Rabu, 27 Januari 2021

Alasan Aneh, untuk Menyembunyikan Alasan Sebenarnya


Mantan Wali Kota Padang mengemukakan berbagai alasan konyol soal peraturan seragam berjilbab yang dia buat dulu. Kenapa alasan-alasan konyol itu dikemukakan? Karena ia sedang menutupi alasan sebenarnya. Apa alasan sebenarnya? Banyak orang Islam yang berpandangan bahwa ajaran agama mereka itu baik. Ajaran itu baik belaka, sehingga kalau diterapkan untuk orang di luar Islam pun, mereka tidak rugi. 

Berjilbab mereka yakini akan membuat perempuan berada dalam posisi terhormat. Perempuan muslimah disuruh berjilbab. Yang bukan muslim pun tak ada ruginya berjilbab. Toh kamu tidak disuruh telanjang, begitu dalih mereka. Bahkan ada yang sampai mengutip Al-Kitab untuk membuat pembenaran. Memakai dalil Al-Kitab yang mereka tafsirkan seenaknya, mereka menambah dalih: sebenarnya dalam agama kamu juga diwajibkan berjilbab, kok.

Dengan pola pikir itu ketika menjadi Wali Kota dulu dia membuat aturan. Anakmu saya suruh berpakaian yang baik, kenapa kamu keberatan? 

Ditambah lagi dengan pola pikir supremasi mayoritas. Kami ini mayoritas. Kalian yang minoritas harus menghormati kami. "Menghormati kami" itu sering kali wujudnya adalah, jangan berbeda dengan kami. Kalau kami berjilbab kalian pakai rok mini, itu artinya kalian tidak menghormati kami. Kalau kami puasa kalian makan, itu juga tidak menghormati kami.

Hal-hal semacam itu sulit diungkapkan secara terus terang. Kan kesannya jadi agak gimana gitu. Padahal bukan agak, tapi emang gimana gitu. Maka dikeluarkanlah alasan, berjilbab itu agar kamu tidak digigit nyamuk. Apalagi kalau pakai Autan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar