Sejarah Paramiliter SS Nazi Jerman
Dalam perang dunia kedua di blok Axis yang Jerman termasuk didalamnya itu, mungkin yang paling terkenal adalah perang kesatuan tentara Wehrmacht. Namun ada juga paramiliter SS beserta lembaga bawahannya seperti Waffen SS, Totenkoft, SiPo, Allgemeine, Gestapo, Einsatzgruppen dan banyak lagi lainnya termasuk pejuang asing yang ikut bergabung dalam organisasi ini.
Schutzstaffel (SS) yang artinya skuadron pelindung ini dibuat langsung oleh Adolf Hitler, awalnya adalah organisasi keamanan milik partai Nazi namun seiring dengan berjalannya waktu organisasi ini berevolusi menjadi tentara Jerman kedua dalam Wehrmacht.
Didoktrin untuk setia sampai mati membela pemimpin mereka, berbagai bagian dari SS seperti Waffen SS sangat terkenal akan ketangguhannya di depan medan pertempuran. Memiliki satu juta anggota lebih sampai di akhir perang dan mempunyai beberapa sosok tersohor dalam kesatuan ini semisal Yaroslav Hunka, profesor Wolfgang Abel, Karl Lamm, Adolf Maurer, Friedrich Wilhelm Bock dan Ferdinan Porsche.
Namun SS lebih dikenal dunia akan kekejaman dalam melakukan kejahatan perang dibandingkan kemampuannya di medan tempur, dalam agresi awal Jerman ke Polandia pun beberapa jenderal Wehrmacht mengeluhkan ke Adolf Hitler akan banyaknya jatuh korban di pihak kesatuan SS.
Organisasi keamanan dan militer yang dikenal sebagai Schutzstaffel (SS) merupakan bagian penting dari Partai Nazi Jerman pada masa kekuasaan Adolf Hitler. Didirikan pada bulan April 1925 sebagai satuan pengawal pribadi, SS tumbuh dengan pesat seiring berjalannya waktu.
Awalnya hanya terdiri dari 300 anggota pada tahun 1925, SS menjadi organisasi besar dengan 50.000 anggota pada tahun 1933 ketika Hitler naik ke tampuk kekuasaan. SS dipimpin oleh Heinrich Himmler dari tahun 1929 hingga 1945. Para anggota Nazi menganggap SS sebagai satuan elit "Penjaga Praetoria" yang berkomitmen pada kemurnian ras dan kesetiaan yang tinggi pada Partai Nazi.
SS kemudian terbagi menjadi dua sub-unit utama, yaitu Allgemeine-SS (SS Umum), yang merupakan sayap politis SS, dan Waffen-SS (SS Bersenjata), yang merupakan sayap militer. Waffen-SS berkembang menjadi kekuatan militer kedua Jerman.
SS memiliki kekuasaan yang luas, termasuk mendirikan dan menjalankan Sicherheitsdienst (SD), yang merupakan badan keamanan dan intelijen, serta Geheime Staatspolizei (Gestapo), polisi rahasia SS. Keberadaan SD dan Gestapo membuat SS beroperasi di luar batas hukum.
Pada masa Perang Dunia II, SS terlibat dalam kekejaman besar, termasuk penembakan massal dan pembantaian warga sipil. SS Einsatzgruppen, unit khusus SS, bertugas membunuh orang Yahudi di negara-negara yang dikuasai Jerman. Sebanyak 2 juta orang Yahudi dibantai dalam penembakan massal atau dengan menggunakan mobil van gas.
Pada akhir tahun 1941, Nazi mulai membangun pusat pembantaian stasioner di Polandia sebagai bagian dari "Solusi Akhir". Pusat pembantaian ini digunakan untuk membunuh orang Yahudi secara sistematis.
Meskipun beberapa anggota SS terkenal seperti Reinhard Heydrich dan Artur Phleps, SS juga menyaksikan kematian banyak anggotanya selama perang. Heinrich Himmler memberikan promosi terakhir kepada Hans Kammler pada Maret 1945.
Paramiliter SS Nazi Jerman memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat kediktatoran Hitler dan pelaksanaan kebijakan kejam Nazi. Kekejaman dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh SS telah membuatnya menjadi salah satu simbol dari era kegelapan dan teror pada masa Perang Dunia II.
Dan bahkan jika peringkatnya melemah, bagi kami tidak ada jalan untuk mundur!
Ideologi yang dianut para anggota SS ini hampir mirip dengan pembuat dan pemimpinnya yaitu Adolf Hitler, yang mengkomandoi tentaranya untuk tetap berperang walau apapun keadaannya dan tidak boleh mundur. Sangat berbeda dengan tentara Wehrmacht yang mungkin salah satu contohnya seperti saat jenderal von Paulus lebih memilih menyerah ke tentara merah Uni Soviet daripada menerima kenaikan pangkat sebagai imbalan tetap bertempur dengan risiko kematian untuknya, terkhusus anak buah von Paulus yang harusnya ia lindungi itu.
Namun untuk SS mereka akan terus bertempur bahkan sampai sesudah Jerman menyerah kepada sekutu dan Uni Soviet, perbedaan Schutzstaffel dan Wehrmacht pun terlihat jelas saat selesai perang dan kedua anggota organisasi ini atau yang lain seperti Luftwaffe dan kriegsmarine mendapatkan hukuman.
Hukuman untuk anggota SS lebih berat daripada anggota kesatuan di tubuh tentara Jerman lainnya, yang mana pengadilan menganggap bahwa tentara Jerman saat itu hanya berperang untuk melindungi negaranya.
Mungkin perbandingan paling kentara terlihat saat jenderal Karl Donits pemimpin kapal selam U-Boat Jerman yang berhasil menghancurkan ratusan kapal sekutu (kebanyakan kapal dagan) dan menewaskan ribuan orang tersebut hanya di jatuhi hukuman 10 tahun penjara, sedangkan para anggota SS semisal Irma Grese seorang wanita penjaga kamp berpangkat rendah di beberapa kamp konsentrasi seperti Ravensbruck, Auschwitz dan Bergen Belsen ini dijatuhkan hukuman mati atas kejahatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar