Minggu, 29 Oktober 2023
Artidjo Alkostar SEBUAH KITAB KEADILAN
Berapa Lama Kepala Manusia Bisa Bertahan Setelah Di Penggal ?
Alat pemenggal sangat populer pada abad ke 18. Alat ini diciptakan oleh Dr. Joseph Ignace Guillotine. Dia menciptakan alat ini untuk menghukum para terpidana mati dengan lebih manusiawi. Karena pada era revolusi perancis para terpidana mati harus di hukum dengan cara di penggal menggunakan pedang atau kapak yang sering gagal. Sehingga alat ini sering di sebut dengan guillotine berdasarkan nama penemunya.
Pada tahun 1793 seorang wanita bernama Charlotte Corday harus menerima hukuman di penggal karena terbukti membunuh seorang tokoh penting bernama Jean Paul Marrat.
Proses hukuman mati berjalan dengan lancar dalam satu tebasan kepala corday dapat terpisah dari tubuhnya, Lalu algojo mencoba mengangkat memeriksa corday apakah masih hidup atau tidak. Diangkatlah kepala corday lalu ditamparnya. Ternyata kepala corday masih memberikan reaksi dengan MEMERAHNYA DI BAGIAN PIPI.
Dikasus lain pada tahun 1794, Antoine Lavoiser harus berhadapan dengan alat pemenggal ini. Sama seperti corday hanya dalam satu tebasan kepalanya dapat terpisah dari tubuhnya. Pada kasus Antoine setelah ditebas kepala Antoine masih bisa memberikan reaksi dengan BERKEDIP SELAMA BEBERAPA DETIK sebelum pada akhirnya mati.
Terdapat sebuah catatan dari seorang ilmuwan bernama Dr, Beauriex yang menyaksikan secara langsung eksekusi pemenggalan kepala. Dan hasil penelitian nya sebagai berikut.
"Maka inilah yang dapat saya catat setelah pemenggalan kepala; kelopak mata dan bibir korban berkontraksi secara tidak teratur dalam 5–6 detik. Fenomena ini telah diingat oleh mereka yang berada disini untuk mengamati apa yang terjadi setelah pemenggalan."
"Saya menunggu beberapa detik, gerakan spasmodik berhenti, wajahnya rileks, kelopak matanya setengah tertutup hanya menyisakan putihnya. Persis seperti orang sekarat yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Saat itulah saya memanggil dengan suara yang keras "Languille" Saya melihat kelopak mata perlahan-lahan terangkat tanpa kontraksi spasmodik, seperti orang yang baru terbangun dari tidurnya"
"Lalu mata languille dengan jelas menatapku. Saya seperti tidak berhadapan dengan tatapan kusam yang samar-samar tanpa ekspresi apapun. Saya berhdapan dengan mata yang hidup yang menatap saya juga. Setelah beberapa detik kelopak mata menutup lagi secara perlahan. dan kepala itu memiliki penampilan yang sama seperti sebelum saya memanggilnya."
"Lalu saya mencoba memanggilnya lagi, kepala itu beraksi. perlahan-lahan kelopak mata terangkat tetapi dengan penetrasi yang kurang dari sebelumnya. Disana ada kelopak mata tetapi terasa kurang lengkap. Saya mencoba untuk memanggilnya lagi namun tiada reaksi lebih lanjut."
"Saya baru saja menceritakan kepada anda apa yang saya amati semua berlangsung selama 25–30 detik"
Interpretasi Makna Palu dan Arit
foto via: arahindonesia.wordpress.com
Lambang Palu dan Sabit yang menjadi simbol dari komunis memiliki sejarah yang tidak ada hubungannya dengan komunisme. Simbol palu mewakili para buruh dan sabit mewakili para petani. Setelah revolusi industri di Eropa, kaum buruh dan petani semakin terpinggirkan dan tertindas. Simbol palu dan sabit yang menyilang muncul sebagai bentuk pengkomunikasian bersatunya kaum buruh dan petani dalam revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia.
Di tahun-tahun berikutnya, lambang palu dan sabit menjadi simbol pemberontakan, bahkan sampai sekarang. Revolusi para pekerja yang tergolong kalangan bawah tersebut mengundang perhatian dunia. Mereka yang menyepelekan kaum pekerja tidak mengira akan kekuatan yang dimiliki oleh persatuan kaum buruh dan petani.
Pihak komunis-sosialis, yang sebelumnya menggunakan bendera merah atau sering dikenal dengan tentara merah, memanfaatkan simbol pekerja tersebut sebagai lambang bendera partai komunis.
Tahun 1922 penggunaan lambang palu dan sabit menyilang dengan latar belakang merah diresmikan menjadi bendera komunis di seluruh dunia.
Makna Simbol
Simbol merupakan kode untuk berkomunikasi atau pertukaran informasi dalam interaksi sosial. Dari uraian diatas, simbol muncul dalam bentuk lambang palu dan sabit, berupa artefak bendera, atribut, dan lainnya. Peran Artefak dalam Pertukaran Informasi yaitu:
-Sebagai simbol wilayah kekuasaan & sosial
-Sebagai simbol penguat kesatuan etnik
-Sebagai simbol pemeliharaan dan penguatan jaringan pencarian pasangan hidup
-Sebagai simbol penguatan hubungan antar masyarakat
-Sebagai simbol kedudukan struktura
Pada awalnya, para buruh dan petani menyampaikan eksistensi mereka dalam revolusi melalui simbol palu dan
sabit. Simbol ini kemudian menjadi identitas para pekerja kasar sebagai solidaritas, pemersatu dan penguat hubungan antar masyarakat. Apabila revolusi yang dilakukan tidak memunculkan simbol, maka akan sulit untuk menunjukkan keberadaan kaum buruh dan petani di mata dunia, serta sulit untuk menggerakkan kaum pekerja yang lain.
Dengan demikian simbol palu dan sabit memiliki arti penting dalam penyampaian pesan revolusi. Besarnya pengaruh revolusi palu dan sabit mengakibatkan orang mengidentikkan lambang palu dan sabit sebagai simbol pemberontakan.
Dalam perkembangannya, simbol palu dan sabit tidak hanya digunakan oleh kaum pekerja tapi juga kaum borjuis (pelajar) saat menolak kebijakan pemerintah. Simbol ini juga digunakan oleh kaum sosialis yang menjunjung tinggi kesetaraan status.
Tahun 1922, tentara merah meresmikan simbol palu dan arit yang menyilang dimasukkan ke dalam lambang bendera partai politiknya. Lambang ini memiliki makna bahwa partai komunis menjunjung tinggi para pekerja kasar. Dari sini diharapkan pendukung partai dapat dihimpun dari para buruh dan petani yang cenderung memiliki massa lebih banyak.
Simbol palu dan sabit berubah fungsi dan makna sesuai dengan perkembangan jaman. Makna yang semula dikomunikasikan melalui simbol palu dan sabit berubah interpretasinya sesuai dengan kondisi jaman dan pengalaman sejarah.
di Indonesia
Di Indonesia, sejak peristiwa G 30 S PKI, simbol palu dan sabit menjadi tabu karena diinterpretasikan dengan komunis yang ingin menghancurkan Indonesia dari dalam. Namun setelah lengsernya pemerintahan orde baru, simbol palu dan sabit mulai bermunculan lagi dalam berbagai bentuk dan lambang. Interpretasi orang saat ini bisa beraneka macam terhadap simbol tersebut. Ada yang mengartikan sebagai penganut komunis, penganut sosialis, lambang revolusi, bentuk protes terhadap pemerintahan, dan lainnya. Semua,makna tidak salah, kembali ke pengertian simbol yang memiliki banyak arti, dan hanya dipahami oleh manusia, sehingga yang bersangkutan dituntun untuk memahami objek untuk mengetahui makna yang terkandung dalam simbol tersebut.
bendera Uni Soviet (1923-1991)
Bendera Partai Komunis Tiongkok
Bendera Partai Komunis Vietnam
Bendera Partai Komunis Kamboja
Bendera Partai Komunis Lebanon
Bendera Partai Komunis Rumania
Logo Partai Komunis (Swedia)
Logo Partai Komunis Meksiko
Logo Partai Komunis Chili
Bendera Oblast Bryansk
Bendera Partai Komunis India (Marxis) dan Partai Komunis India
Bendera Partai Komunis Peru (Jalan Terang)
Bendera Partai Bolshevik Nasional (Rusia)
Bendera Partai-Barisan Pembebasan Rakyat Revolusioner
Emblem Partai Komunis Brasil
Emblem Partai Revolusioner Rakyat Etiopia
Logo Partai Komunis Indonesia
Blackwater, Perusahaan Militer Swasta
Blackwater adalah perusahaan militer swasta Amerika yang didirikan pada tahun 1997 oleh mantan perwira Navy SEAL Erik Prince. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi "Xe Services" pada tahun 2009 dan dikenal sebagai "Academi" sejak 2011 setelah perusahaan tersebut diakuisisi oleh sekelompok investor.
Perusahaan ini menerima ketenaran pada tahun 2007, ketika sekelompok karyawannya membunuh 17 warga sipil Irak dan melukai 20 di Nisour Square, Baghdad , di mana empat penjaga dihukum di AS, tetapi kemudian diampuni pada 22 Desember 2020 saat itu oleh Presiden AS Donald Trump.
Blackwater menyediakan layanan keamanan kepada pemerintah federal Amerika Serikat berdasarkan kontrak. Sejak tahun 2003, kelompok tersebut telah memberikan layanan kepada Central Intelligence Agency. Pada tahun 2013, anak perusahaan Blackwater menerima kontrak sekitar $92 juta untuk penjaga keamanan Departemen Luar Negeri.
Pada tahun 2014, Blackwater menjadi divisi dari Constellis Group bersama dengan Triple Canopy dan perusahaan keamanan lainnya yang merupakan bagian dari Constellis Group sebagai hasil akuisisi.
Blackwater USA (1997)
Blackwater USA dibentuk pada tahun 1997, oleh Al Clark dan Erik Prince di North Carolina , untuk memberikan dukungan pelatihan kepada organisasi militer dan penegak hukum. Dalam menjelaskan tujuan Blackwater, Prince menyatakan: "We are trying to do for the national security apparatus what FedEx did for the Postal Service". Setelah bekerja dengan tim SEAL dan SWAT, Blackwater USA menerima kontrak pemerintah pertamanya setelah pemboman USS Cole di lepas pantai Yaman pada Oktober 2000.
Pusat pelatihan dibuka (1998)
Prince membeli sekitar 7.000 acres (28 km2) rawa luas di perbatasan Carolina Utara–Virginia yang sekarang sebagian besar merupakan suaka margasatwa nasional, dari eksekutif Dow Jones Sean Trotter. "Kami membutuhkan 3.000 hektar untuk membuatnya aman," kata Prince kepada reporter Robert Young Pelton. Di sana, ia menciptakan fasilitas pelatihan pribadinya dan perusahaan kontraktornya, Blackwater, yang ia beri nama untuk air rawa yang berwarna gambut.
Blackwater Lodge and Training Center resmi dibuka pada 15 Mei 1998 dengan lahan seluas 6.000 hektar, dipimpin oleh J Milam. Fasilitas $6,5 juta. Fasilitas pelatihan terdiri dari: indoor, outdoor, urban reproductions, sebuah danau buatan; dan jalur mengemudi Camden dan Currituck .
Perusahaan mengatakan itu adalah fasilitas pelatihan terbesar di negara ini. Konsep ini tidak sukses secara finansial namun masalah ini teratasi oleh penjualan dari saudara perusahaan tersebut "Blackwater Target Systems".
Perusahaan Keamanan Blackwater (2002–2007)
Jeremy Scahill telah mengklaim bahwa Blackwater Security Company (BSC) adalah gagasan dari Jamie Smith, mantan perwira CIA yang menjadi Wakil Presiden Blackwater USA dan Direktur Pendiri Blackwater Security Company, dia memegang kedua posisi secara bersamaan.
Namun, klaim ini ditolak oleh Prince dan eksekutif Blackwater Gary Jackson yang menggambarkan pemecatan Smith dari posisinya sebagai administrator tingkat rendah untuk "non-kinerja" setelah kontrak 30 hari. Selain itu, Smith telah dituduh semakin memperindah catatan militer dan kontraknya untuk menipu investor di SCG International Risk.
Kontrak pertama (2003–2006)
Tugas pertama BSC adalah menyediakan 20 orang dengan izin rahasia untuk melindungi markas besar CIA dan pangkalan lain yang bertanggung jawab untuk memburu Osama bin Laden.
Blackwater adalah salah satu dari beberapa perusahaan keamanan swasta yang dipekerjakan setelah invasi AS ke Afghanistan. BSC awalnya dibentuk sebagai Delaware LLC dan merupakan salah satu dari lebih dari 60 perusahaan keamanan swasta yang dipekerjakan selama Perang Irak untuk menjaga pejabat dan instalasi, melatih tentara dan polisi baru Irak, dan memberikan dukungan lain untuk pasukan koalisi.
Smith meninggalkan Blackwater untuk memulai perusahaannya sendiri, SCG International Risk, pada tahun 2003. Blackwater juga dipekerjakan selama pasca Badai Katrina oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat untuk melindungi fasilitas pemerintah, serta oleh klien swasta, termasuk komunikasi, petrokimia, dan perusahaan asuransi. Secara keseluruhan, perusahaan menerima lebih dari US$1 miliar dalam kontrak pemerintah AS. Perusahaan ini terdiri dari sembilan divisi dan anak perusahaan, Blackwater Vehicles.
Pada bulan Agustus 2003, Blackwater menerima kontrak Irak pertamanya, kontrak $21 juta untuk Detasemen Keamanan Pribadi dan dua helikopter untuk Paul Bremer, kepala pendudukan AS di Irak.
Pada Juli 2004, Blackwater dipekerjakan oleh Departemen Luar Negeri AS di bawah kontrak payung Worldwide Personal Protective Services (WPPS) Biro Keamanan Diplomatik, bersama dengan DynCorp International dan Triple Canopy, Inc. untuk tujuan menyediakan layanan perlindungan di Irak, Afganistan, Bosnia, dan Israel. Kontrak tersebut berlaku selama dua tahun dan berakhir pada 6 Juni 2006. Kontrak tersebut memberi wewenang kepada 482 personel, dan Blackwater menerima $488 juta untuk pekerjaannya.
Pada tanggal 1 September 2005, setelah Badai Katrina, Blackwater mengirim tim penyelamat dan helikopter untuk mendukung operasi bantuan. Blackwater memindahkan sekitar 200 personel ke daerah yang terkena dampak Badai Katrina, sebagian besar (164 karyawan) bekerja di bawah kontrak dengan Layanan Perlindungan Federal untuk melindungi fasilitas pemerintah, tetapi perusahaan mengadakan kontrak dengan klien swasta sebagai baik. Kehadiran Blackwater setelah Katrina merugikan pemerintah federal $240.000 per hari.
Pada Mei 2006, Departemen Luar Negeri AS memberikan WPPS II, penerus kontrak keamanan diplomatik sebelumnya. Berdasarkan kontrak ini, Departemen Luar Negeri memberikan Blackwater, bersama dengan Triple Canopy dan DynCorp, sebuah kontrak untuk keamanan diplomatik di Irak. Berdasarkan kontrak ini, Blackwater diberi wewenang untuk memiliki 1.020 staf di Irak. Tanggung jawab Blackwater termasuk kedutaan Amerika Serikat di Irak.
Kepemimpinan
Cofer Black, wakil ketua perusahaan dari 2006 hingga 2008, adalah direktur Pusat Kontraterorisme (CTC) CIA pada saat serangan 11 September 2001. Dia adalah koordinator Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk kontraterorisme dengan pangkat Ambassador-at-Large dari Desember 2002 hingga November 2004. Setelah meninggalkan layanan publik, Black menjadi ketua perusahaan pengumpulan-intelijen milik swasta Total Intelligence Solutions Inc sebagai wakil ketua Blackwater.
Robert Richer adalah wakil presiden intelijen hingga Januari 2007, ketika ia membentuk Total Intelligence Solutions. Dia sebelumnya adalah kepala Divisi Near East CIA.
Pusat pelatihan baru (2006–2007)
Pada November 2006, Blackwater USA mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi fasilitas seluas 80 acre (32 ha) 120 mil (190 km) barat Chicago di Mount Carroll, Illinois , yang disebut Impact Training Center. Fasilitas ini telah beroperasi sejak April 2007 dan melayani lembaga penegak hukum di seluruh Midwest.
Blackwater mencoba membuka fasilitas pelatihan seluas 824-acre (3,33 km 2 ) tiga mil di utara Potrero, sebuah kota kecil di pedesaan timur San Diego County, California, terletak 45 mil (72 km) timur San Diego, untuk latihan militer dan penegakan hukum. Pembukaan itu menghadapi tentangan keras dari penduduk setempat, penduduk di sekitar San Diego, anggota Kongres setempat Bob Filner, dan organisasi lingkungan dan anti-perang. Oposisi berfokus pada potensi peningkatan kebakaran hutan, kedekatan fasilitas yang diusulkan dengan Hutan Nasional Cleveland , polusi suara, dan penentangan terhadap tindakan Blackwater di Irak.
Sebagai tanggapan, Brian Bonfiglio, manajer proyek untuk Blackwater West, mengatakan: "Tidak akan ada pelatihan bahan peledak dan tidak ada amunisi pelacak. Peluru timah tidak memicu kebakaran." Pada bulan Oktober 2007, ketika kebakaran hutan melanda daerah tersebut , Blackwater melakukan setidaknya tiga pengiriman makanan, air, produk kebersihan pribadi dan bahan bakar generator ke 300 penduduk di dekat lokasi pelatihan yang diusulkan, banyak dari mereka telah terjebak selama berhari-hari tanpa pasokan. Mereka juga mendirikan "kota tenda " untuk para pengungsi. Pada tanggal 7 Maret 2008, Blackwater menarik permohonannya untuk mendirikan fasilitas di San Diego County.
Blackwater Worldwide (2007–2009)
Pada bulan Oktober 2007, Blackwater USA memulai proses perubahan namanya menjadi Blackwater Worldwide dan meluncurkan logo baru. Perubahan tersebut mengurangi penekanan pada tema reticle, sehingga sedikit menyederhanakannya.
Pada 21 Juli 2008, Blackwater Worldwide menyatakan bahwa mereka akan mengalihkan sumber daya dari kontrak keamanan karena risiko yang luas di sektor itu. Pendiri dan CEO perusahaan tersebut, Erik Prince, mengatakan, "Pengalaman yang kami alami tentu akan menjadi penghambat bagi perusahaan lain mana pun yang ingin masuk dan mempertaruhkan seluruh bisnis mereka."
Xe Services LLC (2009–2010)
Pada Februari 2009, Blackwater mengumumkan bahwa namanya akan diubah sekali lagi, kali ini menjadi "Xe Services LLC", sebagai bagian dari rencana restrukturisasi seluruh perusahaan. Selanjutnya, ia mereorganisasi unit bisnisnya, menambahkan program tata kelola dan etika perusahaan, dan membentuk komite independen yang terdiri dari para ahli dari luar untuk mengawasi struktur kepatuhan.
Prince mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada 2 Maret 2009. Dia tetap sebagai ketua dewan tetapi tidak lagi terlibat dalam operasi sehari-hari. Joseph Yorio ditunjuk sebagai presiden dan CEO baru, menggantikan Gary Jackson sebagai presiden dan Prince sebagai CEO. Danielle Esposito diangkat sebagai chief operating officer dan wakil presiden eksekutif yang baru.
Pada tahun 2009, Prince mengumumkan bahwa dia akan melepaskan keterlibatannya dalam bisnis sehari-hari perusahaan pada bulan Desember, bersama dengan beberapa hak kepemilikanny
Academi (2010–2014)
Pada tahun 2010, sekelompok investor swasta membeli fasilitas pelatihan Xe di North Carolina dan membangun "Academi", sebuah perusahaan baru, di sekitarnya. Dewan Direksi "Academi" termasuk mantan Jaksa Agung John Ashcroft , mantan Penasihat Gedung Putih dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Jack Quinn , pensiunan Laksamana dan mantan Direktur NSA Bobby Ray Inman, dan pengusaha Texas Red McCombs , yang menjabat sebagai Ketua Dewan. Quinn dan Ashcroft adalah direktur independen, tanpa afiliasi lain dengan Academi.
Pada Mei 2011, Academi menunjuk Ted Wright sebagai CEO. Wright mempekerjakan Suzanne Rich Folsom sebagai kepala peraturan dan kepatuhan dan wakil penasihat umum Akademi. Tim Regulasi dan Kepatuhan Akademik memenangkan Penghargaan Kantor Kepatuhan Korporat Tahun 2012 dari Jurnal Hukum Nasional.
Pada tahun 2012, pensiunan Brigadir Jenderal Craig Nixon diangkat sebagai CEO baru Akademi.
Constellis Holdings (2014–sekarang)
Penggabungan antara Triple Canopy dan Academi, bersama dengan perusahaan lain yang merupakan bagian dari paket Grup Constellis, sekarang semuanya berkumpul di bawah payung Constellis Holdings, Inc. Transaksi ini menyatukan berbagai perusahaan keamanan termasuk Triple Canopy, Constellis Ltd, Strategic Social, Tidewater Global Services, National Strategic Protective Services, ACADEMI Training Center, dan International Development Solutions.
Pada tahun 2015 enam tentara bayaran Kolombia dilaporkan oleh media lokal dipekerjakan oleh Akademisi tewas di Yaman. Tentara bayaran itu dipimpin oleh seorang komandan Australia yang diyakini telah disewa oleh Uni Emirat Arab untuk memerangi pemberontakan Houthi.
Pada tahun 2016, Ali al-Houthi, mantan Presiden Komite Revolusi, sebuah badan yang dibentuk oleh militan Houthi, melaporkan bahwa rudal Tochka menghantam pusat komando yang dipimpin Saudi di Ma'rib yang mengakibatkan kematian lebih dari 120 tentara bayaran, termasuk 55 orang Saudi(9 perwira), 11 UEA dan 11 komandan asing Blackwater pada 17 Januari serta kerugian materi lainnya.
Juga pada tahun 2016, dua ratus tentara bayaran Sudan dari Blackwater dan komandan mereka Kolonel AS Nicolas Petras tewas di Yaman dalam serangan oleh pasukan Yaman pada 31 Januari dengan rudal Tochka yang berdampak pada berkumpulnya pasukan Saudi di pangkalan militer al-Anad di provinsi Lahij menurut sumber Houthi dan Iran.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Blac...ater_(company)