Sabtu, 17 Februari 2024

Asal Usul Nenek Moyang Indonesia





Penjelasan tentang nenek moyang Indonesia yang datang dari mana dapat dijelaskan melalui bukti arkeologis yang ditemukan. Bukti ini dimasukkan ke dalam masa prasejarah atau masa sebelum mengenal tulisan yang dimana dahulunya manusia prasejarah berkomunikasi melalui simbol- simbol. Salah satu bukti tersohornya simbol-simbol nenek moyang Indonesia dapat kita temui pada gambar cadas yang berasal dari Kalimantan Timur, tepatnya di Gua Beloyot.




Gambar cadas yang diperkiran telah berusia ribuan tahun


Lalu, terdapat sejumlah teori yang menjelaskan kedatangan nenek moyang asal Indonesia yang dilakukan melalui penelitian-penelitian bukti arkeologis yang ada. Namun, sebelum memasuki ranah teori asal usul bangsa Indonesia, tahukah kamu bahwasanya kita dan seluruh umat manusia modern sekarang merupakan jenis Homo Sapiens yang mana manusia modern dilahirkan dari benua Afrika yang begitu jauh nan di sana?

1. Teori Afrika (Theory Out of Africa):

Teori ini menjelaskan evolusinya Homo Erectus yang lalu lahirlah Homo Sapiens (manusia modern sekarang) dari jalur Afrika yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah dalam sesi gelombang imigrasi dunia secara bertahap.
Diketahui ada yang menyebar ke arah utara, selatan, hingga mereka melangkahkan kaki mereka ke Bumi Nusantara sekarang.
Homo Sapiens sendiri diperkirakan telah berimigrasi sejak 100.000 - 300.000 tahun yang lalu. Di Nusantara sendiri hingga kini dipercaya leluhur orang Papua berasal langsung dari jalur Afrika tersebut. Melewati garis pantai Afrika mereka masuk ke kawasan Asia - Asia Tenggara melalui daratan yang masih terhubung antara Sumatra dan Jawa hingga tiba lah mereka ke kawasan dengan sumber kaya alam terkaya di Indonesia, yaitu Papua. Dan dari sinilah ras mereka disebut ras Melanesia.

2. Teori Taiwan (Theory Out of Taiwan):

Teori ini lebih mengarah pada linguistik dan genetika yang diyakinin salah satu imigrasi kedatangan nenek moyang Indonesia berasal dari Taiwan yang lalu masuk ke Filipina Utara menuju Sulawesi dan menyebar ke wilayah Nusantara.
Bahasa yang dipergunakan Nusantara masuk ke dalam rumpun bahasa/penutur Austronesia yang berasal dari Formosa, Taiwan. Bangsa Formosa sendiri telah berada di Taiwan sejak 4000 SM yang datang dari Tiongkok daratan. Sedangkan untuk genetika sendiri membuktikan penduduk Nusantara kini genetiknya lebih condong ke arah bangsa Formosa, Taiwan.

Dua teori di atas didukung kuat dari pernyataan Peter Bellwood, seorang dosen arkeologi asal Australia yang mengkaji prasejarah Asia Tenggara dan Pasifik. Dari dua teori di atas membuktikan apakah masih cukup yakin dengan title Pribumi yang selalu dibanggakan dan mengimitidasi etnis atau ras lain?

Pribumi



Jika kita merujuk kepada arti kata dari Pribumi yang menjelaskan penduduk asli dari suatu negara dan sebagai penjelas identitas dari negara itu pula. Namun, permasalahannya ialah konotasi dari kata Pribumi itu sendiri dipergunakan untuk menindas dan mengimitidasi etnis lain yang dianggap hanya menumpang. Padahal seperti yang kita ketahui mereka dilahirkan dan telah tercatat pada dokumen negara mengenai identitas negaranya itu pula,

Istilah Pribumi dahulunya dipergunakan oleh kaum kolonial Hindia-Belanda untuk melabel para budak dan pekerja kasar lokal. Ada pun juga, istilah tersebut disematkan kepada orang-orang lokal yang tinggal ditempat mereka berkuasa pada zaman tersebut. Setelah pada tahun 1920-an kata Indonesia menjadi populer dan digunakan oleh orang-orang yang tinggal di Nusantara, kerap kali mereka juga menggunakan istilah pribumi dan inlader.

Pada masa tersebut pun Pemerintah Kolonial mengeluarkan Undang-Undang Kolonial tahun 1854 yang mengklasifikasikan 3 tingkatan golongan, yaitu:

1. Orang Eropa atau orang-orang kulit putih

2. Orang Timur atau peranakan (Cina, Arab, Persia, dan non Eropa lainnya)

3. Pribumi atau inlander

Konsep Pribumi dimulai dan digunakan pada masa kolonial. Terlebih lagi adanya tingkat kasta yang merugikan orang-orang Indonesia itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar