1. Peri Cottingley
Hoax ini dimulai ketika dua saudara sepupu bernama Elsie Wright, dan Frances Griffith, yang saat itu berusia 16 tahun dan 9 tahun, mereka tinggal di Cottingley provinsi Yorkshire. Ceritanya mereka mau membuktikan kepada ibu mereka bahwa mereka melihat peri. Ayah Wright, seorang fotografer amatir, meminjamkan mereka kameranya supaya mereka bisa membuktikannya. Sisanya bisa ditebak sendiri.
Bahkan saking percayanya , foto dan kamera yang dipakai sekarang dipajang pada National Science and Media Museum dekat Bradford bahkan mampu menarik perhatian media dan spiritualis tersohor seperti penulis Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle.
Pada 1920, Conan Doyle menggunakan foto-foto tersebut untuk mengilustrasikan artikel yang dia tulis soal keberadaan peri. Seorang cenayang juga mengunjungi rumah keluarga tersebut di Cottingley, mengklaim dia melihat peri di mana-mana. Wow hoax yang sudah masif terstruktur ya gan.
Bagi kita diera sekarang mungkin, foto-foto tersebut jelas tampak palsu—potongan gambar-gambar dari sebuah buku dan ditempel ulang pada kardus dan, sebagaimana diakui Griffiths kemudian, dihias oleh tusuk konde. Bahkan ekspresi perempuan-perempuan itu, yang datar saja saat memandang ke kamera, tampak begitu ‘diatur’. Jadi mengapa ada begitu banyak orang yang percaya? orang make up ratna saja bisa banyak yang percaya kok,
Fotografi spiritualis telah populer sejak 1870-an, di mana eksposur ganda digunakan untuk membuktikan keberadaan “penampakan,” “Orang-orang memandang foto-foto fenomena paranormal ini cukup sering selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,” ujar Belknap. “Yang membuat foto-foto Cottingley berbeda adalah hal tersebut merupakan manipulasi adegan, tapi bukan manipulasi pada rol filmnya.”
Pemilihan waktu foto-foto tersebut, yang menjadi perhatian publik satu tahun setelah berakhirnya PD I, juga merupakan faktor penting. “Pada masa-masa perang atau di saat tingkat kematian tinggi, spiritualisme dan keyakinan-keyakinan yang kurang terang mudah dikapitalisasi,” imbuh Belknap.
2. Monster Loch Ness
Monster dari Danau Loch Ness mungkin adalah tipuan atau hoax yang paling populer di dunia perhewanian gan. Koran sekelas Daily Mail menerbitkan artikel pertama tentang hewan mistis tersebut yang foto-fotonya diambil oleh Dr. Wilson, seorang ahli bedah dari London, Inggris. Foto tersebut mengejutkan seluruh dunia akan kemunculan hewan purba tersebut gan.
. Tetapi pada tahun 1994, foto tersebut dinyatakan sebagai palsu.Orang-orang yang meragukan adanya nessie, antara lain, Alastair Boyd dan temannya David Martin. Martin berhasil menemukan bukti bahwa foto Wilson sesungguhnya hanya lelucon saja. Setelah diselidiki, foto itu ternyata dibuat oleh Duke Wetherell dan putranya Ian. Nessie yang mereka foto pun palsu. Monster itu dibuat oleh putra tiri Duke yang bernama Spurling.
Foto nessie palsu itu diserahkan Duke pada temannya, Chambers. Duke meminta Chambers membujuk Dr. Wilson agar menjualnya ke koran Daily Mail atas nama Dr. Wilson. TUjuan pembuatan hoax nessie itu adalah untuk membalas dendam pada koran Daily Mail. yang pernah menulis berita yang membuatnya malu.
Pada tahun 1994, Martin berhasil menemui Spurling. Martin mengorek keterangan dan mendengar pengakuan Spurling tentang foto itu. Saat ditemui Martin, Spurling sudah berumur 93 tahun dan dia merasa bersalah telah membohongi banyak orang.
3. Kepunahan Manusia Berambut Pirang.
Pada tahun 2002, Media massa sekelas BBC menyebutkan manusia berambut pirang kemungkinan akan punah dalam waktu dua ratus tahun lagi dalam artikelnya hal itu disebabkan karena setiap tahun jumlah kelahiran manusia berambut pirang semakin berkurang bila dibanding dengan tingkat kematiannya. Artikel itu .weeew ngeri ye gan. Kasak kusuk ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1860-an gan ternyata, namun saat itu tidak terdokumentasikan.
The New York Times kemudian menerbitkan artikel lain yang mengatakan hasil penelitian tersebut sebagai palsu. Namun, hoax tentang kepunahan manusia berambut pirang terus berkibar sampai sekarang di beberapa forum.