Selama
berabad-abad lamanya penggembara laut di Nusantara telah akrab dengan
semenanjung, atol, selat, pelabuhan, dan teluk di lautan. Mereka bisa
membaca navigasi alam, ke mana angin akan bertiup dan kapan musim
berganti. Mereka menyebut diri mereka sebagai orang laut dan menyebut
yang lainnya sebagai orang darat.
Salah satu kelompok penggembara laut yang dikenal handal sejak dulu
adalah Orang bajau. Ada banyak desa yang tersebar di seluruh Nusantara
menjadi tempat tinggal permanen mereka dan salah satunya adalah Pulau
Medang di Nusa Tenggara Barat. Penelitian menunjukkan bahwa Orang bajau berasal dari pulau-pulau Filipina kemudian mereka tersebar di Kepulauan
Indonesia, termasuk di beberapa bagian di Malaysia.
Dahulu
mereka hidup bersama dalam kelompok-kelompok kecil di mana kapal laut
lebih terlihat seperti rumah bagi mereka. Orang Bajo adalah pelaut,
nelayan, pembuat kapal, bahkan sekaligus penyelam yang piawai. Mereka
menganggap semua orang sederajat dan karena itu mereka tidak mengenal
stratifikasi sosial dalam kehidupan sehari-harinya.
Setengah juta Orang bajau tinggal di wilayah Indonesia, Malaysia, dan
Filipina. 10.000 jiwa dari mereka terus hidup sebagai penggembara di
laut. Di Pulau Medang, orang-orang ini menetap di sebuah desa di pantai
timur. Sedangkan di bagian barat pulau, Orang bugis hidup dalam kelompok
yang berbeda dalam satu pemukiman.
Pulau Medang dapat dicapai selama beberapa jamber layar dengan perahu ke
arah barat dari Pulau Moyo, pulau yang paling terkenal di Sumbawa.
Lebar Pulau Medang adalah sekitar 8km, membentang dari barat ke timur.
Pulau Moyo adalah tempat di mana Lady Diana pada tahun 90-an
menghabiskan liburan di sebuah resor yang disebut Amanwana.
Meskipun resor Amanwana yang terbilang mewah ini berdekatan dengan Pulau
Medang namun Pulau Medang sendiri seakan masih tertinggal secara
ekonomi. Beberapa orang mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah dan
beberapa tidak karena cara hidupnya masih tradisional. Orang tradisional bajau percaya bahwa semua kejadian kehidupan beredar di sekitar laut.
Beberapa dari mereka telah memutuskan untuk menetap di pedalaman. Mereka
bertani dengan memanen rumput laut dan juga berternak. Mereka juga ada
yang hidup di pantai perairan dangkal dan tinggal dalam kondisi yang
lebih permanen. Pemerintah daerah setempat masih menganggap mereka hidup
dalam kemiskinan.
Pemukiman yang paling terkenal di Nusa Tenggara Barat di mana Orang bajau membangun kemegahan mereka adalah kota Labuan Bajo. Labuan Bajo
sekarang menjadi kota dengan fasilitas wisata yang paling komprehensif.
Di sinilah wisatawan biasanya berhenti sebelum pergi ke pedalaman Nusa
Tenggara Timur termasuk ke Flores dan tentunya ke Taman Nasional Pulau
Komodo.