Senin, 26 Agustus 2024

Bagaimana Bangsa Israel Kuno Terbentuk?

 


Bagaimana Bangsa Israel Kuno Terbentuk?Haaretz
(Ilustrasi) Orang Yahudi





Intisari-Online.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana bangsa Israel kuno terbentuk?
Apakah bangsa Israel awal mencapai Kanaan dari hutan belantara timur dengan menyeberangi Sungai Yordan di seberang Yerikho, seperti yang dikatakan dalam Kitab Yosua?
Atau apakah orang Israel adalah penduduk asli dari Kanaan?
Sejauh ini, tidak ada bukti arkeologis yang pernah ditemukan tentang migrasi orang Israel dari hutan belantara Sinai melalui Lembah Yordan ke tanah subur Kanaan, seperti yang dijelaskan dalam Alkitab.
Juga tidak ada bukti pertempuran sengit yang dikatakan orang Israel, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Yosua, dengan penduduk setempat, baik di Yerikho atau di tempat lain.
Tidak aneh bahwa orang yang bermigrasi tidak akan meninggalkan bukti.

Bagaimana Bangsa Israel Kuno Terbentuk?The Jordan Valley Excavation Project
Peta

Namun, para arkeolog telah reruntuhan aneh yang sebelumnya ditemukan di bagian-bagian Lembah Jordan.
Berharap membuktikan atau membantah teori yang disarankan oleh almarhum arkeolog Prof. Adam Zertal dari Universitas Haifa:
"Bahwa struktur batu yang ditemukan di sana dibangun oleh orang Israel kuno sebagai reruntuhan selama mereka perlahan-lahan menyeberang ke Kanaan 3.200 tahun yang lalu."
Menariknya, jika orang Israel memang membangun struktur ini, mereka mungkin melakukannya bukan untuk melindungi diri sendiri tetapi ternak mereka.
Struktur yang Anehnya Kosong

Bagaimana Bangsa Israel Kuno Terbentuk?
The Jordan Valley Excavation Project
Tempat orang Israel berkemah saat perjalanan menuju Kanaan


Seluruh wilayah Lembah Jordan di utara Jericho sangat menyedihkan.
Tidak ada tanda-tanda tempat tinggal manusia ditemukan di dalam struktur batu, dengan pengecualian batu penggiling biji-bijian.
Para arkeolog berharap untuk melihat apakah "rumah" ini benar-benar menampung kambing dan sejenisnya dengan analisis kimia tanah di dalamnya.
Secara teoritis, jika kotoran terkandung di dalamnya, tanah akan lebih kaya akan fosfor bahkan untuk ribuan tahun kemudian.

Singkatnya, pemukiman itu terisolasi secara topografis.
Namanya, Mastarah, berarti "tersembunyi" dalam bahasa Arab dan bahasa Ibrani.
Menemukan lokasi pemukiman baru yang tidak berdekatan dengan sumber air atau rute darat utama dan tersembunyi dari lingkungannya adalah hal yang sangat tidak biasa.
Ini bisa menyiratkan bahwa penghuninya adalah populasi baru di wilayah tersebut, mungkin bersembunyi dari populasi lokal yang bermusuhan.
Jadi mungkin saja bangsa Israel kuno datang dari padang belantara, menyeberangi Lembah Yordan dan kemudian tinggal sebentar.
Orang Israel yang lelah dapat beristirahat, bahkan untuk satu atau dua generasi, membangun kekuatan dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kanaan.
Tempat Tinggal yang Mengerikan

Bagaimana Bangsa Israel Kuno Terbentuk?The Jordan Valley Excavation Project
Tempat orang Israel berkemah saat perjalanan menuju Kanaan

Lembah Jordan terbentang di sepanjang Transformasi Laut Mati.
Membentang lebih dari 100 kilometer dari Laut Mati ke Danau Galilea, lembah itu panjang, sempit, dalam, panas, dan kering.
Suhu di Lembah Jordan dapat dengan mudah mencapai 45 derajat Celcius di musim panas dan curah hujan tahunan sangat buruk, sekitar 100 hingga 200 milimeter setahun.
Karena itu, para arkeolog berasumsi bahwa, dengan opsi lain, orang tidak akan memilih untuk menetap di Lembah Yordan, kecuali di tempat-tempat yang dipenuhi oasis.
Namun survei yang cermat terhadap 1.000 mil persegi bagian barat lembah, yang dipimpin oleh Zertal dan timnya sejak tahun 1978 dan seterusnya, menemukan sisa-sisa ratusan permukiman kuno di Lembah Jordan.
Belum ada tanda-tanda identitas pembangun yang ditemukan.
Satu-satunya alasan untuk mengaitkan struktur di lembah yang tidak ramah kehidupan adalah lokasi dan perkiraan waktu mereka.

https://intisari.grid.id/read/033395...-lalu?page=all

Komunisme Tiongkok

 

Berkenalan dengan Komunisme Tiongkok
Berkenalan dengan Komunisme Tiongkok

Berkenalan dengan Komunisme TiongkokHelikopter terbang di atas bendera Tiongkok di Lapangan Tiananmen dalam formasi "100" selama upacara untuk menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen di Beijing, China, Kamis (7/1). Foto: Ng Han Guan/AP Photo

Ketika mendengar kata Komunisme, berbagai anggapan buruk, bahkan busuk, sering muncul di dalam kepala orang yang mendengarnya.

Tidak percaya? Lihat saja komentar-komentar yang dilontarkan oleh para warganet ketika dihadapkan oleh konten-konten yang membahas Komunisme. Mereka tidak segan memainkan jemarinya di atas gawai canggih untuk melontarkan komentar negatif terhadap konten-konten tentang Komunisme.


Hal ini sering terjadi ketika Tiongkokmenjadi tajuk utama karena negara tersebut memang memiliki sejarah yang panjang dan kelam dengan Komunisme.


Namun, alangkah baiknya jika kita memiliki pemahaman yang baik tentang Komunisme, khususnya Komunisme Tiongkok. Jemari kita harus terdidik untuk dapat menghasilkan argumentasi yang lebih tepat sasaran.


Nukilan pendek ini akan membahas dua pertanyaan terkait Komunisme Tiongkok. Sebelum masuk ke alam pikiran Tiongkok, kita harus memahami terlebih dahulu arti dari komunisme itu sendiri.


Selanjutnya, bagaimana Komunisme hidup berdampingan dengan alam pikiran Tiongkok dan dampaknya terhadap berbagai kebijakan publik yang dibuat oleh negara tersebut.

Komunisme Ala Lenin Tak Sepenuhnya Seirama dengan Komunisme Karl Marx
Di Indonesia, Komunisme sering diidentikkan dengan Karl Marx (1818-1883), salah satu tokoh termasyur filsafat barat abad ke-19. Tokoh ini sering dianggap sebagai penjahat ulung yang bertanggung jawab atas berbagai peristiwa kemanusiaan yang dilakukan oleh negara-negara komunis.


Saking buruknya citra Marx, khususnya di Indonesia, sejumlah karyanya dan tulisan yang membahas tentangnya sempat dilarang, bahkan dibakar secara besar-besaran.


Menurut penulis, menyalahkan Marx merupakan tindakan yang gegabah karena pandangan filosofis Komunisme yang menimbulkan bencana mengerikan bagi umat manusia tidak sepenuhnya bertumpu pada pandangan Marx.


Vladimir Lenin (1870-1924) adalah orang yang bertanggung jawab atas berbagai peristiwa kemanusiaan yang dimaksud di atas.


Lenin, dalam (Magnis-Suseno, 2003, 31-43), menginterpretasikan pandangan Marx tentang perjuangan proletariat (kaum buruh atau kelas bawah) dalam melawan Kapitalisme ke arah yang menghalalkan hal-hal buruk seperti kediktatoran Partai Komunis dalam mengelola negara. Maka dari itu, ketika kita mendengar kata Komunisme, maka istilah yang tepat dalam menggambarkan pandangan filosofis tersebut adalah Marxisme-Leninisme, bukan Marxisme.

Komunisme atau Marxisme-Leninisme bertumpu pada pemikiran Marx dan Engels yang diinterpretasikan oleh Lenin (pemikiran murni Marx dan Engels tidak akan penulis bahas secara detail pada kesempatan ini).


Franz Magnis-Suseno (2013, 65-67) memaparkan bahwa terdapat tiga ajaran pokok Marxisme-Leninisme, yaitu Filsafat Marxis-Leninis, Ekonomi Politik, dan Komunisme Ilmiah. Pemikiran ini tercermin dalam tata kelola atau kebijakan-kebijakan publik yang dilakukan oleh Uni Soviet.


Filsafat Marxis-Leninis terdiri dari dua bagian, yaitu Materialisme Dialektis dan Materialisme Histori. Materialisme Dialektis adalah pandangan Engels dan Lenin yang menyebutkan bahwa hakikat atau substansi segala sesuatu, baik yang bersifat jasmani maupun rohani, adalah materi. Artinya bukan hal-hal yang bersifat adi-duniawi seperti roh, dewa, atau Tuhan.


Di samping itu, pandangan Materialisme Historis merupakan pemikiran Marx tentang hukum-hukum dasar perkembangan masyarakat. Pandangan tersebut menjelaskan faktor-faktor yang menentukan perkembangan masyarakat dalam kehidupan bersama manusia.

Ekonomi Politik adalah kritik terhadap Kapitalisme dan Imperialisme. Kritik terhadap Kapitalisme adalah pemikiran Marx yang ia utarakan dalam karya termasyurnya Das Kapital yang berbicara tentang pertentangan antara kelas atas (pemilik modal) dan kelas bawah (buruh). Marx juga mengupas soal kehancuran Kapitalisme yang disebabkan oleh sistem cacat di dalamnya, sehingga dapat dipastikan Revolusi Proletariat oleh kaum buruh akan terjadi.


Apabila kritik terhadap Kapitalisme dicetuskan oleh Marx, Kritik terhadap Imperialisme dicetuskan oleh Lenin. Menurut Lenin,Imperialisme merupakan tingkat tertinggi Kapitalisme karena dalam bentuk inilah Kapitalisme menyebar ke seluruh dunia.


Pada suatu titik tertentu, ketika Kapitalisme sudah menyebar ke seluruh dunia dan pertentangan antar kelas terjadi di seluruh dunia, maka Revolusi Proletariat yang akan menghancurkan Kapitalisme niscaya akan terjadi (Magnis-Suseno, 2005, 234-239).

Pemikiran Marxisme-Leninisme yang terakhir adalah Komunisme Ilmiah atau suatu teori atau taktik gerakan komunis internasional yang digagas oleh Lenin. Inti pemikiran ini adalah pandangan Lenin soal dibutuhkannya suatu Kediktatoran Proletariat yang diwakili oleh negara melalui peran Partai Komunis agar Revolusi Proletariat dapat terjadi.


Dengan kata lain, Komunisme Ilmiah adalah proses transisi, yang menurut Lenin niscaya akan terjadi karena bersifat ilmiah, dari Revolusi Sosialis (Revolusi Bolshevik di Uni Soviet yang mengambil alih kekuasaan) ke Sosialisme (Kediktatoran Proletariat yang menghancurkan Kapitalisme) dan dari Sosialisme ke Komunisme (situasi yang menggambarkan telah hancurnya Kapitalisme sehingga negara tidak dibutuhkan lagi).


Narasi Komunisme atau Marxisme-Leninisme memang menggugah, terutama bagi orang-orang yang merindukan suatu pembebasan dari segala keterasingan atau penindasan. Cita-cita Komunisme terdengar mulia walaupun realisasinya tidak seindah pemikiran filosofis yang mendasarinya karena telah menelan banyak korban jiwa.



Menurut hemat penulis, alam pikiran Komunisme cacat karena status ilmiahnya (lihat pandangan Komunisme Ilmiah) menolak untuk disanggah, diragukan, atau dikoreksi.


Padahal, menurut Popper (2009, 471-476), falsifikasi atau proses menyanggah suatu teori atau hukum ilmiah merupakan aspek wajib dalam ilmu pengetahuan. Jika teori atau hukum ilmiah menolak untuk difalsifikasi, maka hal itu tidak lebih dari sekadar ilmu semu atau pseudoscience. Namun, hal ini berhasil dihindari oleh Mao Zedong ketika ia membawa Marxisme-Leninisme ke Tiongkok.


Bagaimana Komunisme Bertengger di Tiongkok?
Membahas Komunisme Tiongkok tidak bisa lepas dari sosok Mao Zedong, pendiri Partai Komunis Tiongkok yang juga merupakan Founding Father Republik Rakyat Tiongkok. Pada dasarnya, Komunisme atau Marxisme-Leninisme digunakan oleh Mao Zedong sebagai landasan perjuangan pembebasan dari segala ketertindasan yang disebabkan oleh Imperialisme dan Kapitalisme.

Pandangan Marxisme-Leninisme yang penuh dengan narasi tentang harapan yang akan membebaskan manusia dari segala keterasingan telah menarik perhatian Mao. Terlebih lagi, Marxisme-Leninisme pada saat itu telah menunjukkan keampuhannya di Uni Soviet melalui Revolusi Bolshevik.


Hal ini yang membuat Mao yakin bahwa Marxisme-Leninisme merupakan ideologi yang tepat untuk diadopsi oleh Tiongkok sebagai jalan menuju pembebasan. Namun, Mao berbeda dari Lenin yang menganggap Marxisme-Leninisme merupakan ideologi yang sudah final dan tidak dapat disanggah (difalsifikasi), dikritik, atau disesuaikan dengan kondisi masyarakat tertentu.


Mao tidak menelan mentah-mentah Marxisme-Leninisme. Mao menyesuaikan ideologi tersebut dengan kondisi politik dan historis Tiongkok.


Sekurang-kurangnya, menurut Arif Dirlik (1996, 124), terdapat dua ciri khas Marxisme-Leninisme ala Tiongkok. Pertama, Marxisme-Leninisme disesuaikan oleh Mao berdasarkan tiga tuntutan situasi historis yang dihadapinya di Tiongkok.

Pertama, dimensi global atau Marxisme-Leninisme sebagai kekuatan untuk melawan hegemoni Kapitalisme internasional. Kedua, dimensi dunia ketiga atau Marxisme-Leninisme sebagai sarana untuk mematahkan hegemoni asing dan mengembalikan kedaulatan Tiongkok atas dirinya sendiri. Ketiga, dimensi nasional atau Marxisme-Leninisme sebagai sarana untuk memastikan kembali identitas Tiongkok.


Ketiga dimensi tersebut mengindikasikan dua hal terkait Marxisme-Leninisme ala Tiongkok. Kaum Marxis Tiongkok harus menguasai pengetahuan mendalam tentang bahasa serta sejarah Tiongkok (Schramm, 1971, 105) dan Marxisme-Leninisme berkaitan dengan kepentingan langsung Mao Zedong dalam menjalankan strategi revolusioner yang bertujuan untuk membebaskan rakyat Tiongkok dari penjajahan (Dirlik, 1996, 129).


Mao dalam (Magnis-Suseno, 2013, 103-104) menyebutkan ciri khas kedua dengan istilah-istilah yang saling berhubungan, yaitu Praksis, Kontradiksi, dan Garis Massa. Menurut Mao, Marxisme-Leninisme bukanlah suatu kebijaksanaan (teori) yang jatuh dari surga, tetapi berasal dari praksis revolusioner yang berasal dari pengalaman terasing dan tertindas yang dialami oleh manusia.

Namun, Mao tidak berhenti pada posisi tersebut. Berbeda dari Marx atau Lenin yang menyatakan bahwa praksis menghasilkan teori revolusioner, lalu berhenti sampai di situ. Mao berbeda. Menurut Mao, pengetahuan dimulai dari pengalaman indrawi (praksis), lalu diolah oleh akal budi manusia sehingga keteraturan internal atau hakikat realitas dapat dicapai (teori), dan teori tersebut perlu diuji kembali melalui praksis untuk mengetahui apakah teori tersebut benar atau tidak. Sesuai dengan perjuangan revolusioner atau tidak.


Proses ujian tersebut mengandaikan perlunya umpan balik dari massa (rakyat) yang diakomodir oleh Partai Komunis. Proses praksis-teori-praksis yang bersifat dialektis tersebut disebabkan oleh hubungan saling menegasikan (kontradiksi) antara kenyataan (praksis) dan teori.


Mao menambahkan, perjuangan yang digambarkan melalui kontradiksi-kontradiksi tersebut berlangsung tanpa interupsi. Artinya, sesudah Komunisme berkuasa atau ketika negara sudah dihapus, perjuangan tidak akan pernah berhenti.

Penulis memiliki dua tanggapan kritis terkait pandangan filosofis Komunisme ala Tiongkok yang dikembangkan oleh Mao.


Pertama, Komunisme Tiongkok jauh lebih masuk akal jika dibandingkan dengan Komunisme Uni Soviet yang digagas oleh Lenin. Komunisme Tiongkok terbuka untuk disanggah (difalsifikasi), dikritik, atau disesuaikan dengan kebutuhan sehingga Komunisme tidak dianggap final.


Komunisme selalu berkembang di Tiongkok. Hal ini terlihat secara terang benderang dari berbagai kebijakan publik yang tidak hanya dibuat oleh Mao Zedong, tetapi juga para penerus-penerusnya.


Kebijakan-kebijakan yang membuka ekonomi Tiongkok sejak pemerintahan Deng Xiaoping hingga Xi Jinping merupakan bukti nyata bahwa Komunisme sebagai ideologi Tiongkok selalu dapat berkembang dari masa ke masa. Menurut hemat penulis, hal inilah yang membuat Komunisme di Tiongkok masih berdiri tegak hingga saat ini.



Kedua, dibalik aspek positif yang terlihat, Komunisme Tiongkok tetap memiliki kelemahan besar khususnya terkait isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM).


Masih ingat dengan kebijakan Mao Zedong yang bernama Lompatan Jauh ke Depan (The Great Leap Forward), kebijakan yang bertujuan untuk memajukan ekonomi Tiongkok melalui industrialisasi besar-besaran pada 1958-1960? Atas nama perjuangan pembebasan rakyat Tiongkok dari segala keterasingan melalui transformasi ekonomi, jutaan manusia meninggal secara sia-sia karena dipaksa bekerja keras untuk membuat industrialisasi berhasil di Tiongkok.


Jika melihat pada situasi hari ini, kita juga bisa lihat orang-orang yang mendadak menghilang (contoh baru-baru ini: Jack Ma) karena mengkritik pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa HAM merupakan aspek yang dianggap tidak penting oleh pemerintah Tiongkok.


Ambisi untuk memajukan ekonomi membuat pemerintah Tiongkok bersikap tidak acuh terhadap HAM. Pertanyaan penting yang perlu dijawab oleh kita semua, Apakah kemajuan ekonomi memiliki arti atau makna yang baik jika HAM dikesampingkan? dan Apakah kemajuan ekonomi sama dengan situasi yang menggambarkan manusia telah bebas dari segala penindasan dan keterasingan?

https://kumparan.com/tshahwirman/ber...EgE8cxUre/full

Dampak Yang Akan Terjadi Dengan Pindahnya Ibu Kota


 Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai penduduk yang sangat banyak, membahas tentang Indonesia pasti kalian akan berfikir sedikit tentang berita yang sedang hangat diberbincangkan oleh penduduk di Indonesia seperti rasisme kepada papua dan yang paling sering dibicarakan oleh orang - orang adalah pindahnya ibukota ke kalimantan timur yang awalnya ibu kota milik Indonesia berada di Jakarta sekarang kepala pemerintah Indonesia sudah resmi memutuskan untuk memindahkan ibu kota kota ke kalimantan timur, kita pasti tahu kalimantan timur mempunyai wilayah yang luas, mungkin karena Kalimantan Timur luas dijadikan tempat untuk membangun ibu kota Indonesia dan mungkin juga dengan dekat dengan ibu kota di kalimantan timur penghasilan ekonomi penduduk kalimantan timur dapat menambah pemasukan keuangan negara indonesia.

Sebelum pemimpin negara indonesia memutuskan berpindahnya ibu kota ke kalimantan timur pastinya penuh dengan pro kontra dari seluruh penduduk Indonesia, termasuk penduduk jakarta sendiri, mungkin kebanyakan penduduk dijakarta tidak setujuh dengan keputusan ini namun karena sudah keputusan pemimpin negara mau tidak mau penduduk harus mau menuruti apa keinginannya, misal kita tidak setujuh dengan keputusanya pasti tidak bisa menghalangi keputusan seorang pemimpin negara seperti presiden indonesia yaitu bapak jokowi, namun pasa kesempatan ini saya akan sedikit berpendapat mengenai dampak apa yang akan terjadi dengan berpindahnya ibu kota ke daerah kalimantan timur, namun keputusan berpindah ibu kota ini tentu pasti sudah dirapatkan secara berkalah oleh pemerintah dampak negatif dan positif tentu pasti sudah diketahui oleh pemerintah maka dari itu saya akan sedikit berpendapat mengenai dampaknya saja seperti penjelasan saya dibawah ini.






Jalan Raya Tidak Padat Lagi
Dampak Yang Akan Terjadi Dengan Pindahnya Ibu Kota

Jalan raya setiap harinya dijakarta sangat penuh dengan kendaraan, berbagai kendaraan mulai dari sepedah motor, mobil dan angkutan umum namun dengan adanya keputusan resmi ibu kota pindah maka kepadatan penduduk dijakarta akan berpengaruh besar terhadap padat dan tidak padatnya jalan raya dijakarta meski banyak jalan pengalihan dijakarta namun tetap saja ada kemacetan namun sudah dipastikan nantinya jika penduduk sudah berkurang otomatis kemacetan di jalan raya akan berkurang dengan sendirinya, dan dampak Positif akan diterimah oleh anggota kepolisian dan dishub, mungkin itu saja pendapat dan penjelasan dari saya mengenai dampak pindahnya ibu kota. 

 


 

Selasa, 13 Agustus 2024

Membahas tentang potensi gempa selatan Jawa yang membuat masyarakat salah kaprah

 



Beberapa hari lalu masyarakat di Pulau Jawa dan Lombok "resah" dengan berita yang menyatakan bahwa di Pulau Jawa dan Lombok akan terjadi gempa berskala M8.8. Banyak masyarakat yang menjadi panik bahkan menjadi cemas berlebihan dan tak sedikit pula yang mencerca :v .
Mari kita kenalan dulu dengan zona subduksi selatan Pulau Jawa hingga Lombok. Mungkin masih banyak yang belum tahu apa sih zona subduksi itu, zona subduksi adalah zona dimana terdapat 2 lempeng bumi yang saling bertindih satu sama lain, yang satu diatas dan satunya dibawah, zona subduksi ini berada didalam laut dan berbentuk seperti jurang yang didepannya terdapat seperti gunung yang tinggi (jika dilihat dari dasar laut). Zona subduksi ini adalah zona yang paling rapuh dan paling aktif pergerakannya, kenapa? Karena di zona subduksi ini terdapat dua pergerakan lempeng bumi yang saling berlawanan. Dimana satu lempeng dibawah akan maju dan terus mendorong lempeng diatasnya. Dan lempeng diatasnya terus terdorong oleh lempeng dibawahnya dan berusaha agar tidak terdorong. Dan ketika lempeng diatasnya sudah tidak kuat lagi menahan dorongan nafsu... eh maksudnya dorongan lempeng dibawahnya. Maka lempeng diatas akan terdorong maju kedepan atau ke atas mirip seperti sebuah per yang terpental. Dan dari hasil pergerakan ini maka terciptalah gempa besar dan tsunami. Dan pergerakan ini akan terus terulang sampai dunia kiamat pun.
Jadi lempeng2 ini akan terus terdorong lalu terlepas, dan terdorong lalu terlepas begitulah seterusnya. Jadi artinya gempa bumi tak akan pernah berhenti di dunia ini. Itulah mengapa yang namanya gempa bumi di suatu wilayah pasti akan terus terulang.
Mengenai zona subduksi di wilayah selatan Pulau Jawa. Mungkin ada banyak juga yang belum tahu bentuk zona subduksi itu seperti apa? Bentuknya ada diphoto bagian bawah yaitu berupa zona garis hitam yang berada di dasar laut, inilah zona subduksi itu.
Zona subduksi diseluruh dunia adalah zona yang paling mahir menciptakan gempa bumi besar dan tsunami yang besar, sudah banyak contohnya seperti gempa Jepang dulu, Aceh, Pangandaran, dan banyak lagi. Zona subduksi ini adalah zona satu2nya yang bisa menciptakan gempa diatas skala M8.0 bahkan hingga M9.5 pun juga bisa.
Zona subduksi diselatan Pulau Jawa bisa dikatakan zona subduksi paling mandul yang ada di Indonesia, kenapa? Karena walau zona subduksi di selatan pulau jawa ini aktif dan mempunyai potensi gempa besar tetapi sangat langka sekali zona subduksi ini melepaskan gempa besar. Tak seperti zona subduksi di Pulau Sumatera yang sangat rajin melepaskan gempa bumi besar plus tsunami, di zona subduksi selatan pulau jawa sepi sekali.
Walau sepi dan mandul, bukan berarti zona subduksi selatan pulau jawa ini adem ayem saja, tetap yang namanya zona subduksi pasti akan melepaskan gempa besar suatu saat. Hanya saja tidak bisa diketahui kapan gempanya akan terjadi.
Zona subduksi diselatan Pulau Jawa ini terbagi kedalam 3 pembagian segmen dimana masing2 segmen memiliki potensi gempa yang sangat besar. Seperti Segmen Lampung-Jabar yang memiliki potensi gempa maksimal M8.8-M9.0, Segmen Jabar-Jateng memiliki potensi gempa Maksimal M8.8, segmen Jatim-Bali memiliki potensi gempa maksimal M9.0. TAPI TAPI TAPI TAPI untuk menciptakan sebuah gempa besar yang hebat ini maka diperlukan ratusan/ribuan kilometer zona subduksi bergerak bersamaan. Misalnya zona subduksi dari Lampung-Banten bergerak bersama maka bisa saja langsung menciptakan gempa besar M9.0 sekaligus, tetapi kalau bergeraknya hanya kecil2an ya paling gempanya juga dibawah M6.0 seperti saat2 ini.
Lalu muncul pertanyaan dari masyarakat yang sering sekali diulang, seperti
1. Min memang benar ya bakalan ada gempa di Jawa M8.8 ?
Jawabannya : benar, tetapi tolong bedakan antara potensi dan prediksi. Potensi itu adalah sesuatu yang pasti terjadi tetapi tidak tahu kapan akan terjadinya. Artinya gempa M8.8 ini pasti akan terjadi dimasa depan, TETAPI tidak tahu kapan akan terjadinya dan apakah skalanya akan mencapai skala M8.8 atau tidak.
2. Min kalau tidak tahu, lalu kenapa berani bilang akan ada gempa M8.8 diselatan Jawa?
Jawabannya : skala M8.8 itu bukalanlah skala sebenarnya jika terjadi gempa di selatan jawa, melainkan skala PERKIRAAN. lalu kenapa berani memperkirakan skalanya akan mencapai skala M8.8 ? Ini adalah hasil dari para peneliti yang meneliti zona subduksi diselatan jawa, yaitu jika zona subduksi ini bergerak bersamaan maka skalanya "bisa mencapai" skala M8.8. Para peneliti berkaca pada bekas2 sedimen dimasa lalu dimana dimasa lalu juga pernah terjadi gempa besar yang sempat mengirim tsunami juga, yang namanya gempa kata admin juga adalah bencana yang pasti terulang walaupun membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk menciptakan gempa besar kembali. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa di BaratDaya Banten pernah terjadi gempa dengan kekuatan M8.1 pada tahun 1924
3. Min katanya gempanya akan menciptakan tsunami dengan tinggi 20 meter, dan akan menyapu daratan sampai 4 km jauhnya, benarkah?
Jawabannya : tinggi 20 meter dengan jarak sapuan 4 km itu bukanlah kenyataan yang benar2 akan terjadi, kenapa? Karena tak semua pesisir pantai di selatan jawa itu landai, ada yang berbukit2, ada yang berteluk dan sebagainya. Tinggi 20 meter itu hanya perkiraan yang disamakan jikalau gempa M8.8 ini benar2 terjadi. Karena siapa tahu nanti jika terjadi maka tinggi tsunaminya tak mencapai 20 meter atau bahkan lebih. Perkiraan ini dikeluarkan agar kita waspada saja dan semakin memperhatikan pesisir pantai. Berkaca pada tahun 2006 dimana tsunami dengan tinggi 7 meter mampu menyapu pesisir pantai Pangandaran sejauh 600 meter. Dimana seharusnya dalam jarak maksimal 100 meter dari pantai itu tak ada bangunan permanen. Dan memang untuk tinggi tsunami 20 meter itu mampu menyapu daratan 1-3 km. Seperti contoh tsunami di jepang yang memiliki ketinggian maksimal 40 meter dan mampu menyapu daratan sejauh 10 km dari pesisir pantai yang artinya kota2 yang ada kurang dari 10 km dari pantai pasti akan hancur seperti kota Miyako.
4. Min, kalau gempa M8.8 di selatan Jawa apakah bekasi, bandung, tasik, jakarta ah kabeh dipapai apa akan terkena?
Jawabannya : yang namanya gempa bumi itu sifatnya getarannya menyebar. Artinya walaupun gempanya di selatan cilacap pasti kota Tasikmalaya, Bandung dan Jakarta juga akan merasakan getarannya. Apalagi kalau gempanya M8.8 maka semua Pulau Jawa akan bergetar. Semakin besar gempanya maka semakin luas juga jangkauan getarannya. Hanya saja perbedaan skala getarannya akan berbeda2, semakin dekat dengan pusat gempa makan akan semakin besar juga getarannya. Jadi jangan ajukan pertanyaan lucu lagi seperti ini.
5. Min hoax ya akan ada gempa M8.8 di Cilacap?
Jawabannya : ya hoax, kata siapa akan ada gempa M8.8 di Cilacap? Pasti termakan judul berita negara +62 yang super alay kan. Judul2 berita di Indonesia memang super lebay misalnya seperti "Cilacap berpotensi gempa M8.8" atau "Lombok memiliki potensi gempa hingga M8.5". Lah cacadukan itu kata siapa? Para peneliti tak pernah mengatakan akan benar2 terjadi gempa disana. Yang benar adalah tak akan ada gempa M8.8 yang berpusat tepat di kota Cilacap atau Lombok. Yang benar adalah pusat gempa ini akan terjadi di laut atau di zona subduksi yang jaraknya sekitar 230 km dari Cilacap atau Lombok. Tahu kan jarak 230 km Selatan Cilacap artinya bukan gempanya terjadi di Cilacap.
Masih banyak masyarakat kita yang salah membaca lokasi pusat gempa. Dimana ada berita gempa dengan episenter (267 km BaratDaya Sukabumi) lalu ada yang berkomentar "disukabumi tak ada gempa tuh!" Ya jelas tak ada, memang tak ada gempa di sukabumi. Melainkan di 267 km BaratDaya Sukabumi, jauh dan sangat jauh. Sejauh harapan kamu ke dia...
6. Min apakah kota saya akan terdampak atau aman dari gempa?
Jawabannya : jika gempa terjadi diselatan pulau jawa atau dimanapun yang kekuatannya gempanya besar disekitar pulau jawa maka wilayah anda juga pasti akan terdampak, tetapi terdampak getaran gempanya saja tidak dengan tsunaminya, karena tsunami hanya berlaku untuk pesisir pantai saja. Misal ada yang bertanya "min garut aman dari tsunami gak?" Jawabannya adalah aman, walau tsunaminya setinggi 40 meter pun tetap tak akan mencapai Kota Garut. Tetapi berbeda dengan pesisir pantainya dimana Pangandaran, Pamengpeuk, Sayangheulang pasti akan berantakan
Dan untuk yang bertanya apakah wilayah saya aman dari gempa? Jawaban umumnya adalah jika anda pernah merasakan gempa artinya wilayah anda juga rawan gempa bumi, karena dalam peta potensi gempa di Pulau Jawa hampir seluruh kota di Pulau Jawa itu rentan akibat gempa bumi dan berada di dekat patahan2 aktif walau tak benar2 dekat namun jika terjadi gempa pasti akan terkena dampaknya.
Misal, min katanya di Bandung ada Patahan Lembang. Kira2 sumedang kena ga ya?
Jawabannya : jangankan sumedang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Cirebon juga pasti akan kena jika patahan lembang benar2 melepaskan gempa besar. Kenapa? Karena getarannya akan menyebar keseluruh Jawa Barat dengan kekuatan getaran yang berbeda2. Sumedang mungkin bisa saja meraskan gempa dalam skala MMI V dan Cirebon MMI IV kedua skala ini sudah mampu membuat dinding rumah retak2 atau rubuh
7. Min, saya ada rencana mau berlibur ke pangandaran, kira2 aman ga ya. Saya jadi was2? (maksudnya aman dari gempa)
Jawabannya : tidak tahu, kenapa masyarakat Indonesia mudah sekali digertak dengan berita yang sebenarnya kejadiannya itu tak tahu kapan? Admin tak bisa menjamin keselamatan manusia karena admin juga sama manusia seperti anda. Pertanyaan2 lucu ini terjadi karena masyarakat kita mudah sekali digertak dengan berita2 seputar bencana. Cukup bilang "hati2 bandung berpotensi gempa M7.0 SR!" Yang ada difikiran masyarakat adalah "aduh bandung katanya bakalan ada gempa, jadi susah tidur nich, mana suami jauh nich jadi takut sayah". Kenapa harus takut pada berita yang kejadinnya entah kapan? Yang harus dilakukan itu adalah waspada tetapi bukan waspada yang salah. Tau apa itu? Yaitu waspada yang berlebihan dimana kita malah jadi panik karena berita itu dan bersiap2 mengungsi. Itu salah.
Disini kita woles aja mang, jangan panik atau apa. Jalani aktifitas seperti biasa. Lanjutkan ngopi, udud dan barangdahar seperti biasa. Dan tambah pengetahuannya tentang gempa bumi agar makin kenal dan waspada...