Kamis, 01 Juni 2023

PANDANGAN TENTANG ADANYA DIRI YG PERMANEN DAN BERSIFAT TUNGGAL




 Salah satu gagasan / konsep penting yang kita punya tentang diri kita adalah bahwa kita ADA dalam waktu dan ruang. Ada permanen melanglang melalui ruang-waktu...dalam kehidupan kali ini dan percaya di kehidupan setelah ini. Ini berarti kita berpikir bahwa diri kita hari ini sama dengan diri kita kemarin, bahkan sama dengan diri kita tahun lalu atau bahkan 60 tahun yang lalu dan di masa depan. Meskipun kita tahu bahwa segala sesuatu berubah seiring waktu, kita masih bertindak seolah-olah kita, orang lain, dan hal-hal di sekitar kita tidak pernah berubah. Dan tidak boleh berubah. Ini adalah kesalahan yang membuat kita sering merasa frustrasi dan khawatir karena harapan dan keinginan kita tidak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk memahami ini adalah dengan melihat ke pengalaman kita sendiri, untuk mencari adakah sesuatu yang stabil dan abadi.

Kepercayaan teguh lainnya adalah gagasan bahwa kita adalah entitas tunggal yang unik. Kita tidak melihat diri kita sebagai total gabungan dari berbagai banyaknya faktor-faktor dan pengalaman-pengalaman, melainkan sebagai satu kesatuan yang memiliki pengalaman ini. Bagian paling konsisten dari pengalaman kita adalah gagasan (konsep) mengenai "aku" yang merasuki hidup kita. Ketika kita berhubungan dengan semua orang dan segala sesuatu dengan gagasan (konsep) kaku ini, kita menutup diri kita sendiri atas kekayaan dan kompleksitas pengalaman.
Kita semua meyakini adalah diri yang unik dan spesial. Kita tidak hanya terbentuk oleh banyak hal dan pengalaman yang kita alami, tetapi kita juga memiliki satu kesatuan yang disebut "aku". Ketika kita terlalu terikat pada konsep ini dan berinteraksi dengan orang lain atau dunia di sekitar kita, kita bisa kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan dan kemajemukan hidup yang ada.
Dari khayalan tentang keabadian muncul gagasan tentang singularitas (ketunggalan) - keyakinan bahwa "inti esensial" yang bertahan sepanjang waktu tidak dapat tidak dapat dibagi dan dapat diidentifikasi secara unik. Dan kita mati-matian mempertahankan itu. Bahkan ketika kita mengatakan hal-hal seperti 'Pengalaman itu mengubah saya" atau "Saya melihat dunia secara berbeda sekarang," kita masih menegaskan rasa "aku" sebagai satu kesatuan, sebuah "wajah" batin yang melaluinya kita memandang dunia.
Ini adalah pandangan keliru (wrong relative view) yang menjadi sumber dari segala kesengsaraan terombang-ambing dalam samudera Mayapada (alam angan-angan semu).
Pandangan benarnya (valid relative view) adalah apa yang disebut "diri" adalah suatu fenomena gabungan, majemuk dan tidak memiliki inti esensi yang kekal. Jadi fenomena diri itu hanyalah bagai sebuah arus perubahan, seperti aliran sungai (boleh juga : stream of information /data). Ketika dilihat dari kejauhan nampaknya ada bersifat tunggal dan tetap; tapi bila diamati dari dekat atau dalam jangka waktu lama sebetulnya setiap detiknya tidaklah pernah sama. Tujuan meditasi pemahaman mendalam (insight meditation) adalah untuk melihat kenyataan ini dan kemudian melepaskan genggaman / kemelekatan terhadap pandangan keliru sehingga menemukan kebahagiaan yang hakiki sejati yang tak-terkondisi (unconditional) yang disebut Absolute View yang bukan gagasan (non-konseptual).
Rahayu!
Apakah yang ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ rasakan? J: ketidakpuasan
Mengapa tidak puas? J : karena ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ melihatnya masih belum baik seperti semestinya
Siapa yang menilai belum baik seperti semestinya? J : ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ yang mempersepsikan
Berdasarkan ukuran apa? J : ukuran konsep2 yang ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ genggam
Lantas bagaimana? J : ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ akan merubah yang tidak baik menjadi lebih baik
Caranya bagaimana? J : ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ harus kemukakan pendapat dan pandangan๐—ธ๐˜‚
Untuk apa peduli? J : karena ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ praktisi spiritual maka hati ๐—ธ๐˜‚ ingin menolong
Mengapa ingin menolong? J : karena ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ harus mengembangkan compassion, care, kepedulian bagi sesama
Ya lakukan saja, terus apa yang dimasalahkan? J : karena ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ menjalankan semua itu tapi mengapa masih ada terbersit rasa keresahan yang halus di dalam?
Siapa yang meresahkan? J : ๐—”๐—ž๐—จ !
-----------
Apakah itu konsep / gagasan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar