Sabtu, 01 April 2023

Penjajahan Israel vs Penjajahan Belanda

 


Orang-orang sering membahas soal Israel dengan memakai analogi penjajahan Belanda terhadap Indonesia. Padahal sejarahnya sangat berbeda. Karena itu pembahasannya jadi konyol.
Belanda datang ke Indonesia, yang pada masa itu masih berupa kerajaan-kerajaan kecil, dari Eropa. Kemudian menguasai Indonesia sebagai koloninya. Poin terpentingnya: Belanda itu di Eropa. Orang Belanda tidak punya sejarah pernah tinggal di Indonesia.
Adapun orang-orang Yahudi, mereka punya sejarah ribuan tahun tinggal di wilayah, yang disebut Mandate of Palestine di masa akhir kekuasaan Inggris, yang dicadangkan oleh PBB dalam Partition Plan. Namun orang-orang ini pergi dari tanah mereka, karena penjajahan oleh bangsa lain. Diaspora Yahudi pertama terjadi saat Nebuchanezzar menyerbu dan menguasai Jerusalem dan sekitarnya. Orang-orang Yahudi pergi dari situ. Selanjutnya wilayah itu jadi wilayah yang digilir oleh berbagai bangsa untuk dikuasai. Persia, Romawi, Arab, Turki, bergantian menguasainya. Tanah Yahudi itu macam bangkai domba yang diperebutkan, ditarik-tarik, penguasanya silih berganti.
Yang kini disebut sebagai "orang Palestina" sebenarnya adalah orang-orang Arab, yang baru mulai tinggal di situ sejak Arab Hijaz di bawah kekuasaan Umar bin Khattab menaklukkan wilayah itu di tahun 629. Populasi Arab ini baru jadi mayoritas di abad 12, di bawah dinasti Ayyubi.
Orang-orang Yahudi yang bertebaran di seluruh dunia itu ingin kembali ke tanah leluhur mereka, mendirikan negara Yahudi modern. Gerakan itu disebut Zionisme, secara formal dimulai abad XIX. Para pembela Arab membicarakan Zionisme dan Zionis ini dalam nada yang jahat. Mereka menganggap itulah awal mula tragedi di wilayah itu. Zionis disalahkan. Artinya, keinginan orang untuk kembali ke tanah leluhurnya dianggap hal yang salah.
Inggris adalah sponsor penting berdirinya Israel, karena Inggris menguasai wilayah itu, setelah merebutnya dari Turki. Partition Plan itu pada awalnya adalah proposal Inggris yang kemudian diserahkan ke PBB. Intinya, akan didirikan 2 negara di wilayah yang tadinya disebut Mandate of Palestine itu. Satu untuk Yahudi, satu untuk Arab. Orang-orang Arab keberatan. Padahal Inggris sudah membagi wilayah-wilayah untuk mereka, menjadi negara-negara baru seperti Mesir, Yordania, , Irak. Di sisi lain Syiria, dan Libanon mendapat kemerdekaan dari Perancis.
Ringkasnya, para pendatang Arab keberatan dengan berdirinya negara Yahudi di tanah nenek moyang Yahudi.
Karena keberatan itu mereka mengeroyok Israel. Tapi kalah, beberapa kali. Wilayah Tepi Barat yang kini diduduki Israel itu adalah wilayah yang diperoleh karena menang perang. Bukan Israel yang menyerang. Arab menyerang, kalah, lalu wilayahnya dikuasai Israel. Sebelumnya wilayah itu direbut Yordania. Waktu itu tidak diserahkan untuk diproklamasikan sebagai wilayah negara Palestina, melainkan dijadikan sebagai bagian dari wilayah Yordania.
Hukum dasar yang berlaku di banyak kasus adalah, siapa yang menang perang berhak atas wilayah. Itu yang dipegang Israel. Makanya ia ngotot menduduki Tepi Barat meski dunia memintanya melepas wilayah itu.


https://web.facebook.com/4bright.indonesia/posts/pfbid0fteEYMUUfCghj3cciSznjwCn9KgFia85gvioZ6jFw81i8JSwXzXZ8M6hvij2cjr1l


BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar