~ Lho kok...? Kenapa?
Dyah Rudiah :
Kenapa Nesa nggak mau punya anak mbak ? Apa karena belum kepikiran menikah atau gimana? Bukan julid but aku pingin tau pendapat Nesa yang pernah bilang gak mau punya anak.
Nana Padmosaputro :
Mbak, anakku beserta teman-teman segenerasinya sadar dengan populasi bumi dan keadaan lingkungan hidup saat ini, mbak....
Mereka tahu, populasi sebanyak 7 milyar manusia ini akan jadi 10-12 milyar ketika mereka dewasa dan di usia menikah kelak.
Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, daya dukung bumi sudah tidak akan sanggup.
Bayangin :
- berapa persen lahan akan habis untuk perumahan dan pekuburan? (Apalagi banyak orang masih ngotot menjalankan tatacara lama : kalau mati maunya dikubur. Ngabisin lahan buat orang hidup. Bukannya dikremasi saja, atau mencari terobosan yang sesuai keadaan jaman)
Lalu berapa persen lahan yang tersisa untuk pertanian, perkebunan, dan peternakan....? Lantas, manusia sebanyak itu mau makan apa?
Belum lagi, ditambah dengan revolusi industri 5.0 yang akan datang dalam waktu dekat. Manusia akan bersaing dgn cyborg. Mau kerja apa, anak cucu kita yang jumlahnya sampai 10 milyar orang itu...???
Aku yakin, pengusaha dan produsen lebih suka memakai robot ketimbang mempekerjakan manusia yang perlu digaji, dikasih THR, ada malasnya, ada sakitnya, ada demonya, ada lelahnya, plus perlu tunjangan kesehatan, perlu dipahami emosinya, galaunya dll.
Jadi anakku mikirin : dia nggak mau melahirkan anak di planet yang rusak, overpopulated, sementara pemerintah di SEMUA NEGARA, sampai saat ini belum bergerak untuk memperbaiki keadaan.
Dia nggak mau membuat anaknya jadi susah mbak... itu saja.
Toh dia merasa punya anak bukan kebutuhan batin. Dia sadar, itu cuma kebutuhan ego, demi punya-punyaan aja.
Paling pol cuma untuk bikin neneknya merasa bangga... hahaaha...
Untungnya, aku bukan jenis nenek yang butuh dibikin bahagia oleh pujian tetangga, karena telah punya cucu.
Aku jenis orang yang lebih bahagia kalau planet ini berisi manusia yang mikirrrr...! Duuuuh jangankan mikirin masa depan. Saat ini, mikirin sampah masker aja pada nggak mampu...!
Quo vadis, humanus...?
Nyemplung ke neraka bikinan sendiri... lalu masih dengan gembira beranak-pinak pula.
colek emak dan anak : Dokter Floren & Justinus Kevin Fernandy. Ada pesan tambahan..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar