Kamis, 23 Mei 2024

Nikola Tesla dan Piring Terbang (UFO).

 Dari semua benda temuannya, sebenarnya Nikola Tesla pernah mengajukan paten atas desain pesawat dengan model piring terbang di tahun 1900-1910 ke berbagai negara pra Perang Dunia II. Pesawat Tesla ini tidak menggunakan bahan bakar minyak, namun menggunakan tenaga listrik serta direncanakan akan dapat terbang sempurna dengan bantuan tower pembangkit listrik yang hendak ia bangun di beberapa wilayah strategis dunia.



Teknologi temuan Tesla memang tidak lazim dan lebih maju dari jamannya. Tower yang hendak dibangun ia rancang akan mentransfer listrik ke rumah-rumah penduduk, termasuk ke pesawat piring terbang ciptaannya dengan konsep wireless. Namun usaha briliannya tersebut tidak dapat terwujud setelah pembangkit listrik perdana yang ia ciptakan (wanderclyfe tower) di hancurkan oleh salah satu pentolan Elite Global, yakni JP Morgan atas dasar ketamakan bisnis.

Tesla adalah ilmuan idealis dan Jenius yang di benci Elite Global. Ia tidak terlalu peduli dengan bisnis, apa lagi berniat meraup keuntungan dunia dengan keahliannya. Jika JP Morgan ingin listrik menjadi bisnis dunia, Tesla justru ingin membuat listrik gratis dengan sistem wireless untuk kepentingan manusia. Maka dari itu nama Tesla di kerdilkan di dunia pendidikan, dan temuannya di alihkan hak patennya kepada ilmuan Elite Global seperti Thomas A. Edison, Alexander Graham Bell, Guglielmo Marconi, Albert Einstein, dan lain-lainnya.

Setelah Nicola Tesla wafat (1943), seluruh dokumennya di sita oleh pemerintah AS. Selanjutnya pemerintah AS di bawah kuasa Elite Global melakukan litbang terhadap semua temuan Tesla, termasuk pesawat dengan model piring terbang tersebut.Salah satu yang pernah di dokumentasikan adalah penelitian yang di lakukan di Canada, USA dengan nama project Avrocar.

Sejak tahun 1938 NAZI Jerman sangat serius menjelajah Antartika. Bahkan di tahun 1942 NAZI memindahkan banyak ilmuan, insinyur serta anggota parlemen nya ke Antartika. Setelah NAZI kalah dari AS di tahun 1945, data-data mereka disita dan ditemukan dokumen penjelajahan Antartika NAZI, serta komunikasi dengan Nikola Tesla, jadi kemungkinan besar NAZI pernah melihat rancangan pesawat berbentuk piring terbang yang ditawarkan Nicola Tesla.

Selain itu ditemukan pula data litbang mengenai pesawat terbang berbentuk piring yang belum sempurna, yang merupakan pengembangan dari pesawat temuan Nikola Tesla. Untuk dapat mengembangkan pesawat tersebut AS merekrut saintis NAZI dengan nama program Operation Paperclip. Hasilnya 1600 saintis NAZI bergabung, dan salah satu yang direkrut adalah Wernher Von Braun (Wernher), seorang Jerman yang akhirnya menjadi direktur pertama NASA.

FYI, Wernher lah yang telah sukses membohongi public lewat peristiwa pendaratan manusia di bulan dengan Astronotnya, Neil Armstrong.



Dan penampakan-penampakan apa yang disebut UFO kemudian adalah pesawat buatan yang dikembangkan atas hasil penemuan riset rancangan pesawat berbentuk piring terbang buatan Nicola Tesla. Perlu diingat sekali lagi, dia di bunuh dan seluruh rancangannya dinyatakan hilang, kemudian dikabarkan berada di salah satu badan organisasi buatan Amerika, salah satu rancangan yang kemudian dikembangkan adalah HAARP, tekhnologi yang dikembangkan Amerika dan menyalahgunakan rancangan awal Tesla yang ingin menggunakan itu sebagai penangkal serangan peperangan.

Area 51 yang katanya sebuah lembaga penelitian terhadap mahluk luar angkasa atau UFO dan ALIEN, ternyata dibangun untuk membuat rancangan pesawat terbang model piring terbang. Sebuah propaganda. Menurut sejarah, penampakan UFO terlihat pertama kali di peristiwa The LA Battle 1942. Mengacu pada pembahasan diatas, dapat di tarik benang merah, bahwa penampakan UFO tersebut sebenarnya adalah Pesawat buatan NAZI yang menyerang AS pada PD II.

Media inggris membuka dokumen PD II dan ditemukan dokumen pesawat buatan ilmuan NAZI jerman berbentuk UFO. Dua diantaranya pesawat yang diberi nama “HAUNEBU 1939” dan “DIE GLOCKE”. Penampakan UFO yang kedua di Roswell, New Mexico 1947. UFO ini pun sebenarnya adalah pesawat NAZI yang di sita, dan di uji coba oleh AS setelah menaklukan NAZI (1945). Dalam penampakan tersebut UFO terlihat jatuh di karenakan teknologi-nya yang belum sempurna.

Berikut adalah dua video penampakan UFO yang dinyatakan sebagai uji coba setelah pengembangan rancangan dari Nicola Tesla.




 

Sejarah Singkat Freemason Di Indonesia

 

 

 1. Freemason Era Soekarno. Di tahun 1945-1950an, loji-loji Freemasonry oleh kaum pribumi Indonesia disebut pula sebagai “Rumah Setan” disebabkan ritual kaum Freemason selalu melakukan pemanggilan arwah orang mati. Lama-kelamaan hal ini mengusik istana, sehingga pada Maret 1950, Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry Tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) untuk mengklarifikasi hal tersebut. Di depan Soekarno, tokoh-tokoh Freemasonry ini mengelak dan menyatakan jika istilah “Setan” mungkin berasal dari pengucapan kaum pribumi terhadap “Sin Jan” (Saint Jean) yang merupakan salah satu tokoh suci kaum Freemasonry. Walau mereka berkelit, namun Soekarno tidak percaya begitu saja. Akhirnya, Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Blub, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

2. Freemason Era Gus Dur. 38 tahun kemudian pada saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi presiden Indonesia ketiga, ia mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan syah kembali di Indonesia.

3. Gerakan Freemason Indonesia ada di Buku-Buku Sejarah. Namun meski ratusan tahun beroperasi di Nusantara, keberadaan Freemason (Belanda:Vrijmetselaarij), nyaris tak tertulis dalam buku-buku sejarah. Padahal, banyak literatur yang cukup memadai untuk dijadikan rujukan penulisan sejarah tentang gerakan salah satu kelompok Yahudi di wilayah jajahan yang dulu bernama Hindia Belanda ini. Literatur atau buku-buku tentang Freemasonry yang sempat ada di Indonesia, diantaranya adalah:

-Vrijmet selaarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) yang ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931.

-Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886.

-Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onderhoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H Maarschalk pada tahun 1872.

-Gedenkboek van de Vrijmet selaaren In Nederlandsche Oost Indie 1767-1917 (Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917), yang diterbitkan secara resmi pada tahun 1917 oleh tiga loge besar.

-Buku: Loge de Ster in het Oosten (Batavia)

-Buku: Loge La Constante et Fidele (Semarang)

-Buku: Loge de Vriendschap (Surabaya).

-Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764- 1962 (Freemason dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962) ditulis pada tahun 1994, oleh Dr Th Stevens, seorang peneliti yang juga anggota Freemason. Berbeda dengan buku-buku tentang Freemason di Hindia Belanda sebelumnya, buku karangan Dr Th Stevens ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2004.

4. Buku-buku yang mengungkap tentang sejarah keberadaan jaringan Freemason di Indonesia sejak masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bahkan, Indisch Macconiek Tijdschrift (Majalah Freemason Hindia), sebuah majalah resmi milik Freemason Hindia Belanda yang terbit di Semarang pada 1895 sampai awal tahun 1940-an, juga masih tersimpan rapi di perpustakaan nasional. Selain karya Stevens dan H Maarschalk yang diterbitkan di negeri Belanda, buku-buku lainnya seperti tersebut diatas, diterbitkan di Semarang dan Surabaya, dua wilayah yang pada masa lalu menjadi basis gerakan Freemason di Hindia Belanda, selain Batavia.

5. Raden Saleh, adalah bangsawan dan pelukis terkenal Jawa yang menjadi freemason pribumi pertama. Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah pelukis Indonesia beretnis Arab-Jawa yang mempionirkan seni modern Indonesia (saat itu Hindia Belanda). Karena lukisannya yang indah, membuat dirinya dekat dengan orang-orang Belanda. Lukisannya merupakan perpaduan Romantisisme yang sedang populer di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis. Keberadaan jaringan Freemason di Indonesia seperti ditulis dalam buku “Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda” 1767-1917 adalah 150 tahun atau 199 tahun, dihitung sejak masuknya pertama kali jaringan Freemason di Batavia pada tahun 1762 sampai dibubarkan pemerintah Soekarno pada tahun 1961.

6. Buku “Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda” 1767-1917 misalnya, memuat secara lengkap operasional, para tokoh, dokumentasi foto, dan aktivitas loge-loge yang berada langsung di bawah pengawasan Freemason di Belanda. Buku setebal 700 halaman yang ditulis oleh Tim Komite Sejarah Freemason ini adalah bukti tak terbantahkan tentang keberadaan jaringan mereka di seluruh Nusantara. Keterlibatan elite-elite pribumi, diantaranya para tokoh Boedi Oetomo dan elite keraton di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, terekam dalam buku kenang-kenangan ini.

7. Radjiman Wediodiningrat, orang yang pernah menjabat sebagai pimpinan Boedi Oetomo, adalah satu-satunya tokoh pribumi yang artikelnya dimuat dalam buku kenang-kenangan yang menjadi pegangan anggota Freemason di seluruh Hindia Belanda ini. Radjiman yang masuk sebagai anggota Freemason pada tahun 1913, menulis sebuah artikel berjudul ”Een Broderketen der Volken” (Persaudaraan Rakyat). Radjiman pernah memimpin jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selain Radjiman, tokoh-tokoh Boedi Oetomo lainnya yang tercatat sebagai anggota Freemason bisa dilihat dalam paper berjudul “The Freemason in Boedi Oetomo” yang ditulis oleh CG van Wering. Kedekatan Boedi Oetomo pada masa-masa awal dengan gerakan Freemason bisa dilihat setahun setelah berdirinya organisasi tersebut. Adalah Dirk van Hinloopen Labberton, pada 16 Januari 1909 mengadakan pidato umum (openbare) di Loge de Sterinhet Oosten (Loji Bintang Timur) Batavia. Dalam pertemuan di loge tersebut, Labberton memberikan ceramah berjudul, ”Theosofische in Verband met Boedi Oetomo” (Theosofi dalam kaitannya dengan Boedi Oetomo). Theosofi adalah bagian dari jaringan Freemason yang bergerak dalam kebatinan. Aktivis Theosofi pada masa lalu, juga adalah aktivis Freemason. Cita-cita Theosofi sejalan dengan Freemason.

8. Misi dan faham Freemason. Apa misi Freemason? Dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia”, 1764-1962, karya Dr Th Steven dijelaskan misi organisasi yang memiliki simbol Bintang David ini: ”Setiap insan Mason bebas mengemban tugas, dimana pun dia berada dan bekerja, untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia.” Jadi, misi Freemason adalah “menghapus pemisah antar manusia!”. Salah satu yang dianggap sebagai pemisah antar-manusia adalah ‘agama’. Maka, jangan heran, jika banyak freemason berteriak lantang: ”semua agama adalah sama”. Atau, ”semua agama adalah benar, karena merupakan jalan yang sama-sama sah untuk menuju Tuhan yang satu.”

9. Loji-Loji Freemason di Indonesia. Banyak loji yang ditutup pada masa pendudukan Jepang. Kemudian semua loji di Indonesia ditutup setelah Freemasonry dilarang berdiri oleh Soekarno pada tahun 1962. Semarang, Padang, Yogyakarta, Surakarta, Aceh Darussalam, Probolinggo, Makassar, Medan, Magelang, Salatiga, Bandung, Tegal, Malang, Blitar, Batavia, Jember, Palembang, Sukabumi, Purwokerto, Surabaya.

10. Berikut sejumlah gambar buku yang pernah terbit dan menceritakan sepak terjang Freemasonry di Nusantara dan bisa dicari di Perpustakaan Nasional.





Kaisar Yongle Dan Qillin

 



Kaisar Yongle (Hanzi: 永乐, lahir di Nanjing, Cina, 2 Mei 1360 – meninggal 12 Agustus 1424 pada umur 64 tahun) adalah kaisar ke-3 dari Dinasti Ming, Tiongkok yang memerintah dari tahun 1402 hingga 1424. Ia terlahir dengan nama Zhu Di (朱棣), putra ke-4 dari Zhu Yuanzhang (Kaisar Hongwu). Ia menjadi kaisar setelah menggulingkan keponakannya melalui kudeta berdarah yang dikenal dengan nama Insiden Jingnan. Yongle adalah salah satu kaisar terbaik yang pernah memerintah Tiongkok. Prestasinya antara lain mengirim ekspedisi pelayaran keliling dunia di bawah pimpinan kasim Zheng He sehingga budaya dan keagungan Tiongkok tersebar ke seluruh penjuru dunia dan menyunting Ensiklopedia Yongle, ensiklopedia pertama yang terbesar dan terkomprehensif di dunia. Dialah yang memindahkan ibukota Ming dari Nanjing ke Beijing yang tetap menjadi ibukota hingga kini.

  Ambisi kaisar Yong Le:


  Ekspedisi Zheng He :

 

 Kaisar Yongle dan Jerapah :

Merdeka yang Kedua Kalinya (Timor Leste 1975 & 2002)

 


Kawasan yang kita kenal sebagai Timor Leste sekarang ini adalah wilayah yang dulunya penuh sengketa dan pernah beberapa kali berganti kekuasaan salah satunya adalah pendudukan Indonesia. Timor Leste dulunya adalah wilayah jajahan Portugis, sejak terjadinya Kudeta di Portugis (1974) yang mengharuskan wilayah jajahan Portugis yang sebelumnya berstatus provinsi di luar negeri agar dilepaskan. Tak cuma Timor Timur, tetapi juga Angola, Cape Verde, Guinea Portugis, Mozambik, Sao Tome, dan Principe di Afrika, Makau di Cina, serta India Portugis dibebaskan menentukan nasibnya, terjadi ketidakstabilan di Timor Timur yang mengakibatkan terjadinya serangkaian perang Saudara. Ditengah-tengah perang Saudara muncul kelompok yang paling dominan yang menamakan dirinya Fretelin salah satu saingannya adalah União Democrática Timorense (UDT) yang kerap menjadi kontradiksi Fretelin. Fretelin sendiri adalah kependekan dari Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente yang dapat diartikan gerakan pertahanan yang berjuang untuk kemerdekaan Timor Timur. 28 November 1975 di deklarasikan oleh Fretelin sebagai hari jadi negara Timor Leste. Pada masa ini Timor Leste merdeka sebagai negara dan diakui oleh Portugis. Namun hal ini mendapat tentangan dari Amerika dan Australia yang memiliki kepentingan atas Teluk Timor yang kaya akan minyak. Atas desakan dari Amerika Serikat dan Australia, Indonesia melakukan invasi ke Timor Leste yang baru saja merdeka pada tanggal 7 Desember 1975 dengan bantuan perenjataan dari Amerika Serikat. Operasi ini dinamakan operasi Seroja.

Invasi yang dilakukan oleh Indonesia secara singkat berhasil memukul mundur kekuatan Fretelin yang minim persenjatan dan belum siap. Kota Dili sebagai Ibukota dapat dikuasai oleh Indonesia yang secara sistematis mengahiri negara baru tersebut. suksesnya operasi Seroja menjadikan Timor Leste sebagai provinsi Indonesia dengan nama Timor Timur. Gerombolan Fretelin kabur dan menjadikan hutan sebagai basis operasi gerilya yang sesekali mengacaukan dan menyerang TNI. sering kali gerombolan Fretelin menyerang kota dan melakukan penjarahan terutama merebut senjata milik TNI yang digunakan untuk melawan balik. Taktik Gerilya yang diterapkan oleh Fretelin menyebabkan mereka sulit di tumpas bahkan sampai merdeka penuh lewat referendum. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan kestabilan politik Indonesia sendiri, menurut adam malik, Menlu Indonesia saat itu berkata “Menginvansi dan menganeksasi Timor Portugis kedalam NKRI akan menjadi masalah ibarat duri dalam daging” namun perkataaanya tidak dihiraukan olej penguasa ORDE pada waktu itu.



Kay Rala Xanana Gusmão, atau yang dikenal dengan xanan gusmao adalah salah satu pejuang ikonik yang sangat di hormati di dalam Fretelin. Pria kelahiran Laeia ini dulunya adalah seorang pemain Sepak Bola dan juga wartawan. memutuskan diri untuk berjuang dan bertempur bersama Fretelin merupakan jalan hidup sebenarnya baginya. 1978 ia menjadi pentolan bagi Falintil yaitu organisasi sayap militer Fretelin. Gusmao banyak bertempur di dalam hutan, menyabotase, dan melakukan pengrusuhan, hal ini yang menjadikannya buronan yang menjadi prioritas penangkapan. FALINTIL terdiri dari 2.500 tentara reguler, 7000 yang memiliki beberapa militer Portugis pelatihan, dan 10.000 yang telah mengikuti kursus instruksi militer singkat, dengan total 20.000. jumlah ini kemungkinan bisa bertambah akibat dukungan penuh warga timor yang saat itu tidak menghendaki adanya Indonesia.

Selain melalui gerakan gerilya dan perlawanan fisik, Fretelin dengan langkah diplomatik mulai melobi pihak asing untuk mengakui dan membantu perjuangan bangsa Timor meraih kemerdekaan. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya CNRT (Dewan Pertahanan Nasional Rakyat Timor) tahun 1998 di Pinichi (Portugal). mereka aktif memperjuangkan kemerdekaan Timor melalui perwakilannya di Portugis. organisasi sayap fretelin ini sedikit banyak berperan aktif dalam terselenggaranya referendum nantinya.



Pembantaian Santa Cruz

kekalutan yang dihadapi TNI menjadikan TNI semakin beringas dan waspada terhadap segala pergerakan Fretelin yang dianggap sebagai GPK (gerakan Pengacau Keamanan). Setiap warga Timor harus elewati pos pemerikasaan dan diawasi penuh oleh TNI. pada tahun 1991, di Santa Cruz para pemuda melakukan unjuk rasa untuk peringatan invasi Indonesia dengan melakukan aksi damai sekaligus mengibarkan bendera Fretelin dan meneriakan kemerdekaan. Dianggap sebagai pemberontak TNI melakukan penembakan secara brutal terhadap masa yang mengakibatkan 250 orang tewas. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran HAM berat yang mengakibatkan Amerika menarik dukungannya atas invasi Timor.



Menuju referendum

Stabilitas Timor Timur menjadi tidak terkendali setelah beredar kabar dan kampanye anti-Indonesia di berbagai kota di timor timur yang menyebabkan terjadinya banyak kerusuhan.TNI melakukan oprasi pemulihan kondisi dan keamanan dengan melakukan pemberantasan dan melakukan peperangan intens dengan kubu fretelin yang membuahkan hasil tertangkapnya Xanana Gusmao pada 20 November 1992. setelah itu ia dijatuhi tahanan Politik selama 7 tahun sampai tahun 1999 dibebaskan. Fretelin yang merupakan kelompok dominan di Timor Timur banyak mendapatkan dukungan dari mayoritas rakyat Timor. pada mei 1996 terjadi reformasi yang menandai berahirnya Orde Baru. hal ini dimanfaatkan oleh Fretilin untuk melakukan kampanye kemerdekaan melalui pemukiman-pemukiman dan ahirnya mendapat dukungan penuh rakyat, hanya sebagian saja yang menentang namun mayoritas mendukung kemerdekaan. akibat memburuknya situasi akibat terjadinya kerusuhan dan lonjakan inflasi yang terlampau tinggi mendorong pemerintah untuk bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalah. untuk mengatasi krisis Presiden saat itu B.J Habibie memutuskan untuk menggelar Referendum yang membebaskan rakyat Timor untuk memilih, ikut Indonesia atau merdeka. melalui Kofi Annan, Sekretaris Jendral PBB pada 27 Januari 1999 dirumuskan referendum damai yang dipimpin oleh PBB.

438,968 suara, sebanyak 344.580 atau 78,50 persen rakyat Timor Timur memilih opsi kedua. Mereka menolak otonomi khusus dan memilih berpisah dengan Indonesia. Sedangkan sisanya sebanyak 94.388 suara atau 21,50 persen memilih menerima otonomi khusus dan bergabungnya Timor Timur ke Indonesia. dengan ini mengakibatkan lepasnya Provinsi ke 27 lepas dari Indonesia.

Pasca Referendum
setelah menang dalam proses referendum ahirnya kedaulatan Timor di berikan kepada PBB selaku pihak yang akan melakukan transisi kekuasaan sementara. namun selama proses transisi sering terjadi kekacauan yang disebabkan oleh milisi pro Indonesia terutama bekas Partai Apodeti yang pro Indonesia. mereka melakukan penyerangan dan pengrusakan terhadap beberapa pemukiman dan juga objek lainnya yang dianggap pro kemerdekaan. puncaknya adalah terjadi Pembantaian di rumah Manuel Carrascalão terjadi pada tanggal 17 April 1999 di Dili, Timor Timur, ketika milisi pro-Indonesia Aitarak yang dipimpin oleh Eurico Guterres menyerang rumah tokoh kemerdekaan Manuel Carrascalao dan membantai 12 orang. Pasukan indonesia terkesan melakukan pembiaran dan ahirnya PBB mengirim Pasukan perdamaian untuk menegakan stabilitas keamanan yang bernama pasukan INTERFET (international Force for East Timor) yang dipimpin oleh Australia. tujuannya adalah untuk melakukan penjagaan selama masa transisi dan melucuti semua senjata milik milisi, baik Fretelin maupun Aitarak.

selain itu terjadinya eksodus rakyat Timor yang tidak menghendaki negara timor leste dengan memasuki wilayah Timor bagian barat Indonesia. setelah dilakukan persetujua dilakukan penarikan pasukan TNI yang sebelumnya telah menurunkan bendera Merah Putih digantikan bendera PBB yang melakukan transisi. Timor Leste secara resmi bergabung sebagai anggota PBB pada tanggal 20 Mei 2002. selain itu Indonesia juga melakukan pengakuan secara resmi dengan melakukan hubungan bilateral dan saling membuka kedutaan Besar.




 

 

Selasa, 21 Mei 2024

Bisnis Senjata Keluarga Cendana

 Pengakuan Kepala Staf Umum ABRI yang menolak permintaan keluarga Cendana untuk menguasai seluruh pembelian senjata.

LAKSAMANA Madya TNI Soedibyo Rahardjo dilantik menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI pada Januari 1988. 

Beberapa hari kemudian ada permintaan menghadap dari Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut. Dia prioritaskan untuk menerima putri sulung Presiden Soeharto itu. Soedibyo kenal baik dan Mbak Tutut memanggilnya dengan sebutan “Mas.”
Mbak Tutut meminta semua pembelian senjata dipegang oleh grup perusahaannya. Alasannya, masalah persenjataan sangat strategis dan tak bisa dipegang oleh sembarang orang. “Itu perintah presiden,” kata Mbak Tutut.
Saat itu, Soedibyo memperkirakan ada 350 perusahaan yang menjadi rekanan Mabes ABRI/Dephankam dalam pengadaan senjata.


“Saya sih, bisa saja,” kata Soedibyo dalam memoarnya, The Admiral, “tapi jangan lupa, 350 pengusaha ini tiap satu perusahaan ada lima pensiunan ABRI yang duduk di dalamnya. Jadi, coba hitung 5 x 350 = 1750 pensiunan yang dengan anak lima, itu yang akan terkena aturan seperti you inginkan ini, seperti yang diinginkan Bapak Presiden.”
“Kalau itu terjadi, ya mungkin mereka tidak akan berbuat apa-apa, cuma kan, masa sih Tut, Anda masih kurang duit,” kata Soedibyo.


Mbak Tutut tadinya diam saja tapi akhirnya menjawab juga, “Lho, ojo ngono to Mas (jangan begitulah Mas).”
You are rich, tapi you are poor in hearth (Anda kaya tapi miskin di hati),” kata Soedibyo.


“Wah, gak enak ki ngomonge, Mas Dibyo (Wah, gak enak ngomongnya, Mas Dibyo),” kata Mbak Tutut.
“Kan, kita bekerja untuk kepentingan banyak orang,” kata Soedibyo. “Gini deh saya bikin aturan, projek di atas 20 juta dolar, it’s your area. Ini saya akan keluarkan SK yang begitu bunyinya, saya tanggung jawab. Ini solusi. Kalau semua you pegang, saya keberatan, karena saya ada banyak ekor yang di sini. Sing kepengen sugih dudu kowe dewe lho, Tut. (yang mau menjadi kaya itu banyak),” kata Soedibyo.


Lho kok ngono (Lho, kok begitu)?” kata Mba Tutut.
“Saya juga ingin kaya,” kata Soedibyo. “Asop (Asiste Operasi) saya juga ingin kaya. Aspers (Asisten Personalia) saya juga ingin kaya. Tetapi kalau semua tadi tidak mendapat apa-apa dan yang kaya hanya satu, tidak cocok saya. Mana demokrasi.”


Mbak Tutut tidak mendebat lagi dan pamit pulang. Soedibyo yakin, Mbak Tutut akan melaporkan percakapan itu, entah kepada ayahnya atau kepada Panglima ABRI Jenderal TNI L.B. Moerdani.


Benar saja. Pagi-pagi, Soedibyo dipanggil Benny. Soedibyo sudah menebak pasti karena urusan sehari sebelumnya.
Cangkemmu ngomong opo? (Mulutmu ngomong apa?),” tanya Benny.


“Tutut, Pak?”
“Yo. Kowe ngomong opo? (Kamu ngomong apa?).”


Rupanya, Presiden Soeharto berkata kepada Benny, “Yo, karepe Dibyo iku yo bener (mungkin keinginan Dibyo itu benar), tapi masak orang tidak boleh berusaha. Kan semua punya hak untuk berusaha.”
Soedibyo menjelaskan percakapannya dengan Mbak Tutut. Dia membantah telah mematikan usaha Mbak Tutut. Dia hanya menolak menyerahkan semua pembelian senjata dan menawarkan projek di atas 20 juta dolar menjadi milik Mbak Tutut.
“Berusaha, nek kabeh dipek, yo dudu berusaha ikuMonopoli, Pak. (Berusaha, tapi kalau semua diambil, itu monopoli),” kata Soedibyo.


Wis, koen ojo kakehan cangkem ngono, lho (Ya sudah, tapi jangan kebanyakan ngomong),” kata Benny menasihati Soedibyo.


“Ya, nggak apa-apa, pokoke saya disalahkan juga nggak apa-apa,” kata Soedibyo menutup percakapan.
Soal bisnis senjata, Sumitro Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa anaknya, Prabowo Subianto, pernah amat prihatin dengan sepak terjang bisnis anak-anak presiden. “Dia pernah menentang pembelian tank dan pesawat lantaran mark up-nya mencapai empat kali lipat dari harga sebenarnya. Prabowo dengan ketus menyebut perbuatan itu sebagai penjarahan,” kata Sumitro dalam biografinya, Jejak Perlawanan Begawan Pejuang (Baca: Kala Prabowo Mempersunting Putri Soeharto).


Dalam Korupsi Kepresidenan, George Junus Aditjondro menyebutkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir kekuasaannya, anak-anak Soeharto memperoleh hak untuk mengimpor senjata-senjata standar militer untuk ABRI.
“Dengan demikian,” kata Aditjondro, “mereka mengambil keuntungan dari kendaraan lapis baja Scorpion yang memenuhi jalan-jalan Jakarta pada Mei 1998, pada saat kejatuhan ayah mereka dari tampuk kekuasaannya.”


SUMBER : https://historia.id/modern/articles/...UGQEqoSn1ArZk8 




 

Timor, Proyek ambisius mobil nasional

 



setelah sukses meluncurkan pesawat nasional pertamanya, Orde baru berusaha membuat proyek bertemakan nasional selanjutnya. sasaran selanjutnya adalah proyek mobil nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No.2/1996 yang Isinya memerintahkan kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi, untuk “melicinkan” proses kelahiran mobnas yang memiliki unsur, mengenakan merek sendiri, serta diproduksi dan menggunakan komponen dalam negeri. ini adalah proyek ambisius orde baru yang dijalankan dengan alasan menghadirkan sebuah moda transportasi yang nyaman dan tetap berkelas namun dengan harga yang murah.

TOMMY SUHARTO:



untuk mewujudkan proyek tersebut, pemerintah orde baru menggandeng mitra perusahaan PT. Timor Putra Nasional (PT. TPN) sebagai pionir mobil nasional. PT. TPN tak lain adalah milik putra bungsu Presiden Suharto, Hutomo Mandala Putra. memang pada saat itu pemerintah orde baru lazim untuk merekrut orang dari keluarganya sendiri dalam menjalankan sebuah program pemerintah. kerena merupakan perusahaan pioner dalam hal proyek mobil nasional maka PT. TPN memperoleh beragam kemudahan dalam rangka mewujudkan proyek ini dengan syarat mereka harus menggunakan komponen lokal dan tenaga ahli asli Indonesia. untuk mewujudkan program Mobnas ini PT. TPN menggandeng rekanan yaitu PT. KIA yang merupakan perusahaan otomotif terbesar ketiga di Korea. Mobil nasional itu diberi nama Timor (Teknologi Industri Mobil Rakyat). Di tahun-tahun awal, mobil Timor dibuat sepenuhnya completely build up (CBU) di Korea Selatan, lalu diimpor secara utuh ke Indonesia. “Karena fasilitas perakitan yang belum siap, generasi pertama dari mobil nasional dibuat di Korea Selatan,” tulis Philippe Ries dikutip dari Asian Storm: The Economic Crisis Examined.

 IKLAN MOBIL TIMOR:


target awal pengerjaan mobil adalah 20 persen bahan nasional Indonesia yang berturut turut meningkat mencapai 40 persen dan 60 persen bahan lokal. karena merupakan proyek nasional dan merupakan rekanan pemerintah PT TPN diberikan hak khusus yang berupa tidak dikenakan pajak barang mewah, selain itu mobil Timor juga tidak dikenakan pajak bea masuk dan juga pajak pajak lainnya untuk 3 tahun pertama. hal ini yang mengakibatkan harga mobil nasional Timor hanya di kisaran 35 jutaan saja. harga ini merupakan sebuah harga yang sangat murah yang jika dibandingkan dengan harga mobil serupa hanya sekitar setengahnya saja. dengan desain mobil Kia Sephia yang berjenis sedan menambah kesan mewah namun berharga murah yang ditujukan untuk masyarakat golongan menengah.

 INTERIOR:


isu mengenai kedahsyatan mobil nasional pemerintah Indonesia rupanya membawa sentimen dan tanggapan negatif dari pelaku industri otomotif di Indonesia. Inpres No.2/1996 dinlai pilih kasih, sebab hanya istimewa buat TPN sedangkan mereka dikenakan pajak 100 persen yang membuat harga produk mereka tetap mahal dan hanya bisa dinikmati segelintir orang mampu saja. kekhawatiran semakin jelas karena diprediksi jika terus berlanjut proyek mobil nasional akan meraup pasar model lainnya dan diperkirakan akan merajai pasar dalam negeri. oleh sebab itu beberapa perusahaan otomotif dunia berusaha menjegal proyek mobil nasional. seperti yang dilakukan oleh Kelompok produsen asal Amerika Serikat memutuskan untuk menunda investasi. General Motors mengatakan aliran dana untuk pembangunan pabrik sebesar 110 juta dollar dihentikan dan Chrysler membatalkan rencana investasi 150 juta dollar buat produksi sedan Neon setelah sebelumnya telah menghasilkan Jeep, Cherokee dan Wrangler.

TIMOR SEPHIA:



namun tentangan yang paling besar datang dari perusahaan Jepang, Toyota. mereka adalah perusahaan otomotif yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. bayangkan saja sekitar 60 persen produk Toyota hadir di Indonesia. mereka khawatir jika proyek mobil nasional Indonesia akan mendatangkan masalah dikemudian hari bagi pemasarannya di Indonesia. seringkali diadakan perundingan antara pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk melakukan penyelesaian masalah ini. namun dalam setiap kali kesempatan tidak pernah muncul kata mufakat. ahirnya Toyota melalui Jepang beserta negara Uni Eropa membawa masalah ini dengan mengajukan gugatan ke WTO (World Trade Organisation). mereka beralasan pemerintah Indonesia melanggar beberapa poin pada ketentuan General Agreeements of Tariff and Trade (GATT). cara ini dilakukan karena indonesia sudah menjadi anggota WTO sejak 1 januari 1995.

Michel Camdessus dengan Presiden Suharto:



setelah melalui persidangan diputuskan bahwa proyek mobil nasional Indonesia pada 22 April 1998, oleh badan penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Body) WTO memutuskan program mobnas melanggar asas perdagangan bebas dunia, dampaknya harus segera ditutup. Hal ini sangat mengecewakan karena ketika putusan ini dijatuhkan animo masyarakat untuk mobil hasil nasional ini sangat tinggi, bahkan sudah banyak mobil yang telah menncapai tahap pemasaran. sebelumnya pada tahun 1997, terjadi krisis moneter yang melanda Asia yang menyebabkan bangkrutnya KIA Motors yang ahirnya diakuisisi oleh Hyundai. selanjutnya disusul oleh ambruknya kekuasaan presiden Suharto. Mobil Nasional pun ahirnya menemui ajalnya ketika disahkannya Keppres No. 20 Tahun 1998 yang isinya mengahiri program mobil nasional yang disepakati antara Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Michel Camdessus dengan Presiden Suharto. Mobil nasional dihentikan secara total pada tanggal 21 Januari 1998. Empat bulan kemudian, tepatnya 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden.


sepanjang berjalannya program mobil nasional sudah beberapa model mobil Timor yang berhasil di ciptakan antara lain :
Timor S515 1498cc SOHC Karburator
Timor S515i 1498cc DOHC Injeksi
Timor SW516i 1600cc DOHC Injeksi
Timor R Coupe
Timor Sport Edition 1600cc Prodrive License
Timor SOHC Injection
Timor SL516i Limousine 4-doors & 6-Doors
Timor S513/s2 City Car




semoga kedepannya muncul industri otomotif dalam negri yang dapat menyediakan sebuah sarana kendaraan yang murah bagi rakyat yang merupakan produk asli karya anak bangsa. Banyak beberapa rintisan mobil nasional atau mobnas harus layu sebelum berkembang, sebut saja Kancil, Tawon, Esemka, Timor, dan lain sebagainya. hal ini karena kurangnya apresiasi dari rakyat dalam negri Indonesia yang masih menganggap sebelah mata produk dalam negri. semoga proyek mobil nasional dapat terwujud dan juga tetap kuat walaupun mendapat intervensi dari beberapa pihak yang merasa terancam akibat mulai berdikarinya Bangsa Indonesia. cukuplah Proyek TIMOR sebagai contoh untuk memulai sesuatu yang lebih besar lagi.



 

Korps kebanggaan Ratu Belanda, Marsose

 

Korps kebanggaan Ratu Belanda, Marsose
Assalamualaikum WR WB





dalam sebuah kesatuan tentara, lazim dijumpai beberapa unit yang di bentuk untuk tujuan khusus. Pada masa Pemerintah kolonial Belanda di Hindia Belanda, mereka membentuk sebuah kesatuan militer yang bernama KNIL. KNIL adalah kesatuan tentara reguler milik Pemerintah Kolonial Belanda yang bertugas mempertahankan daerah jajahan dari ancaman luar maupun dalam. Tentara KNIL berasal dari berbagai suku bangsa, awalnya Belanda menggunakan tentara bayaran dari Eropa dan Afrika namun pada ahir abad 18 mereka banyak menggunakan tentara dari Ambon dan Jawa. Dalam berbagai kesempatan tentara KNIL juga turut serta dalam peperangan melawan pemberontakan yang dilakukan masyarakat lokal. namun ujian terbesar pasukan KNIL adalah saat mereka melakukan kampanye mereka di Kesultanan Aceh pada tahun 1873.



Tujuan Pemerintah Kolonial Melakukan invasi tersebut adalah untuk mengurangi pengaruh Aceh di semenanjung Sumatra. mereka menganggap Aceh sebagai saingan perdagangan selain itu juga kapal Belanda dilarang untuk berlabuh di pelabuhan kesultanan Aceh. perang Aceh berlangsun 1904. Perang ini merupakan perlawanan paling dahsyat setelah perang Jawa yang merenggut korban jiwa yang sangat besar terutama warga sipil. setelah menyerahnya Aceh pada Januari 1904 pemeritah Belanda masih harus menghadapi serangan gerilyawan diluar wilayah penguasaannya. hal itu beralasan karena Belanda hanya bisa mengontrol kawasan seluas 74 km atau hanya mampu menguasai kota Raja (Keraton) dan Masjid Raya Aceh saja. selain itu, kampanye Belanda di Aceh menyebabkan kerugian sebesar 115 juta florin akibat tidak sebandingnya hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan.



untuk tetap mempertahankan wilayah dan menghadapi para gerilyawan dibentuk Korps pasukan khusus atas prakarsa dari Teuku Muhamad Arif, seorang Jaksa Kepala di Kutaraja, Aceh yang setia terhadap Belanda. Ia memberikan usulannya tersebut pada Gubernur Militer Belanda di Aceh, Jenderal van Teijn dan juga kepada Kepala Staf Militer J.B. van Heutsz.akhirnya dibentuk sebuah pasukan elit bernama pasukan Marsose atau dikenal pula dengan sebutan Korps Mareschausse yang didirikan pada tanggal 2 April 1890 dan tercatat dalam sebuah surat keputusan yang ditandatangani Ratu Belanda yang berjudul “Staatsblad Van Nederlandsch Indie”. Korps Marsose adalah sebuah unit-unit tempur kecil infanteri yang memiliki mobilitas tinggi. Pasukan ini tentunya pasukan anti gerilya. Pembentukan pasukan ini tidaklah sulit, tahun 1889,Komando Tentara Belanda di Aceh sudah menyusun dua detasemen pengawalan mobil yang memiliki kemampuan antigerilya. pasukan ini adalah pasukan pilihan dari berbagai kesatuan KNIL baik pribumi maupun Eropa.



Setiap unit Marsose terdiri dari 20 orang dengan dipimpin seorang sersan Belanda yang dibantu seorang kopral pribumi.Setiap pasukan biasanya terdiri dari satu peleton yang terdiri dari 40 orang dan dipimpin seorang Letnan Belanda. Secara keseluruhan, korps Marsose terdiri dari 1.200 orang—dariberbagai bangsa. Pasukan ini, selain dipersenjatai karaben, juga dipersenjatai dengan senjata tradisional seperti klewang, rencong dan sebagainya. mereka memakai seragam warna hijau dengan tanda garis bengkok warna merah pada lengan dan leher terdapat gari merah. Marsose terdiri orang-orang Belanda, Perancis, Swiss, Belgia, Afrika, Ambon, Ambon, Menado, Jawa, juga beberapa orang Nias dan Timor. mereka sebagai pasukan khusus juga memiliki persenjataan khusus antara lain senapan karaben yang pendek dan juga senjata berupa klewang untuk pertempuran jarak dekat. istilah jaman sekarang mereka adalah pasukan kontra gerilya.



selain menghadapi gerilyawan Aceh mereka juga turut andil dalam penumpasan Sisingamangaraja XII, Raja Batak. Sisisngamangaraja berhasil ditembak mati oleh seorang tentara asal Alfuru, Senegal bernama Hamisi. setelah ditumpas, senjata Piso Gaja Dompak, pedang pusaka yang biasa dibawa bertempur oleh Sisingamangaraja XII lalu diserahkan ke Gubernur Jenderal Hindia Belanda sebagai bukti penaklukan. selanjutnya pasukan Marsose ditingkatkan setingkat Brigade. salah satu unit yang terkenal di dalam brigade marsose adalah Kolone Macan yang dipimpin oleh Christoffel. Kolone Macan adalah sekumpulan pasukan marsose yang lebih terlatih dan lebih kejam karena mempraktikan hukuman tembak di tempat. mereka bermarkas di Cimahi yang sebelum diterjunkan menjalani pelatihan supaya lebih efektif dalam melumpuhkan sasaran. mereka diterjunkan di Aceh untuk membasmi gerilyawan. pada Januari 1905 dibawah pimpinan Hans Christoffel, Benteng Manawing diduduki setelah sebelumnya menumpas perlawanan Sultan Muhammad Seman, Sultan Banjar ini tertembak dan dia gugur sebagai kesuma bangsa.



seanjutnya pasca perang Aceh dan penaklukan tanah Batak pasukan Marsose semakin dikenal bahkan namanya sampai ke Eropa. mereka terkenal karena berhasil menaklukan daerah yang sangat sulit untuk ditaklukan oleh pasukan reguler. mereka dikenal karena keuletannya dalam menumpas gerilyawan dan melakukan perang kontra gerilya. bahkan, disebut-sebut pasukan Marsose mendapatkan perhatian khusus dari Ratu Belanda, melalui pemerintah Kolonial Hindia Belanda memberikan Bintang Jasa Militair Willemsorde kelas IV kepada korps Marsose. pada tahun 1930 pasukan Marsose di Indonesia resmi dibubarkan. Belum jelas kemana saja para pasukan ini menyebar.

Tapi, yang pasti mereka benar-benar telah memberikan sejarah kelam dalam dunia militer di Nusantara. Korps ini bukan sembarang korps. Melainkan sebuah tentara bayaran berdarah dingin yang anggotanya merupakan pribumi. Hanya pimpinannya saja yang berdarah Belanda. Keunggulan yang ditawarkan oleh pasukan ini adalah karena mereka pribumi yang dilatih khusus, mereka akan lebih mengenal musih mereka yakni sesama pribumi. Artinya, bisa dikatakan, korps Marsose ini ditugaskan untuk membunuh saudara mereka sendiri. Dengan peralatan canggih di zamannya dan gaji besar, pasukan Marsose dikenal sebagai pasukan elit berdarah dingin



 

Senin, 20 Mei 2024

Palung Mariana

 


Palung Mariana (bahasa Inggris: Mariana Trench) adalah palung terdalam yang diketahui, terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di kerak Bumi. Palung ini terletak di dasar barat laut Samudra Pasifik, sebelah timur Kepulauan Mariana di 11° 21' Lintang Utara dan 142° 12' Bujur Timur. Palung ini merupakan batasan di mana dua lempeng tektonik bertemu, zona subduksi di mana Lempeng Pasifik disubduksi di bawah Lempeng Filipina.
Palung Mariana di Samudra Pasifik.
Kedalaman dari palung ini jauh di bawah permukaan laut, lebih jauh dari ketinggian Gunung Everest (9 km di atas permukaan laut). Palung ini memiliki kedalaman maksimum 10.927 - 11.035 meter di bawah permukaan laut atau sekitar 80 kali ketinggian Monumen Nasional (137 m). Meskipun begitu, mengingat palung terletak di khatulistiwa dan Bumi makin menggelembung, jadi tidak sedalam palung di Atlantik.
Bentuk Palung Mariana seperti huruf V, dan membentang sepanjang 2.550 km dan lebar 63 meter dari Pasifik hingga timur pulau Mariana.
Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempengan Filipina. Tabrakan tersebut akhirnya menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi.
Palung ini pertama kali diteliti pada tahun 1875 oleh kapal Angkatan Laut Britania, Challenger II, menggunakan kapal selam bernama Trieste dan memberikan nama titik terdalam dari palung tersebut Kedalaman Challenger.
Menggunakan gema suara, Challenger II mengukur kedalam 5.960 fathom (10.900 m) pada 11° 19' U, 142° 15' T. Penyuaraan ini diulang berkali-kali menggunakan "earphone" untuk mendengar sinyal yang kembali ketika "stylus" melewati skala kedalaman "graduated", sementara itu ketika pengukuran waktu kecepatan mesin gema-suara, sebuah bagian yang diperlukan dari proses ini, ditangani dengan "stopwatch". Untuk alasan ini dianggap cukup berhati-hati untuk mengurangi satu skala divisi (20 fm) ketika mengumumkan resmi kedalaman baru 5.940 fm (10.863 m).
Trieste, 23 Januari 1960: Sesaat sebelum penyelaman.
Di dasar Palung Mariana, air memberikan tekanan sebesar 1.086 bar (108 MPa atau 15.751 psi) atau 8 ton per inci persegi. Ini bisa diilustrasikan sebagai 50 unit pesawat jet terbesar di dunia ataupun 1.600 gajah Afrika yang ditumpuk.
“Etimologi”
Palung Mariana dinamai berdasarkan Kepulauan Mariana di dekatnya, yang diberi nama Las Marianas untuk menghormati Ratu Spanyol Mariana dari Austria, janda Philip IV dari Spanyol. Pulau-pulau tersebut merupakan bagian dari busur pulau yang terbentuk di atas lempeng yang menunggang, yang disebut Lempeng Mariana (juga dinamai untuk pulau-pulau), di sisi barat palung.
“Geologi”
Palung Mariana merupakan bagian dari sistem subduksi Izu-Bonin-Mariana yang membentuk batas antara dua lempeng tektonik. Dalam sistem ini, tepi barat salah satu lempeng, Lempeng Pasifik, disubduksi (yaitu, dorongan) di bawah Lempeng Mariana yang lebih kecil yang terletak di barat. Materi kerak di tepi barat Lempeng Pasifik adalah sebagian dari kerak samudera tertua di bumi (hingga 170 juta tahun), dan karenanya, lebih dingin dan lebih padat; oleh karena itu perbedaan ketinggiannya yang besar relatif terhadap Lempeng Mariana yang berkuda lebih tinggi (dan lebih muda). Area terdalam di batas lempeng adalah Palung Mariana.
Pergerakan lempeng Pasifik dan Mariana juga secara tidak langsung bertanggung jawab atas pembentukan Kepulauan Mariana. Pulau-pulau vulkanik ini disebabkan oleh pelelehan fluks pada mantel atas akibat keluarnya air yang terperangkap dalam mineral-mineral dari bagian subduksi Lempeng Pasifik.