Aksi viral Kristian Hansen, seorang
bule asal Denmark, yang memperbaiki jembatan rusak di Kampung Bajau,
Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi
Tenggara, mendapat pujian luas dari masyarakat. Dalam waktu 24 jam,
Hansen berhasil menggalang dana sebesar Rp75 juta melalui media
sosialnya, dan menggunakan dana tersebut untuk memperbaiki jembatan
serta sejumlah rumah warga yang rusak. Aksi altruistiknya ini
menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam mobilisasi
bantuan dan perhatian global terhadap masalah lokal.
Namun, aksi baik Hansen tidak
sepenuhnya disambut positif oleh pemerintah desa setempat. Kepala Desa
Samabahari, Gamis, mengungkapkan dalam video yang juga viral di media
sosial bahwa jembatan tersebut sebenarnya masih layak digunakan hingga
dua tahun ke depan, sehingga belum memerlukan perbaikan mendesak. Ia
juga menyatakan kekecewaannya karena perbaikan dilakukan tanpa
koordinasi atau sepengetahuan pihak desa. Komentar miring ini
menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat mengenai prioritas dan
komunikasi antara warga, relawan, dan pemerintah dalam menangani
infrastruktur desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar