Kamis, 28 Desember 2023

Yitzhak Rabin, PM Israel dan Peraih Nobel Perdamaian Ditembak Mati Rakyatnya Sendiri!

 








Yitzhak Rabin, Perdana Menteri Israel dan Peraih Nobel Perdamaian yang Ditembak Mati oleh Rakyatnya Sendiri!

Berbeda dengan perdana menteri Israel pendahulunya yaitu Golda Meir atau Golda Mabovich yang lahir di Kiev, Kekaisaran Rusia. Yitzhak Rabin adalah putra Israel kelahiran Yerusalem pada 1 Maret 1922 yang menjadi perdana menteri ke 5 Israel dan menjadi yang pertama tokoh dalam posisi itu yang lahir di negara tersebut, walau memang jika merujuk ke kedua orang tua pun hampir mirip dengan Golda Meir yang lahir di Rusia dan pindah ke Israel pada sekitar tahun 1919.

Setelah aktif berpuluh tahun di militer Israel, Yitzhak Rabin kemudian mulai masuk kedalam perpolitikan israel yang dimulai dari menjadi anggota partai buruh hingga berhasil menduduki jabatan sebagai perdana menteri Israel setelah Golda Meir mengundurkan diri pada April 1974.

Termasuk pada pemimpin Israel yang mau bernegosiasi dengan musuhnya namun sedia menggunakan tindakan tegas jika diperlukan, bahkan satu rancangan kepemerintahan dirinya adalah fokus terhadap kesepakatan damai dengan palestina yang jadi prioritas utama.

Dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan Oslo pada 20 Agustus 1993 atau juga deklarasi prinsip Israel-Palestina di gedung putih, Amerika Serikat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gaza Jericho First.


Namun kaum radikal di Israel sangat menentang peraih nobel perdamaian pada 10 Desember 1994 ini, mereka menganggap Rabin adalah penghianat dan membunuhnya saat perayaan perayaan penutupan aksi damai di Lapangan Raja Israel, Tel Aviv.

Yitzhak Rabin, seorang politikus dan jenderal Israel yang menjadi Perdana Menteri Israel pada dua periode, telah dikenal sebagai seorang tokoh yang gigih memperjuangkan perdamaian antara Israel dan Palestina. Namanya tercatat dalam sejarah sebagai penggagas proses perdamaian yang menghasilkan Perjanjian Oslo pada tahun 1993 dan 1995.

Rabin adalah sosok yang berani dan berkomitmen untuk merangkul Palestina dalam mencapai perdamaian. Kebijakannya ini membawanya meraih penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1994, bersama dengan Pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dan rival politiknya, Shimon Peres.

Namun, perjuangan Rabin terhadap perdamaian harus berakhir tragis pada tanggal 4 November 1995. Pada malam itu, ia tewas dibunuh oleh seorang aktivis sayap kanan bernama Yigal Amir, yang tidak setuju dengan kebijakan Rabin terkait Perjanjian Oslo.


Pembunuhan terhadap Rabin mengguncang Israel dan dunia internasional. Rabin adalah perdana menteri pertama Israel yang dilahirkan di Israel dan merupakan satu-satunya perdana menteri Israel yang terbunuh. Kehilangan ini sangat menyayat hati bagi negara Israel, yang kehilangan seorang pemimpin yang telah berperan penting dalam mencapai kesepakatan perdamaian dengan Palestina.

Meskipun kehilangan Rabin adalah pukulan berat bagi perjuangan perdamaian, semangat dan tekadnya tidak luntur. Setiap tahun, warga Israel menggelar peringatan untuk mengenang Rabin dan menghormati jasa-jasanya dalam menciptakan iklim damai di Timur Tengah. Ribuan orang berkumpul di alun-alun kota Tel Aviv, tempat Rabin ditembak, untuk mengenangnya dan melanjutkan upaya mencapai perdamaian yang telah dimulai olehnya.




Peristiwa tragis pembunuhan Rabin telah mengingatkan dunia akan pentingnya perdamaian dan pentingnya untuk terus berjuang dalam mencapainya. Rabin telah meninggalkan warisan berharga bagi dunia, yang menginspirasi kita semua untuk terus memperjuangkan perdamaian, persatuan, dan keselamatan bagi semua orang di Timur Tengah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar