, menikahlah Putrou Neng. Kasus seperti Meurah Johan segera terulang lagi: pengantin laki meninggal di tempat tidur pengantin dan itunya tetap berwarna kebiru-biruan. Anehnya, toh banyak pemuda yang tidak kapok.
Mungkin Putrou Neng cantik sekali, atau dia punya aji-aji untuk menaklukkan hati lelaki atau mungkin pula Aceh - waktu itu -- kekurangan orang cantik. Pokoknya, dikabarkan bahwa jumlah pemuda (kebanyakan anak Raja) sudah mencapai 99 orang. Singkit cerita, majulah pemuda yang ke-100 . Dia adalah seorang syeh asal Gujarat, India. Syeh Hudam, demikianlah namanya, berhasil mempersunting Putrou Neng. Artinya syeh bisa hidup terus dan tidak mengalami kematian seperti 99 suami semalam sang pendekar wanita.
Apa gerangan rahasia manjur dari Syeh Hudam? upanya dia telah menyelidiki kasus demi kasus pemuda yang menikahi Putrou Neng. Dengan kepala dingin (dan nafsu tetap di dada), Syeh Hudam pasang kupihg sambil tanam mata-mata untuk menyelidiki cerita rakyat yang tinggal di sekitar puri sang janda yang berbisik bahwa Putrou Neng di rambut alat vitalnya memelihara kalajengking. Pantaslah! Karuan saja, 99 orang pemuda yang kena sengat alat vitalnya jadi meninggal. Dan Syeh Hudam yang berkepala dingin dan bisa mengatur siasat mempunyai akal.
Ibu jarinya dia beri minyak anti bisa. Pendek cerita, sang kalajengking yang melekat di jempol Syeh Hudam mendapatkan ajalnya. Syeh dari Gujarat ini selamat dan hidup terus. Malam-malam yang aman dan nyaman ada di tangan Syeh Hudam. Kabarnya, kalajengking ini adalah binatang piaraan Putrou Neng, agar sewaktu-waktu dia kalah, kalau hendak diperkosa, lawannya akan meninggal di arena ranjang kenikmatan. Biarpun si lawan menang di medan peperangan.
Taktik lain untuk mengalahkan musuh-musuh Kian Khi. Anehnya, begitu kalajengkingnya meninggal, Putrou Neng jadi wanita yang sakit-sakitan. Usia yang sudah tua? Entahlah. Pendek kata, isteri Syeh Hudam akhirnya meninggal tanpa mendapatkan turunan. Kuburannya kini masih ada.
Di Blang Lancang, di desa Blang Pulo, di tepi jalan masuk proyek LNG kini. Orang daerah itu menatakan bahwa kuburan lain yang turut meramaikan nisan puteri Cina ialah suaminya yang berjumlah 99 orang. Kuburan Syeh Hudam sendiri hingga kini masih ada. Dia tidak dikuburkan di dekat Putrou Neng. Tapi di sebuah bukit di Blang Pulo.



Jumat, 15 Maret 2024

Letusan Krakatau 1883

 



Litografi Gunung Krakatau meletus pada 1883. 

Sebenarnya Thread tentang ini sudah pernah dibuat dan ane tau repost, namun sudah karena terlalu lama dan kebetulan kemarin ada erupsi dari gunung anak Krakatau, tidak ada salahnya ane menulis kembali sebagai sebuah pengingat maupun edukasi kepada orang-orang zaman sekarang, agar senantiasa selalu waspada dan berdoa kepada sang pencipta.

Quote:


Peta Krakatau setelah 1883

PADA 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus, menciptakan gelombang Tsunami setinggi 30 meter, melesat ke daratan dengan kecepatan tinggi, mengempaskan setiap bangunan dan benda yang berada di jalur lintasannya.

Pemerintah kolonial melaporkan pada bencana terdahsyat abad ke-19 itu sekitar 36 ribu orang lebih tewas dan menyebabkan bencana susulan lain seperti kegagalan panen serta kelaparan. Sementara itu jutaan kubik abu vulkanik yang memapar langit menyebabkan hari dirundung gelap berkepanjangan.

Johanna Beijerinck, istri kontrolir perkebunan Willem Beijerinck di Katimbang, pesisir pantai Lampung Selatan menjadi saksi dahsyatnya letusan Gunung Krakatau. Dalam catatan hariannya terungkap betapa mengerikannya letusan tersebut.

“Aku mendengar suara berisik batu apung yang menimpa atap rumah, di atasnya terdengar suara geledek dari gunung, serupa auman mengerikan, yang kecepatannya hampir menyamai kecepatan cahaya,” kenang Johanna dari catatan hariannya yang disebut Bethany D. Rinard Hinga, penulis buku Ring of Fire, sebagai rekaman kesaksian paling rinci mengenai letusan Krakatau yang pernah ada.


Tsunami akibat Krakatau 1883

Johana Beijerinck, suami dan anak-anaknya menempati sebuah rumah di bibir pantai Katimbang, yang terletak sekitar 25 mil atau kurang lebih 40 kilometer dari Gunung Krakatau. Dari sekira 3000 orang warga Katimbang, seribu di antaranya tewas akibat hujan abu panas, termasuk bayi 14 bulan anak pasangan Beijerinck. Empasan gelombang laut dari episentrum letusan juga bergerak ke arah pesisir pantai wilayah lainnya.

Dari kesaksian Ong Leng Yauw, warga Karangantu Banten, sebagaimana dikutip dari makalah Romi Zarman, “Letusan Krakatau 1883 dan Korban-korbannya di Desa Nelayan Karangantu Banten: Kesaksian Ong Leng Yauw” dalam jurnal Wacana Etnik No. 1, vol. 4, April 2013, letusan Krakatau mengakibatkan gulungan ombak setinggi pohon kelapa yang meluluhlantakan bangunan dan menelan ribuan korban jiwa di daerah Banten.



Ong yang saat itu berusia 14 tahun menuturkan sebelum tsunami terjadi, air laut surut sehingga banyak orang lari menuju pantai dengan rasa takjub memunguti ikan yang tergeletak menggelepar.
Quote:

ujar Ong mengenang kembali kejadian tersebut pada 1937, saat dia berusia 68 tahun.

Desa Karangantu terletak di pesisir utara Banten, kini termasuk wilayah Kota Serang. Karangantu adalah pelabuhan nelayan di muara sungai Cibanten yang masih berada di dalam areal kota lama Kesultanan Banten. Ong selamat dari terpaan gelombang tsunami karena tersangkut pada sebatang pohon. Saat tsunami surut, dia menemukan seluruh wilayah Karangantu rata dengan tanah, termasuk rumah orangtuanya.


Gambaran dahsyatnya letusan

Kenangan bencana Krakatau juga bisa tersua di dalam memoar PAA Djajadiningrat, mantan bupati Serang kelahiran 1875, yang salah satu keluarganya juga menjadi korban. Djajadiningrat menuturkan pamannya yang bertugas di Anyer kehilangan anak-istrinya akibat tersapu gelombang tsunami Krakatau. Dia bisa selamat dari amukan Krakatau dengan berlari menyelamatkan diri ke atas perbukitan di sekitar Anyer.

Simon Winchester dalam bukunya Krakatau: Ketika Dunia Meledak 27 Agustus 1883 menjelaskan letusan Krakatau bukanlah peristiwa alam biasa yang tak hanya mendatangkan akibat lebih jauh dari sekadar kehancuran fisik dan hilangnya jiwa manusia. Ia juga menimbulkan dampak sosial dan politik bahkan temuan teknologi komunikasi.

Pendapat Simon bukan yang satu-satunya. Sejarawan Sartono Kartodirdjo menyebutkan letusan Krakatau merupakan salah satu penyebab terjadinya pemberontakan petani Banten pada 1888. Bencana tersebut telah menyebabkan kegagalan panen dan maraknya wabah penyakit yang semakin mengakumulasi kemarahan rakyat pada otoritas kolonial.


perubahan peta Krakatau



Sumber

 

The White Slavery

 

The White Slavery
White Slavery


Selama ini kita selalu berpikir bahwa perbudakan hanya terjadi kepada bangsa afrika, yang terjadi antara abad ke- 16 hingga abad ke -19, namun praktek perbudakan lain yang sama-sama tercela kepada manusia juga terjadi sekitar waktu yang sama di Laut Tengah. Diperkirakan bahwa hingga 1,25 juta orang Eropa ditangkap oleh corsair Barbaria (sejenis privateer atau bajak laut asuhan pemerintah), dan nasib para budak eropa ini sama menyedihkannya dengan rekan-rekan mereka budak asal afrika, mereka dikenal sebagai budak kulit putih.






Mengenal Macam-Macam RAS di Dunia

 

Mengenal Macam-Macam RAS di Dunia

Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe (tampang luar), asal usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi.

Selain itu pengertian ras terkadang mengacu pada pemilikan perangai, pemilikan kualitas perangai/sikap kelompok tertentu, menyatakatan kehadiran penduduk dari geografis tertentu. Bisa juga ras mengacu pada tanda-tanda aktivitas sebuah kelompok yang mempunyai gagasan, ide dan cara berpikir tertentu. Ras juga sering dikaitkan dengan masalah keturunan, keluarga,klan dan hubungan kekeluargaan sebuah kelompok

Tapi secara umum Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan berdasarkan cirri-ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah yang mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.

Pada umumnya ras dibagi menjadi 3, yaitu: mongoloid, kaukasian dan negroid. Namun ada juga sebuah ras yang tidak dapat diklasifikasikan, yaitu ras khusus. Jadi untuk keseluruhannya ras dibagi menjadi 4 golongan.

Menurut A.L. Krober, Ras dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Ras Mongoloid (Berkulit Kuning)


Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, Beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania.

Anggota ras Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.

Ciri-ciri:

– Rambut berwarna hitam, lurus

– Bercak mongol pada saat lahir

– Lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit.

Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid.

Contohnya penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia.

Ras mongoloid meliputi:

Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan);
American Mongoloid (penduduk asli Amerika)


2. Ras Negroid (Berkulit Hitam)
http://www.pidipedia.com/wp-content/...as-negroid.jpg

Adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di wilayah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah.

Ciri-ciri:

– Berkulit hitam

– Berambut keriting

– Bibir tebal

Anggota ras negroid biasa disebut “berkulit hitam”, akan tetapi anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.

Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia.

Ras negroid meliputi:

African Negroid (Benua Afrika)
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina);
Melanesian (Papua dan Melanesia)


3. Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
http://www.pidipedia.com/wp-content/...-kaukasoid.jpg

Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.

Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.

Ciri-ciri:

– Berkulit putih kemerahan

– Rambut bergelombang

Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia.

Ras Kaukasoid meliputi:

Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran);
Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)


4. Ras-ras khusus
http://www.pidipedia.com/wp-content/...ras-khusus.jpg

Adalah ras manusia yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:

Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka );
Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).

Pidipedia.com

Haji, Identitas warisan Pemerintah Kolonial

 

Haji, Identitas warisan Pemerintah Kolonial
Assalamualaikum WR WB






Masyarakat Indonesia adalah mayoritas pemeluk agama Islam maka tidak mengherankan jika banyak diantara kita yang memiliki gelar Haji dan sudah menunaikan Ibadah Haji. Di dalam Islam, menunaikan haji adalah sebuah kewajiban yang tertuang di dalam rukun Islam. Jika sudah berhaji maka bisa dikatakan ibadahnya sempurna. Fenomena ibadah ini akan diikuti dengan penambahan gelar H. untuk Pria dan Hj (Hajjah) untuk wanita. Sebuah fenomena unik karena di hal ini hanya berlaku di Indonesia. Secara otomatis mereka yang sudah pulang dari Tanah Suci akan menyandang gelar tersebut.

Hal ini ternyata dapat ditelusuri jejak sejarahnya di Indonesia. Tercatat jauh sebelum kedatangan Belanda, sudah banyak orang Indonesia yang pergi berhaji. Ludovico di Barthema, penjelajah dari Roma pertama yang mengunjungi Makkah pada tahun 1503, melihat jamaah haji dari kepulauan Nusantara yang dia sebut "India Timur Kecil". Di perkirakan mereka berasal dari Kesultanan Samudra Pasai, hal ini di buktikan dengan catatan berbahasa Portugis yang menyebutkan telah ada lima kapal besar Aceh yang berlabuh di Jeddah. selain untuk berhaji, mereka disana juga melakukan proses perdagangan dan juga mencari Ilmu agama. kebanyakan dari mereka adalah utusan Sultan. Sejak kedatangan Bangsa Belanda, animo masyarakat untuk pergi berhaji juga sangat besar. oleh karena itu, pemerintah Kolonial berinisiatif mendirikan badan khusus untuk urusan haji. Pada masa itu, berhaji merupakan sebuah perjuangan yang berat karena lamanya waktu tempuh, minimal mereka melakukan pelayaran selama 3 Bulan dengan melakukan transit beberapa kali. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit, Pada 1825 pemerintah Hindia Belanda menerbitkan ordonansi baru berupa keharusan bagi calon haji untuk memiliki pas jalan. 110 gulden adalah hal yang harus disiapkan, yang ketika itu nilainya sepadan dengan harga rumah yang cukup besar. Namun animo masyarakat justru semakin meningkat, buktinya pada 1878 (dengan kapal layar) jamaah haji Indonesia sekitar 5.331 oarng. Setahun kemudian (1880), menjadi 9.542 jamaah atau naik hampir dua kali lipat.





Di atas kapal, para calon jamaah haji ini banyak melakukan kegiatan antara lain melakukan pengajian dan juga diskusi tentang agama. diatas Kapal ini pikiran mereka terbuka dengan dialog-dialog yang di diskusikan. selain belajar agama, mereka juga banyak belajar tentang konsep kebebasan dan persamaan hak. Setibanya di Jeddah, pelabuhan Arab Saudi saat itu mereka yang berhaji selain melakukan ibadah wajib namun juga banyak belajar ilmu, bukan hanya ilmu tentang agama namun juga ilmu politik, hukum. mereka banyak belajar melalui masjid-masjid di Mekkah. pikiran mereka terbuka dan membawa gagasan Nasionalisme Islam. Sekembalinya mereka ke Tanah air mereka banyak menelurkan ilmunya kepada masyarakat sekitar dengan melakukan dakwah dan juga banyak dari mereka yang mendirikan layanan Pendidikan berupa Pondok Pesantren. Pikiran Kritis para haji membuka pikiran sempit masyarakat Hindia saat itu terutama di Jawa dan Sumatra. Mereka yang pergi berhaji dianggap melakukan pemurnian agama Islam.



Pemerintah Kolonial mulai menaruh curiga terhadap para haji yang kebanyakan memiliki pengikut dalam jumlah besar, mereka khawatir akan terjadi sebuah usaha pemberontakan. mereka menganggap para haji sebagai orang-orang fanatik dan pemberontakan. apalagi jumlah orang Hindia (Indonesia) di Mekkah sangat besar. Kekhawatiran tersebut terbukti dengan banyak terjadi pergolakan yang di pelopori oleh Para Haji, peristiwa Cianjur (1883), Cilegon (1888), dan Garut (1919) adalah sebagian kecil saja yang tercatat. hal tersebut berlanjut di Tambun (Bekasi) dan Tangerang pada 1924. Para Haji menganggap bahwa orang Belanda sebagai Iblis yang menyengsarakan orang mukmin. Tokoh-tokoh itu berpidato di hadapan massa sambil menyerukan perlawanan terhadap Belanda dengan ucapan Allahu Akbar.



Untuk menanggulangi masalah ini, Pemerintah Kolonial berupaya melakukan moratorium keberangkatan haji, di beberapa daerah arogansi penjajah bahkan ditunjukkan dengan adanya pelarangan haji secara terang-terangan. Namun, Pemerintah Kolonial mencabutnya karena besarnya pendapatan yang diperoleh Pemerintah Kolonial dari jasa pemberangkatan haji ini. Oleh karena itu kemudian pemerintah Kolonial melakukan pemberlakuan administratif berupa penambahan gelar di depan nama, yaitu H. (haji) dan Hj. (hajjah). Selain itu para Haji juga diharuskan menggunakan identitas baru dengan peci putih serta sorban setiap kali pergi untuk beraktifitas maupun kegiatan dakwah. Selain itu Pemerintah Kolonial melalui Kerajaan Belanda juga membuka Konsulat jendral di Jeddah dan berubah menjadi Kedutaan Besar dalam upaya untuk melakukan pengawasan. Dengan identitas baru mereka, para haji akan mudah dalam dilakukan pengawasan dengan ciri-ciri khusus serta nama mereka.



istilah Haji dan Hajjah ini memang unik dan hanya ada di Indonesia dan menariknya masih terus berlanjut sampai sekarang. menurut sebagian ulama mengatakan bahwasannya menggunakan gelar Haji dan Hajjah adalah riya, namun di masyarakat sudah menjadi kebiasaan yang lazim dengan menambahkan Haji dan Hajjah di depan nama mereka. JAS MERAH


SUMBER 1
SUMBER 2